Ghost

1.3K 175 42
                                    

Sementara jaemin masih ditangani diruang IGD, Siwon, Tiffany, Krystal dan Hina menunggu dengan gelisah. Siwon bahkan tak henti-hentinya berjalan mondar-mandir, sementara tiffany terus menangis dan mengeratkan kedua tangannya yang bergetar.

"Omma", Jaehyun dalam wujud krystal mengenggam kedua tangan ibunya.

"Jaemin tidak akan pergi kemanapun... jaemin akan baik-baik saja, dia anak yang kuat kan?", Siwon yang sejak tadi berjalan mondar mandir sontak berhenti. Sama seperti tiffany yang kini menatap krystal dengan tatapan penuh kebingungan. Krystal memanggil tiffany dengan omma dan tadi juga memanggil siwon dengan ayah. Cara bicara krystal juga terdengar berbeda dan tatapan matanya juga sangat hangat berbeda dengan tatapan mata dingin yang krystal miliki.

"Meskipun aku tidak ingat apa yang terjadi dulu, tapi aku pasti berjanji pada omma dan ayah untuk menjaga jaemin dengan baik... Jadi kali ini pun aku akan menjaganya dengan baik, aku tidak akan membiarkan adikku terluka-"

"Jung Jaehyun!", Seolah tersadar dengan apa yang dia lakukan. Teriakan suho membuat jaehyun dalam wujud krystal menyadari tatapan bingung dan juga ketidak percayaan dari siwon dan tiffany.

"Kau?....siapa?", Krystal menelan ludahnya dengan susah payah. Bagaimana dia harus menjelaskan semua ini pada orang tuanya.

"Keluar dari tubuhnya sebelum kau terjebak disana jung jaehyun!... kalian terikat... dia kakak sepupumu!", Kata suho memperingatkan dan sukses membuat jaehyun menoleh kearahnya yang sekarang berdiri dibelakangnya.

"Woo jae?... kau kah itu sayang?", Jaehyun dengan cepat melepas genggaman tangannya pada tiffany dan menggeleng.

"Aniyo... aku..aku krystal bibi", ucap jaehyun terbata-bata.

"Keluar sekarang Jung Jaehyun!", Jaehyun tersentak dengan panggilan suho hingga dia akhirnya keluar dari tubuh krystal secara paksa. Krystal yang terlalu terkejutpun akhirnya tumbang dilantai.

"Krys!",

"Onni!", Siwon dengan cepat mengangkat tubuh krystal dan membawanya keruang rawat lain dengan hina yang mengikuti.

***

"Soo jung-ah.... Kau melihatku sayang?", Krystal menyerjapkan kedua matanya beberapa kali sebelum dia akhirnya melihat seseorang yang dia cintai ada dihadapannya.

"Oppa?... Jun Myeon Oppa?", tanpa pikir panjang krystal memeluk tubuh tunangannya yang begitu dia rindukan. Krystal bahkan tidak peduli jika ini hanyalah mimpi, asalkan dia bisa memeluk tunangannya itu sepuasnya.

"Aku merindukanmu oppa... jangan tinggalkan aku lagi... jangan", Krystal semakin mempererat pelukkannya, takut-takut jun myeon akan menghilang lagi dari hadapannya.

"Sayang... lihat aku", Jun myeon melepaskan pelukkan krystal, mencakup wajah kecil krystal lalu mengecup keningnya pelan.

"Jangan menangis... kau tahu aku tidak suka melihatmu menangis", bukannya berhenti menangis, air mata krystal justru terjatuh lebih banyak.

"Aku mencintaimu oppa... jangan tinggalkan aku lagi", Jun myeon tersenyum miris.

"Aku sudah ada ditempat yang indah sayang... bersama dengan ayahmu juga... jadi berhentilah mengingat kami... relakan kami dan belajarlah hidup bahagia dengan menerima orang baru dihidupmu-"

"Sireo... aku tidak mau"

"Sayang... jika kau seperti ini... aku tidak akan pernah bisa beristirahat dengan tenang... ", Jun myeon melepaskan cakupan diwajah krystal lalu mengambil sesuatu dari dalam bajunya. Sebuah kotak kecil berwarna merah.

ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang