"Aku habis berantem sama papa"
Kedua insan yang tengah duduk di balik balkon kamar itu, sama-sama kembali terdiam, membiarkan angin malam menerpa tubuh mereka.
Hyunsuk menautkan jemarinya pada Yena, mengisi kekosongan disana, sekaligus menghangatkan tangan satu sama lain.
Helaan napas berat kembali terdengar di telinga Yena. ia masih setia menatap ke arah jalanan di bawah sementara telinga nya terus terpasang untuk mendengarkan semua penjelasan dari lelaki di samping nya itu.
"Papa mau ngejodohin aku sama Yeri dan aku nolak, makanya aku di hajar..." ucapnya disusul kekehan yang terdengar pahit.
Hyunsuk merasakan jemarinya semakin di genggam erat oleh Yena. Dan setelah itu pikirannya kembali menyelam ke masa lalu,
"Aku sama papa emang gak pernah akur dari dulu, setiap papa nyuruh ini-itu aku selalu coba turutin karena gak mau berantem. Soalnya kalau kita berantem, ujung-ujungnya pasti mama yang kena imbasnya. Selalu dibikin nangis... Karena papa tau, mama adalah kelemahan aku..."
Hyunsuk ingat, saat ia mencoba menentang papanya ingin kuliah ambil jurusan seni, pria paruh baya itu langsung mengamuk, karena menginginkan Hyunsuk mengambil jurusan bisnis agar bisa meneruskan perusahaan miliknya. Akibat pemberontakan Hyunsuk, mamanya harus kena tamparan papanya karena berusaha melindungi dirinya saat itu.
Cukup sekali itu saja Hyunsuk melihat mamanya terluka, dia tidak mau lagi hal itu terjadi.
Hyunsuk menarik napas panjang. Menjeda sejenak kalimatnya, sebelum akhirnya kembali bercerita.
"Aku tahu, dari dulu Yeri memang punya perasaan yang berbeda sama aku, tapi aku gak pernah nyangka kalau dia bakalan senekat ini.. aku pikir dengan aku diam dan gak nanggepin omongannya sama sekali bakal buat dia nyerah dengan sendirinya.. Makanya pas aku denger kabar dia keluar negri itu aku bawa santai aja"
"Tapi ternyata aku salah Na... Semua benar-benar di luar kendali dan perkiraan aku"
"Aku bahkan gak tau sama sekali kalau dia udah balik ke Indonesia. Dan aku benar-benar kaget waktu papa bilang Yeri pulang dan meminta untuk perjodohan ini di langsung kan"
Hyunsuk menatap Yena dengan pandangan sendu nya. mengangkat genggaman tangan itu seraya memohon.
"Na... Sumpah demi apapun aku gak pernah suka sama dia. Dari awal aku ketemu kamu, aku udah netapin pilihan hidup aku cuma sama kamu. Aku gak mungkin berjuang sejauh ini kalau memang gak cinta sama kamu Yena... Semua yang kamu dengar dari dia dan yang kamu lihat waktu depan apartemen itu ulah Yeri sayang..."
"Aku gak pernah sama sekali nyium dia, aku bahkan juga kaget waktu it—"
Ucapan Hyunsuk menggantung di udara ketika tubuh Yena masuk ke dalam pelukannya.
"Aku percaya kamu Hyunsuk" bisik Yena pelan.
Tubuh Hyunsuk sontak membeku, terlalu terkejut dengan perlakuan tiba-tiba dari Yena. Hingga ia merasakan sesuatu yang basah menembus ke dalam kausnya. Hal itu berhasil menyentak Hyunsuk kembali ke alam sadar.
"A-aku minta maaf udah nuduh kamu yang enggak-enggak... Aku—aku bingung.." Yena tak sanggup rasanya melanjutkan ucapannya. Bahu mungil itu bahkan sudah bergetar sejak tadi.
Ini di luar ekspektasi Hyunsuk, berharap dapat maafnya saja dia sudah syukur, eh ternyata malah dapat bonus di peluk.
Tak menyiakan kesempatan Hyunsuk pun membalas pelukan Yena tak kalah eratnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅CATCH YOU - (Choi Hyunsuk Treasure)
FanfictionHanya ada dua kemungkinan ketika kita menyatakan cinta. Diterima atau ditolak. Namun itu semua tidaklah berlaku untuk seorang Choi Hyunsuk. Baginya, kata penolakan tidak pernah ada dalam kamus hidupnya. Itu dulu.... Sebelum akhirnya ia bertemu denga...