Keesokan paginya Hyunsuk dan Jihoon langsung mendatangi gedung kebesaran milik papanya itu untuk bertemu dengan sosok yang di curigainya tersebut.
Semua atensi karyawan langsung tertuju pada Hyunsuk, begitu pria itu berjalan cepat melewati lorong demi lorong dengan raut tegas dan dinginnya. Sontak seluruh karyawan menunduk hormat pada lelaki itu, meski dalam hati bertanya-tanya sekaligus penasaran, apa yang membawa anak bos nya itu datang kembali setelah beberapa desas desus tentang hengkangnya Hyunsuk dari perusahaan tersebut.
Hyunsuk tidak menghiraukan sedikit pun tatapan heran di sekitarnya, tungkainya terus berjalan lurus memasuki salah satu ruangan lalu mendorong kasar pintu tersebut.
BRAKKK!
"Dimana Lucas?" Tanya Hyunsuk tanpa basa-basi pada salah satu karyawan perempuan yang langsung berdiri dari duduknya ketika pria itu datang.
Wanita itu sontak mengerjap panik, mengucap kalimat dengan susah payah akibat tatapan Hyunsuk yang begitu mengintimidasinya.
"Lu-lucas tidak masuk sejak 2 hari yang lalu pak" jawabnya gugup.
Brengsek. Sumpah serapah kembali mengisi benak Hyunsuk. Menghela napas berat dan memejam matanya begitu mendapatkan jawaban yang tak sesuai dengan harapannya.
Jihoon mencoba menenangkan Hyunsuk yang menunjukkan tanda-tanda hendak kembali mengamuk.
Baru saja pemuda itu berbalik hendak pergi, getaran ponsel di saku nya sontak menghentikan langkahnya. Dengan cepat ia membuka notifikasi pesan dari nomor tidak di kenal tersebut.
Hyunsuk kembali terhenyak selama beberapa detik. Mencengkram erat ponselnya dengan napas kian memburu saat di balik layar pipih itu tengah menampilkan sebuah video, dimana terlihat gadisnya tampak tidak sadarkan diri dengan kondisi mengenaskan.
Tangan dan kaki terikat erat serta rambut yang kian berantakan.
Rahang Hyunsuk kian mengetat, begitu membaca isi pesan di bawahnya, membuat pria itu tak tahan untuk meledakkan amarahnya detik itu juga.
Ada ucapan selamat tinggal untuk pacar tersayang lo?
"BANGSATTT!!!"
BRAKKK!
Hyunsuk menendang kuat kursi yang tak jauh dari tempatnya berdiri. Membuat atensi semua orang yang berada di ruangan tersebut terperanjat kaget, tak terkecuali Jihoon.
Pria itu mengepalkan tangannya kuat, lalu menatap Jihoon dingin, berbicara dengan intonasi rendahnya, "Lacak nomornya, terus lo cari Lucas di rumahnya, gue mau cari cewek sialan itu" Setelah mengatakan hal tersebut, Hyunsuk bergegas berlari keluar gedung menuju dimana mobilnya terparkir.
Tak memperdulikan jeritan Jihoon di belakangnya. Tujuannya kini hanya satu, segera menemukan Seunghun, Lucas dan perempuan sialan itu.
"Mati lo semua di tangan gue bajingan!" Geramnya dengan sorot penuh kilat membara. Membuat siapapun yang melihatnya meski hanya sekilas, akan langsung mengerti bahwa lelaki itu tidak main-main dengan ucapannya.
Dimana pun mereka bersembunyi, Hyunsuk pasti akan menemukannya dan membuat mereka semua yang terlibat, mendapatkan hal yang setimpal. Atau bahkan lebih.
Sementara itu Jihoon berlari ke arah parkiran menuju mobilnya. Dalam hati terus merapalkan doa agar orang yang di temui Hyunsuk nanti setidaknya masih dapat hidup walau sekarat.
Meskipun Jihoon terbilang lebih mapan secara fisik di bandingkan Hyunsuk, namun tak banyak yang tahu, bahwa marahnya Hyunsuk lebih mengerikan dari pada marahnya Jihoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅CATCH YOU - (Choi Hyunsuk Treasure)
FanfictionHanya ada dua kemungkinan ketika kita menyatakan cinta. Diterima atau ditolak. Namun itu semua tidaklah berlaku untuk seorang Choi Hyunsuk. Baginya, kata penolakan tidak pernah ada dalam kamus hidupnya. Itu dulu.... Sebelum akhirnya ia bertemu denga...