Yang Yoon Suk

1.3K 142 13
                                    

"Jaemin hanya kehilangan indra penciumanannya sementara.... Untuk tanda vital yang lainnya sudah normal, dan untuk sementara jaemin harus banyak beristirahat saja",

Siwon dan Tiffany menghela nafas lega mendengar penjelasan dokter Kim. Jaemin mereka sudah baik-baik saja dan itu sudah lebih dari cukup.

-

Sementara Siwon dan Tiffany bertemu dengan dokter kim. Hinalah yang menjaga jaemin dan membantunya untuk makan.

"Apa kau tahu dimana Jaehyun Hyung?", Tanya jaemin sembari menelan bubur yang baru saja masuk kedalam mulutnya.

"Jaehyun Oppa sudah berada dirumah sakit sejak tadi pagi untuk menunggu kedatangan oppa... aku tidak melihatnya ketika datang", Jaemin menghela nafas pelan mendengar jawaban hina. Padahal dia ingin bicara dengan kakaknya dan memperjelas semuanya.

"Jangan pergi", Kata jaemin lagi sebelum hina menyuapi sesendok bubur lagi kedalam mulutnya.

"Oppa sudah sadar dan itu lebih dari cukup bagiku. Aku dan Jungwoo oppa akan keluar dari kediaman jung hari ini. Kami sudah mendapatkan apartemen murah dekat kampus kami", hina berusaha memaksa jaemin untuk makan lagi tapi jaemin menolak dengan menyingkirkan tangan hina dengan lembut.

"Bagaimana jika aku tidak ingin kau pergi?, apa itu tidak cukup untuk menahanmu?", Tanya jaemin dengan tatapan penuh harap.

"Apakah itu berarti oppa akan menerima perasaanku?... apa oppa sudah tidak masalah dengan jaehyun oppa yang kini adalah mantan kekasihku?... Setelah aku pikirkan, karena jaehyun oppa sendiri sudah merelakanku jadi aku berpikir jika keputusanmu dulu adalah benar, aku lebih baik tidak memilih salah satu dari kalian... itu akan lebih baik karena bagaimanapun, aku tidak ingin berada diantara kakak beradik lagi... aku berhak memilih kebahagiaanku sendiri kan?",

Jaemin tercekat. Dia sadar betapa egoisnya dia selama ini pada hina. Dia lebih memikirkan perasaan bersalahnya pada jaehyun dan meminta hina berkorban bersamanya. Jaemin menundukan kepalanya pelan.

"Maafkan aku", sesalnya masih menunduk.

"Tidak apa-apa oppa... jangan meminta maaf padaku", bujuk hina sembari mengenggam tangan jaemin.

"Aku tidak akan melarangmu pergi lagi... Kau berhak bahagia.... Maaf-"

Chu

Kedua mata jaemin membola karena hina tiba-tiba mengecup bibirnya dengan cepat.

"Berhenti minta maaf oppa... Aku baik-baik saja selama oppa juga baik-baik saja. Jadi Cepatlah sembuh dan jangan terluka lagi, itu sudah cukup membuatku bahagia", Jaemin kembali tersenyum. Meskipun pada akhirnya dia dan hina benar-benar tidak bersama, setidaknya Jaemin bisa memastikan hina akan hidup bahagia dengan memberinya jalan untuk mengapai impiannya. Itu juga sudah lebih dari cukup untuk jaemin. Jaehyun juga pasti akan bahagia, dia dan jaehyun bisa menjalani hidup untuk memastikan keamanan keluarga mereka. Memastikan Keluarga mereka tidak lagi diganggu dan bisa hidup tenang.

***

Hae Jin dengan sigap menjemput jaehyun ke apartemen chaeyeon ketika jaehyun menelfonnya dan mengatakan jika jaemin sudah sadar. Jaehyun tidak sabar memeluk adiknya dan memarahinya karena sudah terluka dan bahkan sengaja mengorbankan perasaannya untuk jaehyun.

"Ayah tidak ikut denganku?", Tanya jaehyun setelah sampai di lobi rumah sakit.

"Tidak... Ayah akan berjaga disekitar sini... temui adikmu", Jaehyun mengangguk ragu. Kedua langkah kakinya bersiap untuk pergi dari lobi tapi kemudian jaehyun memutuskan untuk berbalik dan memeluk hae jin dengan erat.

"Ayah terima kasih untuk segalanya... terima kasih sudah menyelamatkanku dan memberiku kasih sayang... Ayah... Aku mencintaimu... sangat...", Hae jin sekuat tenaga menahan air matanya yang hendak keluar. Dia tidak menyangka akan mendengar kata-kata mengharukan itu dari jaehyun. Sungguh, hae jin sangat bahagia. Meskipun jaehyun bukanlah putranya tapi dia juga menyayangi hae jin seperti ayah kandungnya sendiri.

ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang