• part 7 •

5.8K 698 69
                                    

Yena menghela nafas berat untuk kesekian kalinya. Berharap bahwa keputusan yang ia ambil sekarang hanyalah mimpi.

Namun saat kembali melihat wujud manusia di sampingnya kini membuat Yena lagi-lagi merengut sebal. INI BUKAN MIMPI YENAAAA, selamat datang di neraka.

"Hufftttt...."

"Kamu kenapa sih yang? Sesek napas? Dari tadi hah heh hah heh muluuu" tanya Hyunsuk khawatir.

Yena menggeleng malas, mengalihkan pandangannya keluar mobil "Diem deh, gausah berisik!" Sungut Yena.

Hyunsuk beneran diam. Takut-takut kalau nanti Yena berubah pikiran lagi, kan jadi ga seruuuu.

Hari ini, Hyunsuk sudah di perbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit. Namun sayangnya pemuda itu harus mengenakan tongkat untuk membantunya berjalan. Sementara waktu aktivitasnya pun juga dibatasi agar pemulihannya lebih cepat.

Sepanjang perjalanan menuju apartemen Yena, gadis itu terus berpikir panjang. Memikirkan keputusan tergila yang pernah di ambilnya sepanjang sejarah hidup.

Tinggal bersama Hyunsuk sementara waktu? Wah.... Sejak kapan seorang Choi Yena memiliki jiwa tanggung jawab sebesar ini?
Kepalanya seolah penuh dengan pertanyaan, mengapa ia mau memenuhi permintaan tersebut?!

Apa gue habis di hipnotis Jihoon ya? Gumam Yena dalam hatinya.

Yena sontak menggeleng cepat mengusir segala pikiran negatif dalam benaknya. Oke... anggap saja ini memang ujian hidup mengurus bayi besar yang lagi sekarat!

Selepas taksi yang membawa mereka sampai di tempat tinggal Yena, dengan telaten ia membantu memapah Hyunsuk menuju dimana mobil lelaki itu terparkir.

Tujuan Yena kini adalah, membereskan beberapa keperluan pribadinya untuk di bawa menuju apartemen Hyunsuk.

Jangan salah paham!

Bukan tanpa alasan Yena TERPAKSA melakukan ini. Jika di pertimbangkan lagi, apartemen Hyunsuk jauh lebih baik dari pada miliknya, karena disana tersedia 2 kamar, setidaknya satu kamar itu bisa Yena tempati sementara waktu.

Selain itu, juga karena apartemen Hyunsuk sangat dekat dengan tempat kerja Yena. Itu akan lebih memudahkan akses ia untuk pulang pergi.

"Gue ambil barang-barang gue dulu, Lo tunggu di mobil aja" ucap Yena setelah membantu Hyunsuk duduk di dalam mobil kemudian bergegas masuk ke apartemen nya.

Berbeda dengan Yena yang merengut seharian, Hyunsuk bahkan tak dapat menutupi senyum bahagianya sama sekali.

"Anjay, ini gue lagi sakit kenapa bawaannya mau syukuran aja ya"

•••

Sudah hampir sepuluh menit Yena berusaha menetralkan detak jantungnya. Mulai dari ia menginjakkan kaki di kawasan elit tempat dimana Hyunsuk tinggal, hingga sampai di depan pintu unit pemuda itu.

Bagaimana tidak??? Ini pertama kalinya untuk Yena tinggal bersama lelaki asing.

Saat kedua tungkainya melangkah masuk, nuansa putih abu meyambut penglihatan Yena. Ruangan yang tertata rapi dan bersih, membuat Yena mendesah lega seketika.

Seenggaknya nih rumah gak urakan kayak yang punya. Batin Yena penuh syukur.

"Gimana? Suka?" Tanya Hyunsuk lembut.

Yena mengangguk pelan, dengan kedua maniknya yang masih terus menelusuri sekitarnya.

Hyunsuk tersenyum tipis, "Kalo sama aku suka gak?" Celetuk pemuda itu tiba-tiba yang di balas cebikan sebal oleh Yena.

✅CATCH YOU - (Choi Hyunsuk Treasure)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang