"Nghh, yang jangan kekencengan nanti kegencet"
"Enggak kok biasa aja ini"
"Duh aku yang ngeri, ganti posisi deh"
"Ish kamu kenapa sih? Gak suka ya aku peluk sekarang?"
"Yang buk—"
"Kenapa? Karena aku gendutan? Udah gak cantik lagi? Atau kar—"
Cup.
Buru-buru pria tersebut langsung membalikkan badannya menangkup wajah sang istri dan mengecup pelan bibirnya.
"Kamu ngomong apa sih... Siapa bilang kamu gak cantik lagi hm? Orang cantik pake banget gini kok. Burem kali yang liat istri aku gak cantik lagi" Ujar pria itu dengan tatapan lembutnya.
"Tap—"
Cup.
Sekali lagi, kecupan kedua kembali mendarat di bibir perempuan yang di panggilnya nya istri tadi. Tak tinggal diam, ia bahkan melumat nya pelan karena turut merasa gemas.
"Tadi apa kamu bilang? Gendut? Enak aja maha karya aku dibilang gendut" Seru Hyunsuk tidak terima, kemudian merengkuh tubuh istrinya dari samping.
"Lagian aku bukannya gak suka di peluk sama kamu yang, tapi aku takut nanti ini kehimpit" ujar Hyunsuk seraya mengusap perut sang istri yang mulai terlihat membesar dengan penuh kasih sayang.
"Yena? Hei kok malah bengong sayang..." Panggil Hyunsuk saat melihat keterdiaman istrinya yang tiba-tiba.
Wanita itu lantas mencebikkan bibirnya, dengan mata berkaca-kaca, "Kamu kenapa soft banget sih kalo ngomong, aku kan jadi makin cintaaaa" seru Yena kembali menyandarkan kepalanya di dada sang suami.
Hyunsuk terkekeh pelan melihat tingkah menggemaskan Yena. Sudah hampir 4 bulan ia menghadapi rutinitas seperti ini, terlebih lagi dengan perubahan sifat Yena benar-benar berubah drastis membuat Hyunsuk terkadang suka speechless.
Yena yang dulunya agak susah Hyunsuk jinakin mendadak bucin akut dengan menempelinya setiap pagi. Ya, meskipun kadar galaknya tetep belum hilang sepenuhnya, namun ini sudah jauh lebih baik untuk Hyunsuk yang memang suka di manja.
Hyunsuk balas memeluk tubuh Yena dengan erat, kemudian mengecup lembut dahi istrinya tersebut.
"Kamu suka banget peluk aku ya sekarang"
"Iya ya? gatau juga kenapa nyium wangi kamu di pagi hari itu bisa bikin mual aku berkurang"
"Berarti harus sering-sering di tempelin gini yang" ujar Hyunsuk yang semakin merapatkan kepala Yena kedalam pelukannya sementara tangannya yang sebelah lagi asik mengusap perut buncit Yena.
"Chilli jangan nakal ya disana, kasian mami kamu harus nyium bau ketek papi tiap pagi"
"Ish kamu tuh bisa di ganti gak sih nama panggilannya! Masa anak aku di panggil cabe"
"T-tapi kan maksud aku gak cabe-cabean juga yang..."
"YA TETEP AJA KALO DI SEBUT ARTINYA CABEEEE"
Oke, Yena yang galak sudah mulai keluar tanduknya. Hyunsuk lantas diam sebentar, kemudian menarik nafas sedalam mungkin.
Bini lo lagi hamidun cuk, jangan diladeni keributan ini. Batinnya berupaya menenangkan diri.
"Yaudah, kamu mau manggilnya apa? Gimana senangnya kamu aja aku ngikut" Jawab Hyunsuk pasrah.
"KOK KAMU PASRAH GITU AJA SIH?! KAMU GAK SAYANG SAMA ANAK AKU?" Sentak Yena seraya melepaskan pelukannya dari Hyunsuk kemudian menatap lelaki itu tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅CATCH YOU - (Choi Hyunsuk Treasure)
FanficHanya ada dua kemungkinan ketika kita menyatakan cinta. Diterima atau ditolak. Namun itu semua tidaklah berlaku untuk seorang Choi Hyunsuk. Baginya, kata penolakan tidak pernah ada dalam kamus hidupnya. Itu dulu.... Sebelum akhirnya ia bertemu denga...