Selama di perjalanan pulang, Yena dan Hyunsuk saling diam membisu, gadis itu masih tampak terlalu bingung untuk menanggapi kejadian beberapa saat yang lalu.
Dimulai dari senyum adiknya Hyunsuk, permintaan mamanya, keributan papanya, kemarahan Hyunsuk dan terakhir... tangisan seorang perempuan yang sepertinya berperan cukup penting dalam hidup Hyunsuk.
Yena mencuri pandang kearah samping dimana Hyunsuk masih meredam emosinya, terlihat dari cara pemuda itu mencengkram erat setir kemudi berusaha menyalurkan emosinya.
Yena tidak tau harus melakukan apa. Ia takut salah bicara yang nantinya malah membuat Hyunsuk semakin marah.
Bahkan saat mereka sudah sampai di pintu unit masing-masing, masih tak ada satu kalimat pun yang keluar dari bibir Hyunsuk.
Yena menarik napas panjang. Baru saja ia menyentuh gagang pintu, Hyunsuk sudah lebih dahulu menarik sebelah tangannya untuk berbalik lalu menjatuhkan kepalanya di bahu Yena, menenggelamkan wajahnya di sana.
Yena terhenyak selama beberapa detik. Pemuda itu tidak melakukan pergerakan apapun, ia hanya diam sembari menghirup dalamaroma tubuh Yena yang begitu menenangkan baginya.
"Hyunsuk..." bisik Yena pelan.
"Please... sebentar aja" balas Hyunsuk dengan suara seraknya.
Yena mengurungkan niatnya yang semula hendak mendorong Hyunsuk, namun justru berakhir dengan melingkarkan kedua tangannya ke leher Hyunsuk. menepuk lembut punggung lebar itu sembari mengusapnya sesekali.
Untuk pertama kalinya...
Yena melihat kerapuhan di bahu tersebut...
Ia tak yakin apakah hal ini akan membantu menenangkan Hyunsuk atau tidak, tapi yang jelas... Yena mau setelah ini Hyunsuk baik-baik saja.
Yena merasa sedih ketika Hyunsuk nya rapuh seperti ini, ia merasa lebih baik melihat aura tengil pria tersebut di bandingkan kemurungannya seperti ini.
"Kamu udah ngelakuin yang terbaik..." Ucap Yena.
"Aku emang gatau apa masalah kamu.. tapi apapun itu langkah yang kamu ambil, jalani selagi itu buat kamu bahagia... aku akan selalu ada buat kamu" bisik Yena di telinga Hyunsuk yang dibalas Hyunsuk dengan semakin mengeratkan pelukan mereka.
Hyunsuk menarik napas pelan, "Na..."
"Jangan tinggalin aku"
"Gak akan..."
•••
Setelah kejadian semalam, hari ini Yena kembali beraktivitas seperti biasa. Matanya sibuk menatap layar komputer dengan raut serius.
Tok... Tok... Tok...
Bunyi ketukan pintu mengalihkan atensi Yena saat seorang perempuan berambut panjang tiba tiba masuk kedalam ruangannya sembari tersenyum.
"Permisi?" Sapanya.
Yena terdiam. Menatap kagum paras cantik perempuan di hadapannya kini.
Tapi tunggu.... Sepertinya sosok ini tidak begitu asing bagi Yena, ia seperti pernah melihatnya. Tapi dimana ya? Batin Yena bergumul dengan pikirannya sendiri.
"Halo?" Lamunan Yena buyar kala tangan perempuan tadi bergerak di depan wajahnya.
Sontak Yena berdiri dari duduknya, balas tersenyum ramah pada pada sosok tersebut, "Ah iya maaf, dengan siapa ada yang bisa saya bantu?".
Perempuan tersebut tersenyum manis. "Saya Yeri, mau bertemu Daniel. Niel nya ada gak?" Tanya nya.
"Daniel?" Tanya Yena kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅CATCH YOU - (Choi Hyunsuk Treasure)
FanfictieHanya ada dua kemungkinan ketika kita menyatakan cinta. Diterima atau ditolak. Namun itu semua tidaklah berlaku untuk seorang Choi Hyunsuk. Baginya, kata penolakan tidak pernah ada dalam kamus hidupnya. Itu dulu.... Sebelum akhirnya ia bertemu denga...