Day 8: Love

1.4K 179 6
                                    

***

"Jung woo Hyung!", Langkah kaki jung woo perlahan melemah. Wajahnya yang lelah dan murung berubah perlahan menjadi senyuman kecil.

"Hyung Baru pulang kerja?", Lucas memperlambat langkah kakinya setelah sampai disamping jung woo.

"Hmm.. Sekarang akan kerumah sakit", Balas Jung Woo seadanya.

"Hyung kau tidak mungkin ke rumah sakit setelah minum soju", Lucas merebut botol soju dari tangan jung woo.

"Jangan Pikirkan aku... Aku Hanya minum sedikit", Jung woo merebut kembali botol soju dari tangan lucas tapi lucas dengan cepat merebutnya lagi lalu membantingnya di tanah.

"APA YANG KAU LAKUKAN?!", Bentak Jung Woo. Dia berusaha untuk tidak emosi tapi tindakan Lucas sudah ada di luar batasnya.

"KAU MENGKHAWATIRKAN HYUNG!... KAU LEMAH JIKA MEMUTUSKAN UNTUK MENYERAH... BAGAIMANA KAU AKAN MENJAGA HINA DAN YERI JIKA KAU BERSIKAP SEPERTI INI?", bentak Lucas tak kalah emosional.

Jung woo yang sudah terlanjur terpancing akhirnya menarik kerah baju lucas hingga berniat memukulnya jika saja dia tidak ingat jika dia memiliki banyak hutang pada lucas.

"Apa yang kau tahu?... APA?!... Mudah bagimu mengatakan itu karena kau terlahir kaya!... tidak seperti kami... Bagimu mungkin harga satu botol soju itu tidak ada apa-apanya, tapi bagi kami itu berharga... Aku tahu kau telah banyak membantu kami tapi jangan melewati batasmu!... Kau tidak perlu khawatir, Kami akan membayar semua hutang kami nanti... Jadi pergilah dengan tenang!", Jung woo mendorong tubuh lucas begitu keras hingga lucas terjatuh di tanah. Jung Woo bergegas melanjutkan perjalanannya sebelum emosinya kembali meledak.

"Hyung bukan begitu maksudku... Hyung!... Aku akan berusaha membujuk orang tuaku... Jadi jangan berpikir untuk merelakan Jaehyun Hyung!", Jung Woo menghentikan langkah kakinya mendengar teriakan lucas.

"Seandainya saja tuhan mengirimkan malaikat penolong lain untuk menggantikanmu, aku pasti tidak akan melepaskan jaehyun hyung", Gumam Jung woo pelan sebelum akhirnya meninggalkan Lucas yang masih terduduk di atas tanah.

"Seseorang yang putus asa", Jeno bergumam pelan. Jeno berniat untuk mengembalikan dompet jung woo tapi dia tidak sengaja mendengar pembicaraan jung woo dan lucas.

***

DAY 8

***

Hari ini akhirnya jaemin bisa merasakan kebebasannya, Jaemin akhirnya tinggal di apartementnya sendiri dan dia bisa melakukan apa saja yang dia mau.

"Aku membelikan bunga ini untukmu", Herin Masuk begitu saja ke dalam apartemen jaemin. Dia bahkan langsung menata bunganya ke dalam vas bunga yang ada di ruang tamu.

"Kau tak bekerja?", Tanya jaemin yang sedang merebahkan diri di atas sofa. Kedua matanya melirik jam di dinding yang menunjukkan pukul 11 siang. Beruntungnya jaemin bekerja pukul 2 siang.

"Tentu saja aku bekerja, tapi aku harus menyempatkan diri untuk tunanganku yang pindah tempat tinggal", Kata herin santai.

"Kau benar-benar mengambil peran menjadi tunanganku", Jaemin terkekeh geli tapi kemudian senyumannya hilang karena mengingat sesuatu.

"Kau tidak akan tahu apakah pertunangan ini bisa gagal atau tidak... Karena mungkin saja hubungan kita sampai pada tahap pernikahan", Jaemin mengangguk pelan meskipun herin tak bisa melihatnya.

"Kau sudah makan?... akan aku masakan sesuatu. Aku sudah membelikan beberapa bahan makanan", Tawar herin sambil memperlihatkan kantong plastic penuh dengan bahan makanan.

ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang