"Hai" sapa Hyunsuk dengan suara serak disertai senyum ramahnya pada perempuan manis di depannya kini.
Berbeda dengan reaksi pemuda itu, Yena justru panik kala melihat wajah pucat Hyunsuk dan beberapa lebam tampak di sana.
"Astaga Hyunsuk!" Pekik Yena yang langsung mendudukkan dirinya di samping sofa menatap Hyunsuk khawatir.
"Kamu sakit?! Ini kenapa bisa luka-luka? Ya ampun badan kamu juga panas Hyunsuk!" Ujar Yena bertubi-tubi, dan tanpa sadar meletakkan tangannya di dahi Hyunsuk untuk merasakan suhu tubuh sang puan.
Hyunsuk berupaya duduk sembari menahan senyum di bibirnya. "Hei... Na.. Yena.. tenang dulu, i'm okay" gumam Hyunsuk meski terdengar lemah.
"Gapapa gimana?! Ini panas—"
"Gapapa Yena... yang penting bisa liat kamu aja aku udah seneng" potong Hyunsuk sambil mengusap lembut tangan Yena yang masih berada di wajahnya, hal yang sudah lama tidak ia rasakan, dan sukses membuat jantung Yena berdebar hebat.
Canggung, seakan sadar itu adalah kesalahan, Yena langsung menarik diri dari Hyunsuk.
Terbesit kecewa saat gadis itu menolak sentuhannya. Hyunsuk hanya bisa tersenyum tipis berupaya menenangkan hati nya.
Pemandangan tersebut tak luput dari sepasang netra tajam seorang pria yang sejak tadi masih setia berdiri dibelakang Yena. Begitu banyak pertanyaan terlintas dalam benaknya.
Ada hubungan apa antara Yena dan bosnya itu? kenapa mereka terlihat begitu dekat? Dan bahkan—tinggal satu rumah?! Nggak.... pemikiran terakhir berusaha Lucas enyahkan meski sedikit tidak yakin.
Shit.
"Na..." Panggil Lucas akhirnya.
Yena sontak membalikkan tubuhnya menghadap Lucas, sedikit terkejut karena bisa-bisanya ia lupa bahwa masih ada orang lain di rumahnya.
Ah, kenapa jadi seperti ini? Apa Yena perlu menjelaskan hal ini pada Lucas?
"M-maaf Lucas, aku—humm..." ucapan Yena menggantung di udara. Terlalu bingung untuk menjelaskan situasi yang di hadapinya kini.
Melihat reaksi Yena membuat Lucas akhirnya mengerti. Bahwa kedua insan di hadapannya itu memang memiliki hubungan khusus. Lucas hanya mampu menarik sudut bibirnya ke atas, tersenyum seolah memaklumi."Gapapa.." ujarnya sembari mengusap lembut rambut Yena.
Hyunsuk tersentak, ia pun sama halnya baru menyadari bahwa tidak hanya ada mereka saja di ruangan ini.
Lucas? Ngapain dia kesini?
Begitu banyak pertanyaan merundung Hyunsuk ketika melihat bawahannya itu memperlakukan gadisnya layaknya sosok istimewa.
Apa mereka cukup dekat hingga Yena berani membawa pria lain ke apartemen nya?
Apa saja yang sudah ia lewatkan selama tidak menemui gadis nya itu?Sesaat Yena mengembalikan fokusnya terhadap Hyunsuk, "Kita ke dokter ya" ucap Yena.
Hyunsuk menggeleng lemah, "Aku disini dulu boleh ga?" pinta Hyunsuk penuh harap.
Napas Yena kembali tercekat saat mendengar permintaan tidak waras dari bibir pria di hadapannya kini. "Hyunsuk..." Lirih Yena dengan perasaan bimbang.
"Na aku mohon.. aku gak tau harus kemana lagi, cuma kamu rumah untuk aku berpulang" bisik Hyunsuk putus asa.
Yena terdiam sejenak. Menelan ludahnya susah payah dengan pandangan gusar.
Ia tau ini adalah langkah yang salah, ini tidak benar... Membiarkan pria itu masuk kembali ke kehidupannya sama saja dengan menghancurkan niatnya untuk melupakan sosok tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅CATCH YOU - (Choi Hyunsuk Treasure)
FanfictionHanya ada dua kemungkinan ketika kita menyatakan cinta. Diterima atau ditolak. Namun itu semua tidaklah berlaku untuk seorang Choi Hyunsuk. Baginya, kata penolakan tidak pernah ada dalam kamus hidupnya. Itu dulu.... Sebelum akhirnya ia bertemu denga...