Sesuai janjinya dengan Seunghun kemarin, di pagi yang cerah ini Yena tampak tengah bersiap di dalam kamar. Ia memilih setelan croptop lengan panjang, dipadukan dengan celana jeans putih pendek hingga menambah kesan manis pada penampilannya hari ini.
Gadis itu melirik sekilas jam di atas nakas tengah menunjukkan pukul setengah 7 pagi, itu artinya ia masih memiliki waktu kurang lebih 1 jam membuat sarapan untuk Hyunsuk.
Berbicara soal Hyunsuk.... Yena tidak melihat pria itu sejak semalam, Apa dia gak pulang lagi ya? Batin Yena risau.
Akhirnya, karena penasaran Yena beranjak keluar dari kamar seraya memanggil nama pria itu, "Hyunsuk..." panggilnya beberapa kali.
Namun tak ada sahutan sama sekali, bahkan ketika ia mengecek ke dalam kamar pun tampak gelap dan kosong.
Hati Yena mendadak tidak tenang. Baru saja ia berinisiatif hendak menghubungi pemuda itu, tiba-tiba dari arah depan ia mendengar suara pintu di tutup.
Dengan segera Yena berlari kecil kedepan dan mendapati Hyunsuk berada tepat di hadapannya.
Jadi benar dia gak pulang. Batin Yena.
"Lo gak pulang ya semalem? Habis dari mana?" Tanya Yena khawatir. Dan kekhawatiran tersebut semakin membuncah begitu siluetnya mendapati wajah Hyunsuk terlihat pucat.
Bukannya menjawab Hyunsuk malah memandangi Yena dari atas sampai bawah. Tatapan sayu itu berubah menjadi tajam seketika.
"Mau kemana?" Tanya Hyunsuk datar.
Hyunsuk mendengus tak suka melihat Yena berpakaian terbuka seperti itu. Karena ketika gadis itu banyak bergerak, akan memperlihatkan lekuk tubuhnya semakin jelas. Belum lagi celana pendek yang dikenakannya sangat meresahkan.
Tidak— Hyunsuk tidak rela jika ada orang lain yang melihat hal tersebut selain dirinya. Hyunsuk tidak suka berbagi. Apalagi pada si Seunghun-seunghun itu! HYUNSUK GAK RELAAA.
"Gue mau keluar hari ini, Lo mau sarapan apa? Mumpung gue masih sempet buatin" ucap Yena yang berlalu begitu saja dari hadapan Hyunsuk, karena pria itu tidak merespon sama sekali kekhawatirannya tadi.
"Mau kemana? Sama siapa?" Ulangnya dengan raut penasaran sembari menyusul gadis itu ke dapur.
"Ck! Apaan sih.. jawab aja lo mau makan apa? Biar gue masakin" Gerutu Yena yang mulai kesal. Tangannya sibuk memilih beberapa bahan yang ada dalam kulkas.
Sementara Hyunsuk seolah tak menyerah. Ia terus menghujami Yena dengan tatapan tak sukanya.
"Gak ada baju lain? Harus banget pake baju kayak gitu?" Decak Hyunsuk tak menjawab pertanyaan Yena dan justru malah memberi pertanyaan baru hingga membuat gadis di depannya itu semakin kesal.
Yena memejamkan mata sejenak lalu menutup kasar pintu kulkas, lalu berbalik menatap Hyunsuk dengan sorot jengkelnya.
"Lo kalau ditanya tuh jangan nanya balik bisa gak sih? lagian kenapa sama baju gue? Selagi gue nyaman gue gak butuh pendapat orang lain" jawab Yena sinis.
Setelah seminggu mereka diam-diaman, sekalinya ngomong malah ribut lagi. Seketika Yena menyesal pernah merindukan bacotan pria di depannya ini. Lebih baik gausah ngomong sama sekali deh!
Hyunsuk menghela napasnya kasar. Ia sontak maju beberapa langkah kedepan, hingga membuat Yena terkejut dalam posisinya.
"E—eh mau ngapain lo?!" Seru Yena panik dan turut mundur kebelakang hingga punggungnya bersentuhan dengan pintu kulkas.
Hyunsuk dengan cepat mengukung gadis itu dan menatapnya dengan sorot dingin, seolah penuh peringatan.
"Lo mau pergi sama dia? Hmm?" Tanya Hyunsuk dengan suara rendahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅CATCH YOU - (Choi Hyunsuk Treasure)
FanfictionHanya ada dua kemungkinan ketika kita menyatakan cinta. Diterima atau ditolak. Namun itu semua tidaklah berlaku untuk seorang Choi Hyunsuk. Baginya, kata penolakan tidak pernah ada dalam kamus hidupnya. Itu dulu.... Sebelum akhirnya ia bertemu denga...