Setelah kepergian Lucas tadi Yena langsung bergegas naik menuju apartemennya dengan senyum merekah.
Namun sayangnya hal tersebut tidak berlangsung lama. Tepat saat kedua tungkai Yena hendak sampai di lorong unitnya, mendadak tubuhnya membeku, tak dapat berkutik saat kedua maniknya melihat pemandangan menyakitkan tepat didepan matanya.
Seseorang yang sudah memporak-porandakan hatinya, kini benar-benar menghancurkan nya tanpa ampun.
Badan Yena kian melemas. Jantungnya berdegup lebih cepat tanpa bisa ia kontrol.
Disana...
Punggung gagah tersebut, tengah berdiri membelakangi nya sambil berciuman dengan perempuan yang beberapa waktu lalu mengaku sebagai sebagai calon istri nya—Yeri.
Tangan Yena sontak mencengkram erat tali tasnya. Bingung harus melakukan apa. Dengan napas memburu, masih tidak percaya, Yena maju beberapa langkah kedepan.
"Hyunsuk..." gumam Yena. Berharap sosok yang di lihatnya kini adalah orang berbeda, atau setidaknya hanya khayalannya saja.
Namun harapan Yena salah... Dadanya semakin bergemuruh kala sosok yang dipanggil nya tadi benarlah orang yang sama.
Pria yang baru saja ia panggil itu sontak menoleh ke belakang dan sama terkejutnya begitu mendapati Yena sudah berdiri beberapa langkah di hadapannya.
Tanpa sadar Hyunsuk langsung mendorong Yeri hingga kepala gadis itu terbentur dengan dinding di belakangnya, "Aww!" Ringis perempuan itu tertahan sembari menyentuh belakang kepalanya.
"Yena—" Panggil Hyunsuk dengan penampilan kacau dan suara seraknya.
Tak menghiraukan panggilan tersebut, Yena buru-buru menekan password unitnya, menahan gemetar di seluruh tubuhnya yang siap meledak kapanpun.
"Sayang aku bisa jelasin..." gumam Hyunsuk seraya mencoba meraih tangan Yena.
"Lepas" lirih Yena tanpa menatap Hyunsuk sama sekali. Tangan dan suara nya sudah bergetar menahan tangis.
"Enggak sayang aku bisa jelasin, itu semua gak seperti yang kamu lihat" Hyunsuk kembali meraih bahu Yena mencoba membuat gadis itu agar menatapnya.
"Yena...."
"LEPASIN BRENGSEK!" Teriak Yena marah sembari menghempaskan tangan Hyunsuk dari bahu nya.
Yena tak kalah kacaunya dari Hyunsuk. Sorot tajam itu terlihat sangat lebih hancur dari yang terakhir kali Hyunsuk lihat.
Tidak.... Bukan ini yang ingin Hyunsuk perlihatkan pada gadis itu."N-niel" rintih perempuan di belakang Hyunsuk. Disana Yeri sudah terduduk lemah akibat kepalanya yang terbentur dinding tadi.
Tanpa memperdulikan tatapan memohon Hyunsuk, Yena langsung masuk ke dalam unitnya tanpa mengucapkan sepatah katapun lagi. Tak perduli mau sekeras apa Hyunsuk ikut menyusulnya masuk.
Yena berlari cepat memasuki kamar nya kemudian menutup rapat-rapat pintu tersebut, lalu menguncinya. Dalam hitungan detik, badan mungil itu pun akhirnya jatuh meluruh kelantai.
Sesak... Rasanya jauh lebih menyakitkan dari pada mendengar kabar perpisahan kedua orang tuanya dulu. Pada akhirnya, semua ketakutan Yena benar-benar terjadi.
Yena terus menekuk tubuhnya di balik pintu, meredam tangisnya sekuat tenaga agar tak terdengar oleh siapapun. Teriakan penuh permohonan di balik pintu kamarnya tak Yena hiraukan sama sekali. Telinganya kian berdengung hebat. Yang dapat Yena rasakan hanya deru napasnya yang memburu.
Ingatan tentang Hyunsuk bersama Yeri tadi kembali terngiang dalam benaknya. Bagaimana cara perempuan tadi mengalungkan tangannya pada Hyunsuk, membuat Yena kembali mengerang dalam tangisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅CATCH YOU - (Choi Hyunsuk Treasure)
FanfictionHanya ada dua kemungkinan ketika kita menyatakan cinta. Diterima atau ditolak. Namun itu semua tidaklah berlaku untuk seorang Choi Hyunsuk. Baginya, kata penolakan tidak pernah ada dalam kamus hidupnya. Itu dulu.... Sebelum akhirnya ia bertemu denga...