49 Days

2.4K 249 17
                                    

***

Jaehyun menyerjapkan matanya beberapa kali setelah mendengar kata-kata orang yang mengaku sebagai shceduler.

"Anda??... kalau begitu... aku...aku benar-benar mati??.... anda akan membawaku ke akhirat??", Jaehyun mendadak panik. Meskipun jaehyun sudah bisa menduga kalau dirinya akan mati dengan luka separah itu, tapi jaehyun belum siap. Jaehyun masih ingin melihat jungwoo, hina dan yeri. Jaehyun ingin sekali mengatakan banyak hal pada mereka.

"wae??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"wae??.. kau takut??", Jaehyun mengangguk dengan cepat dan dengan cepat juga jaehyun bertimpuh dan mencakupkan kedua tangannya didada.

"Aku tahu jika anda menjalankan tugas, tapi... aku masih ingin bertemu dengan adik-adikku... aku masih terlalu muda untuk mati dan.. dan aku adalah tulang punggung bagi mereka... aku belum bisa meninggalkan mereka", tanpa terasa tetesan air mata membasahi wajah jaehyun.

Shceduler yang tidak lain bernama Suho itu menggeleng pelan.

"Ikut denganku", ajak suho tapi jaehyun dengan spontan memeluk kaki suho.

"aku mohon... biarkan aku bertemu dengan adikku", pinta jaehyun putus asa.

"Aku tidak akan mengajakmu ke akhirat sekarang, ikut saja!", suho berdecih sambil melepas paksa kakinya dari kedua tangan jaehyun.

-

Suho sama sekali tidak berbohong ketika dia mengatakan jika dia tidak akan membawa jaehyun ke akhirat. Kenyataannya Suho membawa Jaehyun ke Rumah sakit dan membiarkan jaehyun melihat keluarganya.

Suho melipat kedua tangannya di dada, menghela nafas karena dia sudah sangat bosan melihat adegan melankolis dihadapannya.

Jaehyun menangis dalam diam ketika mendapati hina duduk sendirian di kursi ruang tunggu. Ingin rasanya jaehyun memeluk hina dan menghapus air matanya, tapi jaehyun tidak bisa melakukannya. Jaehyun hanyalah hantu, hantu yang tidak bisa dilihat oleh manusia dan jaehyun pun tidak bisa menyentuh hina.

Suara langkah kaki berburu mengalihkan focus jaehyun, Jungwoo, yeri dan lucas datang dengan wajah cemas dan sembab tak kalah berantakan dengan keadaan hina.

"Hina", Meskipun wajah jungwoo sembab, jaehyun yakin jika saat ini jungwoo menahan dirinya untuk menangis dihadapan hina. Jungwoo harus menguatkan dirinya disaat jaehyun tidak ada. Jungwoo harus menggantikan posisi jaehyun sebagai pelindung bagi hina dan yeri.

"Oppa", Jaehyun memutar matanya menahan lebih banyak air mata yang terjatuh. Dia tidak sanggup menghadapi kenyataan bahwa dia harus mati diusia muda terlebih meninggalkan hina dan yeri yang masih remaja. Meskipun hina sebentar lagi akan lulus tapi hina belum sukses. Jaehyun dulu berjanji kepada bibi jung, jika dia akan membiayai hina dan yeri hingga mereka mendapatkan pekerjaan yang bagus dan meraih kesuksesan.

Jaehyun menghapus air matanya kasar ketika rombongan dokter keluar dan memberikan penjelasan kepada keluarganya.

"Jadi aku belum mati?", Tanya jaehyun penuh harap pada suho. Suho menganggukan kepalanya pelan.

ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang