"Nah nanti kalau pak Hyunsuk minta jadwal nya, kamu cek data yang ini ya... Terus jadwal meeting juga jangan lupa kamu update, biasanya pak Hyunsuk minta pas pulang, kamu rekap disini ya Na..."
Beberapa jam telah berlalu. Sejak tadi, Nayeon sibuk menjelaskan pada Yena tentang apa saja jobdesk nya.
Jujur, terlepas siapa sosok Yena bagi Hyunsuk, Nayeon sangat menyukai kinerja gadis di hadapannya itu. Cerdas dan tangkas. Yena bahkan mampu memahami ucapannya tanpa perlu di ulang berkali-kali.
"Kamu pinter banget loh ternyata. Pantesan pak Hyunsuk jadiin kamu sekretaris nya" puji Nayeon membuat Yena tersipu kecil.
"Oh iya, untuk jadwal pak Hyunsuk yang ke luar kota juga harus kamu atur ya Na, laporin langsung aja ke Jihoon"
"Oke siap mba"
"Mulai sekarang kamu harus banyak minum vitamin dan jaga kesehatan, aku liat belakangan ini pak Hyunsuk udah mulai banyak jadwal keluar. jadi kamu juga harus fit biar perjalanannya lancar" ujar Nayeon sambil merapikan beberapa kertas di atas meja.
Dahi Yena sontak mengerut menatap wanita di sampingnya itu risau.
"Eng.. emang saya juga ikutan mba?" Tanya Yena menunjuk dirinya sendiri.
Nayeon balas menatap gadis itu heran, "Lah, iya dong. Tugas sekretaris kan ikut kemanapun bos nya pergi"
Yena sontak mengerjapkan matanya berulang kali. Kepalanya mendadak nyut-nyutan mendengar penuturan Nayeon barusan. kalimat 'ikut kemanapun bos nya pergi' langsung membuat Yena merinding membayangkan hal buruk apa yang akan terjadi dikemudian hari.
Belum pikirannya usai, pelaku yang membuat darahnya kembali berdesir itu muncul di hadapannya dengan wajah yang tampak berantakan.
"Yena, Nayeon" panggil Hyunsuk, sontak membuat kedua perempuan itu menoleh tegap.
"Iya pak?" Jawab mereka bersamaan.
Hyunsuk tak dapat menutupi keterkejutannya mendengar sang gadis turut memanggilnya dengan sebutan 'pak', alih-alih menyebutnya dengan sebutan orang gila seperti biasa. Dan itu terdengar seksi di telinga Hyunsuk.
Ia tersenyum miring.
Sir? God damn! Why u look so cute baby?Pemuda itu berdeham pelan menetralisir rasa senangnya, lalu beralih menatap Nayeon dengan sorot berbeda. "Gimana Nay? Udah siap?" Tanya Hyunsuk yang di balas anggukan olehnya.
"Sudah pak, saya sudah jelaskan semua jobdesk penting yang harus di lakukan Yena."
"Oke bagus, kamu boleh istirahat sekarang"
"Baik pak terimakasih, saya permisi"
"Eh—mba nanti bareng ya" sahut Yena cepat kala Nayeon berjalan ke arah pintu keluar.
Perempuan itu hanya mengangguk canggung lalu bergegas meninggalkan Hyunsuk dan Yena berdua.
"Kok bareng Nayeon? Kan aku mau ngajak kamu makan siang bareng" Ucap Hyunsuk menahan pergelangan tangan Yena. Menatap gadis itu intens.
"Ish apa sih Nayeon-Nayeon! Dia tuh lebih tua dari lo tau. Panggil mba kek atau kakak gitu, gak sopan banget sih" omel Yena sambil mencoba melepaskan genggaman tersebut.
Hyunsuk terkekeh kecil melihat Yena yang langsung berubah galak dihadapan nya, padahal tadi gadis itu memanggilnya dengan sebutan pak sambil memasang wajah lugu.
See?? Ini baru gadisnya.
"Terus, kamu sopan gitu? Aku juga lebih tua ya dari kamu. Seharusnya kamu manggil aku dengan sebutan mas, baby, atau sayang boleh juga tuhhh. Ini malah lo-gue" cerocos Hyunsuk tidak mau mengalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅CATCH YOU - (Choi Hyunsuk Treasure)
FanfictieHanya ada dua kemungkinan ketika kita menyatakan cinta. Diterima atau ditolak. Namun itu semua tidaklah berlaku untuk seorang Choi Hyunsuk. Baginya, kata penolakan tidak pernah ada dalam kamus hidupnya. Itu dulu.... Sebelum akhirnya ia bertemu denga...