Karena perbuatan Hyunsuk semalam, pagi ini Yena terpaksa harus membongkar kembali isi lemarinya untuk mencari baju turtleneck yang sudah lama tidak dipakainya.
Yena sudah berusaha semaksimal mungkin menutupinya dengan makeup atau apapun itu. Namun sialannya mahakarya yang cowok sinting itu buat terlalu besar dan ternyata ada di beberapa titik! SEGANAS APA COBA DIA MELAKUKANNYA???
Menghela napas panjang dan dengan sangat terpaksa mau tak mau Yena harus memakai baju seperti itu di musim panas seperti ini.
"Arghh! mana sih bajunya, kok gak ketemu!" Gerutu Yena kesal.
Pasalnya sudah hampir setengah jam ia mencari letak bajunya itu, tapi tak kunjung juga ia temukan. Yakali Yena pakai syal, bakalan tambah kelihatan aneh yang ada!
"NAH INI DIAAA! Akhirnyaaa..." sorak Yena segera mengambil baju yang terselip di rak paling bawah itu dan langsung memakainya buru-buru.
Tanpa merapikan kembali pakaian yang masih berserakan, Yena langsung mengambil tasnya di atas meja rias lalu bergegas menuju pintu keluar.
Sudah jelas bukan tujuannya? Tentu saja untuk menghindari Hyunsuk.
Yena masih belum punya nyali untuk menghadapi pria satu itu. Rasa malunya terlalu besar saat ini.
Begitu ia mendudukkan dirinya di dalam bus, barulah Yena menghembuskan napas lega. Bersyukur tidak bertemu Hyunsuk pagi ini.
Yena berupaya keras menenangkan dirinya kala teringat kejadian tadi malam, bayangan wajah sayu Hyunsuk terngiang-ngiang di otaknya bagai kaset rusak.
Bagaimana Hyunsuk menciumnya dengan lembut, menyentuh pipinya, menatapnya dengan hangat, semua masih terasa jelas dan membuat jantung Yena kembali berdebar kencang.
"Monyettttt, kenapa gak gue tonjok aja sih tuh anak?!" Umpat Yena menyentuh kedua pipinya yang terasa panas.
Udah dong Naaaaa!!! Kalau dia nya gak waras elo nya jangan ikutan gak warassss!! Pekik Yena dalam hati, seraya mengusap kasar wajahnya.
•••
"Loh mba Yena? Kok cepet banget datangnya mba?" Tanya salah seorang satpam yang keheranan saat mendapati Yena sudah sampai di kantor pukul 6 pagi.
Seniat itu ia menghindari Hyunsuk.
"Eh anu, i-iya pak, Yena ada kerjaan yang belum selesai dan harus di selesaikan pagi ini, makanya datang cepet" jawab Yena asal sembari mengusap tengkuknya yang tak gatal.
Satpam itu lantas mengangguk mengerti sambil mengepalkan tangannya di udara "Oh yowesss mba, semangat ya mba Yena!" Seru pria paruh baya itu yang tak urung membuat Yena terkekeh kecil.
"Hehe iya pak, Yena ke atas dulu ya pak" pamit gadis itu sembari tersenyum.
Baru saja Yena mendaratkan bokongnya dibalik meja kerjanya. Ia sudah mendapatkan telpon rusuh dari sosok yang di hindarinya pagi ini.
Mengabaikan hal tersebut ia memilih berjalan santai menuju pantry kantor untuk membuat segelas teh hangat, mengisi kekosongan perutnya akibat sibuk menghindari Hyunsuk.
Tarikan napas panjang terdengar samar di ruangan yang sepi itu.
"Hufttt, dipikir-pikir bego juga ya. Gue kabur pagi ini toh ntar juga bakalan ketemu lagi" gumam Yena pelan dengan pandangan kosong, sementara tangannya masih sibuk mengaduk air di dalam gelas tersebut.
"Bengong aja neng...." celetuk seseorang dari arah belakang Yena sembari menyentuh pelan bahunya hingga membuat gadis itu terlonjak kaget, lau menoleh dan berteriak histeris.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅CATCH YOU - (Choi Hyunsuk Treasure)
FanfictionHanya ada dua kemungkinan ketika kita menyatakan cinta. Diterima atau ditolak. Namun itu semua tidaklah berlaku untuk seorang Choi Hyunsuk. Baginya, kata penolakan tidak pernah ada dalam kamus hidupnya. Itu dulu.... Sebelum akhirnya ia bertemu denga...