"BUSETTT, ni bocah dua ditinggal semalaman udah ngapain aja kok bisa tidur bareng" celetuk Jihoon yang langsung di hadiahi sentilan keras pada bibirnya.
"AWWSUU!" pekik Jihoon mengaduh kesakitan sembari menatap pacarnya itu sengit, "Sakittt Won! Kok bibir aku di sentil sihhh"
"Sukur! Belum aja aku karetin!" Sungut Hyewon berjalan ke arah sofa meletakkan barang bawaannya disana. Maniknya menatap sekilas kearah bankar, mendapati dua muda-mudi yang ia tinggal semalam tampak terlelap sambil berpelukan erat. Kemudian setelahnya menatap sinis lelaki yang tengah menggerutu di sampingnya itu.
"Kamu kurang kurangin deh ngumpul gosip gajelas gitu.. Lemes banget mulut kamu sekarang" dumel Hyewon lagi.
Mendengar keributan yang tak kunjung berhenti itu berhasil membangunkan Hyunsuk dari tidur nyenyaknya. Matanya menyipit melihat pasangan didepannya sedang cekcok tidak jelas, kemudian berdecak sebal. "Mau pake pisau sekalian ga? gue ambilin nih kalo mau" celetuknya dengan suara serak.
Jihoon dan Hyewon sontak menoleh, menatap Hyunsuk sinis. Namun tak dihiraukan sama sekali olehnya. Maniknya turun memandang wajah damai gadisnya yang masih terlelap kemudian perlahan menurunkan tangan mungil itu dari atas pinggangnya.
"Baju lo di tas"
"Buru ya suk, jam 8 udah harus di lokasi" ucap Jihoon sebelum akhirnya pria mungil itu menghilang di balik pintu toilet.
Hari ini Hyunsuk terpaksa kembali masuk kantor, ada beberapa hal yang harus segera ia selesaikan. Tak selang beberapa menit ia menyelesaikan ritual paginya, dengan langkah ringan pemuda itu pun keluar dan mendapati gadisnya sudah terjaga sambil duduk manis menerima beberapa suapan buah dari Hyewon.
"Eh udah bangun..." gumam Hyunsuk membawa langkah kakinya menuju Yena dan dengan santainya meraih belakang kepala gadis itu kemudian mengecup kening dan pipi kanannya sambil tersenyum secerah mentari, "Good morning babe" bisik Hyunsuk lembut.
Kedua bola mata Yena sukses membola tak dapat menutupi keterkejutannya. Kemudian menatap Hyunsuk kesal, "Hyunsuk! kebiasaan banget sih!" keluh Yena mendorong pelan dada Hyunsuk sekaligus menahan malu.
Jihoon menggeleng kecil, "Pantesan kaki lu sampai di gips, taunya kelakuan lu kayak ayam.. caplok sana caplok sini" sinis Jihoon yang di balas cengiran lebar oleh Hyunsuk.
Pemuda itu kembali memusatkan atensinya pada Yena, menatap gadis itu dengan sorot lembutnya, "Kamu sama Hyewon dulu ya, aku ada urusan di kantor, gapapa kan aku tinggal bentar?" tanya Hyunsuk sambil menyelipkan rambut Yena kebelakang telinga.
Memandang gadis itu dengan intens.
Yena menelan ludahnya gugup. lalu mengangguk kecil, "Iya gapapa... udah sarapan belum?" Tanya Yena ragu.
Hyunsuk menggeleng pelan, sambil membereskan barang-barang nya. "Nanti sarapan di kantor aja... Kamu baik-baik ya, kalo ada apa-apa langsung kabari aku, obatnya jangan lupa di minum, terus—" celotehan Hyunsuk sontak terhenti saat tangan Yena terulur ke arahnya memberikan sebuah apel.
"Makan di jalan, seenggaknya diisi dikit biar gak kosong amat" Hyunsuk tak kuasa menahan senyum di bibirnya begitu mendapat perlakuan manis dari Yena.
Ia mengambil apel tersebut dengan senyum sumringahnya berancang-ancang hendak menciumi gadis itu kembali, namun sayangnya kerah baju Hyunsuk keburu di tarik paksa oleh Jihoon.
"Udah anjing! masih ada gua sama cewek gua disiniii!" umpat Jihoon karena sejak tadi Hyunsuk benar benar lupa diri dengan sekitarnya.
Hyunsuk berdecak kasar.
"Ya elu kalo mau kan juga bisa sama cewek lu! Ahhh ganggu momen bahagia orang aja lu babi" oceh Hyunsuk tak kalah kesalnya.
"Elu yang babi! Gua kalo mau cipokan juga liat tempat setannn!"
KAMU SEDANG MEMBACA
✅CATCH YOU - (Choi Hyunsuk Treasure)
FanfictionHanya ada dua kemungkinan ketika kita menyatakan cinta. Diterima atau ditolak. Namun itu semua tidaklah berlaku untuk seorang Choi Hyunsuk. Baginya, kata penolakan tidak pernah ada dalam kamus hidupnya. Itu dulu.... Sebelum akhirnya ia bertemu denga...