• part 9 •

5.5K 667 23
                                    

Sudah hampir sebulan Yena tinggal bersama Hyunsuk, dan sudah selama itu juga lah ia mendadak jadi pembantu tak bergaji.

Tiap pagi harus beres-beres, masak, nyuci, nyiapin obat untuk Hyunsuk, dan hal-hal rempong lainnya.

Sejak kejadian peluk-pelukan di sofa waktu itu hubungan Yena dan Hyunsuk gimana?

TETAP SAMA! Berharap apa emangnya dari manusia tengil satu itu?

Yena akan tetap kukuh pada prinsipnya, bahwa Hyunsuk tidak pernah serius dengannya, jadi.... Jangan gampang kebawa perasaan.

Ia juga masih sering kebawa emosi saat Hyunsuk mulai bertingkah menyebalkan, walau kadang-kadang agak sweet juga sih.

Seperti pagi ini... Yena terlambat bangun, yang mengharuskannya untuk serba cepat mengurus segala keperluan di pagi itu.

Saat sedang repotnya bolak balik di dapur, tiba-tiba si biang rusuh dateng, Siapa lagi kalau bukan Choi Hyunsuk.

Pria itu tampak sudah siap dengan setelan kerjanya dan langsung menghampiri Yena di dapur. Tangan Hyunsuk yang tak bisa diam, dengan cepat melingkat erat di pinggang Yena seraya menempelkan dagunya di bahu sang gadis.

"Good morning yayang—AW ANJRIT!" Umpat Hyunsuk begitu kepalanya di pukul kuat oleh Yena.

Ia sontak beringsut mundur beberapa langkah ke belakang, seraya menatap gadis itu dengan wajah cemberutnya.

"Sakit yang! Tiap hari badan aku di hajar mulu bukannya sembuh malah makin sakit aku nya!" Kata Hyunsuk mengusap kepalanya yang barusan di getok pakai sendok sayur.

"Salah lo sendiri! Ini masih pagi ya suk gausah ngajak ribut, kalo tumpah gimana! Udah minggir sanaaa" Omel Yena kembali berkutat dengan masakan di hadapannya.

Yena benar-benar kerepotan pagi itu karena harus buru-buru berangkat kerja. Dan melihat Hyunsuk yang tak bergerak seinci pun dari posisinya semakin menyulut amarah Yena untuk ia ledakkan saat itu juga.

Dengan cepat ia membalikkan badannya lalu menatap serius pria di hadapannya itu, "Suk, gue masih ribet disini jadi please jangan tambah keribetan gue" usir Yena sembari mendorong pelan tubuh Hyunsuk agar hengkang dari hadapannya.

Ck, gak bisa diajak romantis banget sih si Yena. dumel Hyunsuk dalam hati, memilih mengalah dan mendudukkan dirinya di balik meja makan dengan raut cemberut.

Sudah beberapa hari ini kaki Hyunsuk terlihat mulai membaik, meskipun belum sembuh total dan tetap harus control ke rumah sakit, setidaknya cowok itu tidak lagi harus menggunakan tongkat.

Yena benar-benar merawat Hyunsuk dengan baik, setiap hari ia akan menyiapkan segala obat obatan Hyunsuk termasuk mengoleskan salep di kaki pria itu.

Bukan tanpa alasan Yena melakukan ini, ia benar-benar ingin segera terbebas dari PENJARANYA Hyunsuk.

Berhadapan dengan Hyunsuk selama kurang lebih seharian, membuat tenaga Yena jadi terkuras 2x lipat, akan selalu ada tingkah ajaib yang di perbuat lelaki itu hingga membuat Yena naik darah.

"Ini sarapan, ini jus, ini obat dan salepnya, Jangan lupa salepnya harus di oles. Awas kayak kemarin, gak gue olesin gak lo pake! Gue buru-buru jadi hari ini urus sendiri dulu ya" Hyunsuk menatap makanan yang disiapkan Yena, lalu beralih melihat gadis itu.

"Kamu gak sarapan?"

"Gue udah kotakin, ntar makan di tempat kerja aja" sahut Yena sambil berlalu menuju kamarnya untuk bersiap-siap.

Setelah beres Yena kembali berjalan terburu-buru menuju pintu untuk segera memakai sepatunya.

"Ayo aku anter" tawar Hyunsuk yang sudah siap di belakang gadis itu.

✅CATCH YOU - (Choi Hyunsuk Treasure)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang