Jaemin's Regrets

1.2K 166 11
                                    

Short Update

Siapkan Tissue

Bawangnya banyak..... 


***

Setelah pergi dari kantor polisi, jaehyun memutuskan untuk berkeliling kota dan membiarkan dirinya hanyut dalam bayangan bahwa dia akan sadar dan sembuh. Jaehyun ingin sekali menyatakan cintanya pada hina, membebaskan jungwoo, menghadiri upacara kelulusan hina, menyapa jaemin dan menjadikan jaemin temannya. Mungkin ketika jaehyun sadar nanti dia akan mencari tahu tentang Keluarga Kandungnya, mengingat betapa sedih dan terlukanya orang tua jaemin. Jaehyun pikir mungkin orang tuanya juga kehilangan dirinya bukan membuangnya. Tidak masalahkan jika jaehyun berharap?, dia juga ingin disayangi oleh orang tuanya seperti jaemin. Jaehyun juga ingin memiliki saudara seperti jaemin, Bahkan memiliki kakek yang begitu menyayanginya.

Jaehyun tersenyum pahit. Semuanya akan menjadi angan-angannya saja, karena jaehyun memutuskan untuk menyerah saja. Jungwoo, hina dan yeri tidak perlu menderita lagi karena baiaya rumah sakitnya. Jaehyun percaya jaemin maupun chaeyeon pasti akan membantunya menjaga adik-adiknya. Jaehyun mungkin tidak akan bisa membalas kebaikan hati mereka, tapi jaehyun percaya tuhan akan membalas kebaikan mereka.

Setelah puas berkeliling, jaehyun kembali ke rumah sakit. Menatap wajah hina sebentar sebelum memutuskan mengurung diri di dalam toilet ruang rawatnya. Jaemin dan suho mungkin tidak akan menemukannya. Jaehyun hanya berharap memiliki waktu sendirian untuk berpikir.

-

"Kau benar-benar berantakan... kau gila memilih toilet sebagai tempat bersembunyi?", Sakras suho saat menemukan jaehyun hanya duduk terdiam di toilet.

"Aku tidak tahu harus bersembunyi dimana... aku hanya tidak ingin bertemu jaemin dan chaeyeon dulu", Kata jaehyun tanpa menatap suho yang berdiri dihadapannya.

"Jaemin tidak akan mencarimu... dia sedang sakit", kedua mata jaehyun seketika melebar.

"Sakit?... lagi?... kenapa?", Tanya jaehyun khawatir.

"Dia sudah tahu jika dia memiliki kakak kandung dan sudah meninggal 18 tahun yang lalu... dia shock dan kudengar depresinya kambuh", jaehyun ternengun. Jaemin pasti benar-benar terkejut dengan kenyataan yang dia tahu.

"Temui jaemin... dia bahkan tidak bicara dan makan...mungkin dia mau bicara denganmu", jaehyun masih diam. Apakah dia benar-benar harus menemui jaemin?, apakah sepenting itu kehadiarannya?, jaehyun bahkan masih merenungkan apakah keputusannya untuk mengakhiri hidup adalah yang terbaik. Jaehyun hanya takut dia akan berubah pikiran saat menemui jaemin atau bahkan berbicara dengannya.

"Jaehyun?... apa yang kau pikirkan?", suho berdecak kesal. Sebenarnya jaehyun mendengarkan apa yang dia katakana atau tidak?

"Aku akan menemuinya nanti.... Aku...aku masih memikirkan bagaimana caranya membebaskan jungwoo", pasrah jaehyun

"Saranku adalah kau memberi tahu jaemin sebelum jeno bertindak lebih jauh... jaemin menyayangi jeno kan?.. dia pasti akan menyadarkan jeno jika apa yang dia lakukan itu salah... jika kau tidak ingin menyakiti jaemin maka katakan sejak awal...semakin kau menyembunyikannya, maka jaemin akan jauh lebih terluka... sekarang terserah padamu", jaehyun hanya mengangguk tanpa berusaha menjawab. Sementara suho akhirnya memilih pergi. Mungkin memang jaehyun ingin sendiri.

***

Jaemin mengeram pelan ketika dia membuka matanya kembali. Hina sudah tidak ada disampingnya lagi dan jaemin seharusnya tidak berharap banyak dengan berpikir mungkin hina mau menemaninya lebih lama. Hina mencintai jaehyun dan begitupun sebaliknya. Jaemin harus terus mengingat itu agar dia tidak berharap ataupun bertindak lebih jauh.

ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang