Hyunsuk terus mengulum senyum sejak tadi. Maniknya tiada henti bergerilya mencari celah untuk mendekatkan diri pada sang kekasih. Akhirnya setelah resmi, baru hari ini mereka bisa jalan-jalan berdua layaknya sepasang kekasih.
Byounggon ada urusan mendadak, sehingga Hyunsuk menggunakan kesempatan itu untuk menculik gadisnya menghabiskan waktu bersama lebih banyak.
Sayangnya senyuman itu hanya berlangsung selama beberapa menit saja, sebelum akhirnya tergantikan dengan raut penuh kecemasan begitu Yena bersorak seraya menunjuk salah satu poster yang ada di dekatnya.
"Ayo nonton ituuuu!" pekik Yena, kemudian menyeret Hyunsuk untuk segera membeli tiket.
Dalam hati Hyunsuk meringis penuh penyesalan karena sudah mengajak gadis itu untuk menonton. Padahal dalam bayangan Hyunsuk beberapa jam lalu, mereka bakalan duduk dengan tenang sambil bergandengan tangan menonton film bergenre romance.
Tapi emang dasarnya dia macarin preman. Gadis itu jauh lebih tertarik dengan film bernuansa suram alias film HOROR.
Hyunsuk menatap ngeri beberapa poster yang sedang tayang di sekitar pintu masuk. Berulang kali meneguk ludahnya susah payah, lalu beralih menatap gadis di sampingnya, yang tampak berdiri tidak sabar hendak masuk ke dalam studio.
"Ekhm... Yang, kamu yakin mau nonton film ini?" Tanya Hyunsuk ragu-ragu.
Yena melirik sekilas pria yang tengah berdiri gelisah di sampingnya itu, kemudian menyipit curiga.
"Kamu takut?"
"Hah? A-aku takut? Hahaha, ya enggak lah. Masa cowok sekeren aku takut begituan"
Padahal isi pikiran Hyunsuk udah kaya benang kusut. Mana mungkin dia gak takut?! Dulu diajakin Jihoon ke rumah hantu aja ia sampai pipis di celana.
Tapi demi Yena, Hyunsuk harus bersikap cool. Apalagi ngeliat ekspresi sang gadis yang tampak excited membuat Hyunsuk jadi gak tega harus mengacaukan momen tersebut.
Baiklah. Hanya beberapa jam Hyunsuk. Anggap aja ini pemanasan, setelah itu ia yang akan mimpin selanjutnya.
"Oh, yaudah..." Jawab Yena kembali cuek.
Begitu masuk, gantian Yena yang dibuat mengomel akan posisi tempat duduk pilihan Hyunsuk. "Kenapa harus di pojokan sih? Gak enak nontonnya tau" gumamnya merengut sebal.
"Biar bisa mojok—Awww shh.. sakit yang!" Seru Hyunsuk langsung memegangi pinggangnya yang habis di cubit.
Yena mendelik kesal ke arah pria di sampingnya itu, lalu memusatkan kembali fokusnya pada layar di depan, mengabaikan Hyunsuk yang masih misuh-misuh.
Awalnya semua berjalan dengan tenang. Sampai akhirnya pada menit ke lima belas setelah film tersebut tayang, Hyunsuk mulai atraksi. Setiap bunyi dentuman adegan yang meneggangkan pemuda itu tidak pernah absen untuk berteriak.
Kalo cuma teriak kaget dikit mah gak masalah, yang jadi masalah ity Hyunsuk sampai mau nangis saking takutnya, Astaga! Boleh mukul gak sih??
Yena memejamkan mata seraya memijat dahinya pelan, belum lagi telinganya semakin panas karena Hyunsuk terus merengek minta keluar. Beberapa pasang mata yang duduk tidak jauh dari Yena, menatap ke arah mereka dengan tatapan antara ingin tertawa sekaligus kasihan.
Yena pusing, DAN MALU pastinya.
Mau gak mau, akhirnya Yena memilih mengalah. Dengan segera ia bangkit dari duduknya, kemudian menyeret lelaki itu keluar dari bioskop sebelum terjadi hal yang lebih parah lagi.
YENA KESAL!!!!
•••
Hyunsuk cuma bisa senyum-senyum canggung, sambil melirik gadis di sampingnya yang tengah cemberut seraya bersedekap dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅CATCH YOU - (Choi Hyunsuk Treasure)
FanfictionHanya ada dua kemungkinan ketika kita menyatakan cinta. Diterima atau ditolak. Namun itu semua tidaklah berlaku untuk seorang Choi Hyunsuk. Baginya, kata penolakan tidak pernah ada dalam kamus hidupnya. Itu dulu.... Sebelum akhirnya ia bertemu denga...