For Jaehyun's Happiness

1.2K 170 25
                                    

***

Setelah Jaehyun mengetahui jati dirinya, Hari-harinya dirumah sakit berubah menjadi sangat ramai dan sibuk. Tiffany dengan setia menemani putranya untuk mengenal keluarga mereka yang datang silih berganti. Kakeknya Soo Man, Donghae, Yoona, Soo Yeon dan Krystal. Mereka semua membawakan jaehyun berbagai makanan meskipun jelas jaehyun belum boleh mencicipinya. Mereka juga memberikan jaehyun banyak barang-barang mewah dan juga sesuatu yang tidak pernah jaehyun bayangkan untuk dia miliki.

"Kau boleh mengendarainya saat kau sudah sembuh nanti, kau mengerti?", Jaehyun mesih menatap takjub saat soo man menyerahkan sebuah kunci mobil mewah untuknya.

"Kakek aku rasa ini berlebihan... ini terlalu mahal", elak jaehyun.

"Tidak ada yang berlebihan untuk cucuku", Soo man mencubit gemas kedua pipi jaehyun lalu mengecup dahinya.

"Ayah sebaiknya ayah pulang... Woo jae sudah saatnya beristirahat", Saran Siwon. Jam memang sudah menunjukkan pukul 10 malam, dan jam besuk juga sudah hamper habis.

"Kakek akan kembali besok sayang", Jaehyun hanya mengangguk mengerti. Siwon bergegas mengantar ayahnya sampai didepan pintu sementara jaehyun ditemani oleh tiffany.

"Omma aku rasa semua hadiah ini terlalu berlebihan", Mungkin ruangan jaehyun sudah tidak terlihat seperti ruang rawat lagi. Ruangannya penuh dengan hadian dan juga makanan dari keluarganya yang setiap hari selalu datang.

"Tidak sayang.... 18 tahun waktu yang terlalu lama untuk kami... dan kami sudah kehilangan waktu sebanyak itu untuk bersamamu", jaehyun menghela nafas pelan. Jika dipikir-pikir apa yang ibunya ucapkan itu memang benar.

"Omma"

"Iya sayang"

"Aku mengantuk", Tiffany tersenyum kecil. Tiffany meletakkan kunci mobil pemberian soo man tadi diatas nakas lalu ikut membaringkan diri disamping putranya. Sejak jaehyun tahu jati dirinya, tiffany selalu tidur bersama jaehyun dan memeluknya hingga pagi hari menjelang. Siwon juga tidur disana, tapi dia tidur di ranjang tambahan yang khusus siwon pesan.

"Omma"

"Iya sayang?"

"Aku takut", tiffany sontak mendorong sedikit kepalanya kebelakang agar bisa menatap wajah putranya.

"Kenapa kau takut sayang?... katakan pada ibu apa yang membuatmu takut?", Jaehyun mendongakkan kepalanya dan tiffany menyambutnya dengan belaian lembut dipipinya.

"Semua ini terlalu indah bagiku... Aku takut bahwa semua ini hanya mimpi... atau mungkin sebenarnya aku sudah mati... karena rasanya tidak mungkin semua kebahagiaan ini datang sekaligus",

"Apa yang kau katakan sayang?... ini nyata... Ayah dan ibumu juga terkadang berpikir jika ini hanya mimpi... tapi tidak... ini kenyataan sayang... kita akhirnya berkumpul kembali", Jaehyun memejamkan matanya merasakan kecupan dikeningnya berkali-kali. Sungguh dia sangat bahagia mendapatkan kasih sayang yang melimpah dari orang tua dan keluarganya.

"Omma"

"Iya sayang"

"Besok bolehkan aku menghabiskan waktu dengan hina?", tiffany terdiam sejenak. Apa yang tiffany takutkan sejak awal sebenarnya sudah terlihat jelas. Jaehyun menatap hina dengan tatapan penuh cinta, tiffany tentu menyadari itu. Tapi tiffany belum tahu apakah hina menepatinya janjinya atau tidak.

"Tentu... omma tidak berhak melarangmu... Hina dan jungwoo adalah keluargamu sebelum kembali pada kami", tiffany memaksakan senyuman tulus pada jaehyun.

"Aku hanya ingin dengan hina omma",

"Waeyo?", Tanya tiffany was was.

"Omma bukan seperti ibu orang kaya yang ada didrama kan?... hina gadis yang baik omma... dia bukan adik bagiku... aku mencintainya dan kami berpacaran", Tiffany menahan nafasnya mendengar pengakuan jaehyun. Jadi apakah sebenarnya jaehyun dan hina sudah berpacaran sebelum jaehyun koma?, tapi sepertinya tidak seperti itu, jadi hina tidak menepati janjinya?, Lalu bagimana dengan jaemin?, apakah putranya itu akan baik-baik saja?

ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang