Break Up

1.3K 179 36
                                    

***

Entah sudah berapa kali chaeyeon menghembuskan nafasnya, langkah kakinya berjalan mondar-mandir menunggu pintu rumah kediaman Jung terbuka untuknya. Jaehyun menelfonnya tadi malam dan berkata ingin agar chaeyeon menemuinya dirumah. Chaeyeon awalnya menolak karena dia takut jaemin akan tahu tapi jaehyun memberi tahunya jika jaemin sedang berada dijeju.

"Jung Chaeyeon Ssi?", Chaeyeon buru-buru membungkuk memberi salam ketika pintu terbuka dan yang membukanya ternyata adalah krystal.

"Anyeonghaseyo", Sapa Chaeyeon dengan senyuman canggung.

"Masuklah... Jaehyun sudah menunggumu dihalaman belakang", Chaeyeon mengangguk dan mengikuti krystal yang kini memimpin jalan.

"Apa kau ingin memberi tahu jaehyun semuanya?", Tanya krystal ditengah perjalanan.

"Ne?"

"Kenyataan tentang Jaemin dan Hina saling mencintai, Jaemin dan jaehyun yang dulu saling berkomunikasi saat jaehyun sedang koma", Chaeyeon menelan ludahnya pelan. Bagaimana krystal bisa tahu?, apakah jaemin yang memberi tahunya?

"Aku tahu aku lancang jika mengatakannya, tapi... Aku sudah berjanji pada jaehyun sebelum dia sadar.... Aku berjanji untuk memberi tahunya", Krystal menghentikan langkahnya begitupun dengan chaeyeon.

"Kau bisa memberi tahunya, tapi.... Jangan memaksanya untuk menerima kenyataan itu. Jaehyun belum benar-benar mencintai adiknya seperti jaemin mencintai kakaknya.... Perlu waktu baginya, meskipun aku khwatir dengan keadaan jaemin saat ini... tapi jika kita memaksa jaehyun untuk mengerti, hal itu hanya akan membuat keadaan jaemin lebih parah... jadi... tolong beri tahu jaehyun dengan hati-hati", pinta krystal.

"Ne... Aku akan memberi tahunya dengan hati-hati", Krystal tersenyum kecil lalu kembali melanjutkan perjalanan ke halaman belakang.

-

"Terima kasih sudah menelfonku", Kata Chayeoen setelah sampai dihadapan jaehyun dan krystal juga sudah pergi meninggalkan mereka berdua.

"Aku yang berterima kasih Karena kau sudah meluangkan waktumu", Chaeyeon tersenyum canggung lalu memberikan Jus Persik untuk jaehyun.

"Kau dan jaemin menyukainya", Jaehyun tersenyum lalu menerima jus itu dengan senang hati.

"Kau benar-benar mengenal kami", jaehyun menyedot sedikit jus persiknya lalu meletakkannya diatas meja taman yang ada didekat kursi rodanya.

"Bagaimana keadaanmu?",

"Kemarin dokter bilang kondisiku lebih baik, dan aku juga sudah mulai berlatih berjalan lagi", Chaeyeon tersenyum lalu duduk didekat jaehyun.

"Kau benar", Cicit jaehyun pelan lalu menatap tanaman hias milik kakeknya yang ada dihadapan mereka.

"Tentang apa?"

"Jaemin dan Hina saling mencintai", Chaeyeon menelan ludahnya dengan susah payah. Dia tidak menyangka jaehyun akan tahu dan bahkan percaya secepat ini.

"2 Hari lalu sebelum jaemin pergi, aku mendengar pembicaraan mereka", Jaehyun menundukan wajahnya dan tersenyum pahit. "Aku merasa sakit hati.... Gadis yang aku cintai sekarang mencintai adik kandungku-"

"Jae-"

"Sakit hatiku itu wajar, benarkan?", Tanya jaehyun menghentikan niat chaeyeon untuk menyela ucapannya. "Tapi aku tersadar bahwa ini mungkin karmaku karena aku menolak hina sebelum kecelakaan itu... aku melukai hina dengan membohongi perasaanku",

Untuk sesaat jaehyun dan chaeyeon terlarut dalam keheningan. Chaeyeon tidak tahu harus mengatakan apa sementara jaehyun sibuk memikirkan keputusan yang tepat yang bisa dia ambil.

ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang