"Nghh? Gue dimana..." Gumam gadis bersurai panjang itu dengan nada rendahnya, sambil mengusap pelan kedua matanya yang sedikit menyipit.
Decakan kasar terdengar.
"Gue dimana gue dimana, gausah drama lu bebek!" Ketus suara tak asing itu dengan nada jengkelnya.
Yena sontak menoleh ke samping dengan pandangan bingung, menatap sahabatnya Hyewon yang tengah duduk di sofa sambil bersedekap dada merengut sebal.
Seketika gadis itu langsung terduduk, dan menatap sekitar ruangan bernuansa putih pink tersebut yang tak lain adalah kamarnya sendiri.
Kok disini?
Bukannya tadi ada di—ah... jangan-jangan mimpi ya? Berarti Hyunsuk beneran masih ada di Jepang dong.
Air muka Yena berubah murung kembali.
"Won... Gue kenapa?"
"Kok bisa disini?" Tanya Yena benar-benar linglung sekaligus sedikit—kecewa.
Hyewon memutar bola matanya malas, lalu melempar bantal yang ada di sampingnya itu hingga mengenai tepat wajah Yena.
"Sumpah ya na, lo orang tergoblok yang pernah gue temui tau gak! Bisa-bisa nya lo pingsan pas lagi di lamar anjir!" Sungut Hyewon histeris.
"Hah?"
Hyewon gemes banget astaga pengen nampol lebih keras! mana Yena pingsannya lama banget lagi, mungkin ada sekitar dua jam ia menunggu gadis itu bangun.
Yena masih terdiam dalam posisinya, berusaha mencerna dengan baik segala perkataan sahabatnya barusan.
"JADI ITU GAK MIMPI???"
"AW! Sakit gila!" Omel Yena seraya mengusap lengannya yang habis di cubit Hyewon.
"Elo yang gilak! Sakit kan? Itu berarti lo gak mimpi. Aduh Yenaaaa... Gak ngerti lagi gue sama lo, bikin pan—"
Yena tak menghiraukan kicauan Hyewon. memilih mengedar pandangannya kembali ke segala arah.
"Hyunsuk mana?" Potongnya sembari menatap sahabatnya risau.
Mendengar pertanyaan Yena barusan semakin membuat Hyewon berdecak kasar, ingin menumpahkan segala kekesalannya pada Yena.
"Ck. Hyunsuk di—"
"Sayang..." Atensi Yena langsung beralih pada sosok yang berdiri di depan pintu kamarnya seraya membawa sebuah mangkuk.
Mata Yena sontak membulat kaget, menatap pria itu tidak percaya dengan perasaan menggebu. "HYUNSUKKKK!!!"
"YANG BENTAR DULU, JANGAN DISERBUUU AKU TARO INI DULU" Balas Hyunsuk gak kalah paniknya pas ngeliat Yena melompat dari atas tempat tidur hendak memeluknya.
Hyunsuk buru-buru menyerahkan mangkuk tersebut pada Hyewon, lalu bergegas meraih badan mungil gadisnya untuk masuk ke dalam pelukannya. Saking bahagianya, tanpa sadar Yena bahkan sudah melingkarkan kakinya penuh pada pinggang Hyunsuk.
Melilit pemuda itu dengan erat, sembari terus menghirup dalam aroma tubuh Hyunsuk yang sejak dulu selalu menjadi favoritnya.
"Anjing, gak ngerti lagi gue sama nih pasangan" maki Hyewon.
Merasa sadar diri, ia pun meletakkan mangkuk tersebut di atas meja, dan bergegas pergi dari kamar tersebut.
"Kangennn" Bisik Yena di samping telinga kekasihnya itu. Nada nya terdengar bergetar, terselip kerinduan yang amat mendalam.
Hyunsuk menarik kedua sudut bibirnya ke atas. Perasaan hangat turut menyelimuti dadanya.
Perlahan ia membawa badan mungil itu menuju meja rias dan mendudukkan gadisnya di sana, kemudian menyelusupkan wajahnya turun ke area perpotongan leher sang puan, menghirup dalam aroma vanila dari tubuh yang selalu menjadi fovoritnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅CATCH YOU - (Choi Hyunsuk Treasure)
FanfictionHanya ada dua kemungkinan ketika kita menyatakan cinta. Diterima atau ditolak. Namun itu semua tidaklah berlaku untuk seorang Choi Hyunsuk. Baginya, kata penolakan tidak pernah ada dalam kamus hidupnya. Itu dulu.... Sebelum akhirnya ia bertemu denga...