"Sayang..." panggil Hyunsuk dengan napas memburu selepas berlarian di sepanjang lorong rumah sakit menuju ruangan dimana gadisnya berada.
Perasaannya semakin berkecamuk saat kedua manik mereka saling bertemu. Hyunsuk melihat Yena yang tengah duduk bersandar itu dengan sorot penuh kelegaan. Dengan cepat ia mendekat lalu membawa tubuh gadis itu untuk masuk ke dalam dekapannya.
"Thanks God...." Bisik Hyunsuk pelan. Tak ada kata yang bisa pemuda itu lontarkan selain ucapan syukur. Yena bahkan tak dapat berkutik sedikitpun dalam posisinya.
Ia masih begitu terkejut saat Hyunsuk secara tiba-tiba memeluknya seperti ini.
"Maafin aku sayang, maafin aku..." racau Hyunsuk sembari menyusupkan wajahnya di balik leher Yena, menghirup dalam aroma tubuh yang selalu menjadi favorit nya itu.
Yena tahu kondisinya sedang dalam keadaan haru, namun melihat tingkah Hyunsuk sekarang justru malah membuat Yena jadi malu sendiri karena menjadi bahan tontonan oleh orang-orang di sekitarnya.
"Hyunsuk..." panggil Yena, sembari mendorong pelan dada Hyunsuk, hingga menciptakan jarak di antara mereka.
"Ak—ekhm, Gue udah gapapa..." ujar Yena pelan.
Hyunsuk masih belum puas. Jemarinya perlahan menyusuri wajah Yena, kemudian menyentuh sudut bibir gadis itu penuh rasa bersalah, "Maafin aku ya Na, datangnya terlambat... kamu jadi harus ngelewatin rasa sakit ini lebih lama"
Belum sempat Yena menjawab, sebuah pukulan keras mendarat dengan mulus pada bagian belakang kepala Hyunsuk.
"TANGAN LU GAK ADA AKHLAK! Pasien baru siuman malah lu sosor!" Celetuk Junkyu kesal.
Yena sontak menurunkan tangan Hyunsuk pada wajahnya, kemudian mengalihkan pandangannya ke samping sembari tersenyum canggung.
Hyunsuk melirik sekilas benda yang di pakai Junkyu untuk memukulinya tadi, sebuah kaos hitam untuk pakaian gantinya hari ini.
Pemuda itu kemudian mendelik tak suka ke arah Junkyu "Apaansih anjing! ganggu momen aja lu!" sinis Hyunsuk.
"Jomblo mah gitu Suk, mana ngerti yang beginian!" Seru Jihoon turut membela Hyunsuk dengan memojokkan Junkyu hingga membuat pemuda itu mencebik sebal.
Yena terkekeh pelan dibuatnya. Ia tahu betul bahwa semua orang sedang berusaha menghiburnya. Hingga usapan pelan pada bahu Yena membuat gadis itu menoleh ke samping, mendapati Hyewon tersenyum hangat padanya.
"Udah-udah ribut banget sih lo semua! Yena tuh baru sadar, pusing tau denger bacotan lo pada" gerutu Hyewon.
Hyunsuk yang tak tinggal diam pun ikut berceloteh, "Tuh dengerr!! Cewek gua butuh istirahat. Udah sono lu pada cabuttt dah" usir Hyunsuk yang langsung di hadiahi pukulan keras oleh Jihoon.
"Elu yang cabut! Biang rusuhnya tuh eluuu!"
Yena mendengus pelan di tempatnya, Hyunsuk and the geng adalah biang rusuh yang sesungguhnya.
Gadis itu kembali menatap Hyewon dengan senyum tipisnya, "Temenin gue malam ini ya Won" pinta Yena yang langsung di serobot gelengan tegas oleh Hyunsuk.
"Gausah! Aku aja yang jagain kamu malam ini"
"Sukkk—"
Hyunsuk kembali menggeleng tegas. "Nggak sayang, udah kamu nurut aja sama aku" ujar Hyunsuk tak terbantahkan.
Pemuda itu kembali menatap Hyewon dengan sorot memohonnya, "Udah lo balik aja Won, besok baru kesini lagi. Untuk malam ini biar gue yang jaga.. sekalian gua tolong nitip perlengkapan Yena ya buat dibawain besok" ucap Hyunsuk yang mau tak mau di balas anggukan oleh Hyewon.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅CATCH YOU - (Choi Hyunsuk Treasure)
Hayran KurguHanya ada dua kemungkinan ketika kita menyatakan cinta. Diterima atau ditolak. Namun itu semua tidaklah berlaku untuk seorang Choi Hyunsuk. Baginya, kata penolakan tidak pernah ada dalam kamus hidupnya. Itu dulu.... Sebelum akhirnya ia bertemu denga...