2 bulan kemudian~
Entah sudah berapa kali helaan nafas kasar itu keluar dari bibir gadis yang tengah berdiri di tepian balkon kamar. Terpaan angin malam menyapu lembut surai panjangnya. Namun tak membuatnya urung untuk beranjak sedikitpun dari sana.
Matanya terpejam lama, terus memikirkan berbagai macam hal yang selalu terlintas bagaikan mimpi buruk dalam benaknya.
Rumit dan sakit.
Sangat sulit menjelaskan bagaimana kondisi hati dan fisiknya saat ini. Berbagai permasalahan datang bertubi-tubi dan terjadi dalam kurun waktu singkat. Tak membiarkannya untuk mengambil nafas sedikit pun.
Kembali...
Perasaan bersalah menggerogoti hatinya.
"Sayang..." Suara lembut yang begitu hangat, menyapa indera pendengaran gadis bersurai panjang tersebut.
Ia sontak menoleh kebelakang dan mendapati pria yang sejak tadi mengganggu pikirannya, kini muncul tepat di hadapannya.
Seakan memintanya untuk menyelesaikan dengan segera apa yang tengah terjadi.
"Kamu ngapain berdiri di sini malem-malem? Gak bisa tidur lagi?" Tanya sang puan yang baru saja memasuki kamar itu dan langsung menghampiri sosok yang selalu ia sebut sebagai kekasihnya.
Gadis tersebut membasahi bibirnya gugup, kemudian perlahan membalikkan tubuh nya agar bisa dengan leluasa menatap sosok tampan di belakangnya.
"Hyunsuk..."
Pria bernama Hyunsuk itu, lagi-lagi tersenyum manis sembari menatap teduh netra kekasihnya—Yena.
"Kamu kenapa hm?" Tanya Hyunsuk sembari menyelipkan anak rambut sang gadis ke belakang telinga, lalu mengusap lembut pipi chubby nya.
Kedua tangannya ia sandarkan pada pembatas balkon, dengan kata lain mengukung sisi tubuh gadisnya, kemudian berdiri tegap di depan menatap intens manik terang itu.
"Aku ada salah ya? Kamu ngediemin aku loh seharian ini"
Yena sontak menggelengkan kepalanya, lalu balas menatap mata Hyunsuk sendu. Tak lama kemudian menunduk karena tak kuasa dengan sorot penuh cinta itu.
Cukup lama mereka terdiam dengan posisi seperti saling mendekap. Hingga akhirnya suara Yena kembali memecah keheningan.
"Hyunsuk" panggil Yena lirih. Dengan napas pendek, sebelum melanjutkan kembali ucapannya yang sempat tertahan.
"Aku masih gak nyangka dengan semua kejadian 2 bulan yang lalu" bisik Yena, tapi masih bisa didengar jelas oleh Hyunsuk.
Pria itu lantas menghela nafas gusar, seakan tahu kemana arah pembicaraan ini, "Sayang... kita kan udah sepakat untuk gak bahas masalah ini lagi" Balas Hyunsuk.
Yena menatap manik Hyunsuk dengan pandangan kosong, tak ada tatapan sedih, senang, ataupun terluka.
Semua benar-benar terasa kosong dan hampa....
Hyunsuk menggenggam lembut jemari kekasihnya, "Na... Aku gak suka kamu yang begini, please kita lupain ya semua yang udah terjadi, kita mulai lagi dari awal.."
"Kamu kamu aku gimana? Aku bakal lak—"
"Gak semudah itu Hyunsuk!" Seru Yena tak tertahankan. Deru nafasnya mulai naik turun menahan segala emosi yang siap meluap.
"Satu bulan...." Bisik Yena kembali, kemudian menatap Hyunsuk dengan mata berkaca-kaca.
"Satu bulan kamu sekarat di rumah sakit! Gimana bisa kamu minta aku ngelupain semua itu sementara aku selalu di hantui rasa bersalah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
✅CATCH YOU - (Choi Hyunsuk Treasure)
FanfictionHanya ada dua kemungkinan ketika kita menyatakan cinta. Diterima atau ditolak. Namun itu semua tidaklah berlaku untuk seorang Choi Hyunsuk. Baginya, kata penolakan tidak pernah ada dalam kamus hidupnya. Itu dulu.... Sebelum akhirnya ia bertemu denga...