The Past (3)

1.2K 160 19
                                    

***

### Flashback On

Sudah hampir 2 hari Woo Jae, Krystal, Mark dan Jaemin dikurung diruangan kecil yang sangat gelap dan juga kotor. Woo jae dan Krystal sudah berhasil melepaskan ikatan mereka dan juga melepaskan ikatan jaemin dan mark. Sejak semalam, Woo Jae memikirkan bagaimana cara untuk kabur dari tempat itu.

"Nuna... Kita harus mencoba keluar lewat celah ventilasi itu", Woo jae menunjuk ventilasi kecil yang letaknya cukup tinggi.

"Tapi bagaimana caranya?... itu terlalu tinggi", Woo jae memutar otaknya lalu melihat sebuah kursi rusak yang terletak tak jauh dari tempat mereka duduk.

"Aku akan mencobanya nuna", Woo jae dengan hati-hati melangkah mendekati kursi itu lalu memindahkannya ke bawah ventilasi itu.

"Woo jae-ah hati-hati", bisik krystal. Woo jae mengangguk pelan lalu naik keatas kursi itu dengan hati-hati. Awalnya kursi itu sedikit oleng karena kondisinya yang sudah rusak, tapi woo jae berhasil menyeimbangkan tubuhnya lalu berhasil meraih ventilasi yang ada diatasnya. Beruntung sekali bagian ventilasi itu masih bisa dibuka meskipun harus dengan usaha yang keras.

"Nuna ayo", bisik woo jae. Krystal dengan pelan-pelan membangunkan mark dan juga jaemin.

"Nuna lapar", rengek mark saat matanya terbuka.

"Iya sayang... kita akan pulang.. ayo", Krystal menggendong jaemin lalu menarik mark untuk mendekat pada woo jae.

"Nuna keluarlah duluan",

"Tapi ini tinggi woo jae", Krystal tidak seberani itu untuk melompat dari ventilasi itu. Itu masih tinggi baginya.

"Nuna harus melawannya... kita tidak punya waktu", bujuk woo jae masih dengan suara yang kecil dan lembut. Krystal menghembuskan nafasnya pelan, dia harus menjadi berani Karena dialah yang paling tua.

Dengan bantuan Woo jae, krystal akhirnya naik dan berhasil mendarat dengan sempurna. Suasana gelap disana benar-benar membuat krystal takut, meskipun jam sebenarnya belum terlalu malam karena masih ada sedikit sinar matahari yang Nampak di bagian barat.

"Nuna tangkap mark", Krystal dengan sigap mengangkap mark dan juga jaemin. Woo jae meringis pelan, dia sedikit kesulitan untuk naik mengingat tadi pagi kakinya dilukai hingga berdarah.

"Woo jae-ah?... kau baik-baik saja?", Woo jae menunjukkan tangannya untuk memberi tanda jika dia baik-baik saja. Dengan susah payah, akhirnya woo jae berhasil keluar dan mendarat sempurna ditempat krystal, mark dan jaemin.

"Hyung"

"Ssst", Woo jae dengan cepat membekap bibir jaemin agar jaemin tidak bersuara.

"Ini dimana?.. bagaimana caranya kita kembali pulang?", Bisik krystal. Woo jae memperhatikan bangunan yang ada dihadapannya dengan seksama, bahkan woo jae juga memperhatikan sekelilingnya.

"Nuna sepertinya ini gedung bekas, tapi kita bahkan tidak benar-benar mengenal daegu", woo jae mengeratkan pelukkan jaemin ditubuhnya dan kembali berpikir keras. Kemana sekarang mereka harus pergi. Jika mereka mencari pintu bagian depan itu sama saja mereka menyerahkan diri kembali, jadi mungkin mereka akan lebih aman jika kabur lewat jalur belakang.

"Nuna ayo pergi", Woo jae berlari terlebih dahulu dengan jaemin yang ada dalam gendongannya sementara krystal dan mark berlari mengekori woo jae.

Mereka akhirnya sampai dibagian belakang gedung dan menemukan Pembatas kawat yang cukup tinggi. Woo jae berjalan mondar-mandir disekir situ hingga dia menemukan ada bagian pembatas yang sudah rusak sehingga menciptakan celah untuk mereka bisa keluar.

ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang