• part 29 •

4.4K 527 126
                                    

"Astaga masss, aku mau pergi kerja bukan mau maling!" sungut Yena. Karena mulai dari ia bangun tidur, Byounggon sudah menatap setiap gerak-geriknya penuh kecurigaan.

Lelaki jangkung itu bersedekap dada sambil menyandarkan tubuhnya di meja pantry, mata elang tersebut masih terus menatap intens punggung adiknya yang tengah memasak di dapur.

"Ya kenapa harus sama tuh tuyul sih! mas juga punya perusahaan, tapi kamu gak pernah mau bantuin mas" omel Byounggon, pasalnya ia masih tidak rela jika adiknya itu kerja sama Hyunsuk.

"Aku gak mau kerja sama papa" ujar Yena datar melirik kakaknya sekilas tanpa minat.

Lagi lagi Byounggon menghela napas berat. Menatap adiknya sendu, "Na... Perusahaan itu udah atas nama mas, bukan punya papa lagi. Lagian–"

Yena mendengus malas.

"Mas..." Potongnya sembari menghempaskan sedikit mangkuk yang di pegangnya tadi. kemudian menoleh, menatap tidak suka ke arah pria yang sejak tadi masih setia berdiri tegap di belakangnya itu.

"Kita gak usah bahas itu lagi ya" pinta Yena setengah memohon.

Mau tak mau Byounggon menganggukkan kepalanya pasrah. Ia tidak ingin merusak mood adiknya itu.

Yena kembali fokus pada masakannya, setelah siap ia pun menyajikan sarapan pagi buatannya di atas meja.

"Nih makan yang banyak yaaa" Seru Yena sembari menyendokkan nasi goreng buatannya di atas piring kosong milik Byounggon.

"Kamu bawa bekal?" Tanya pria itu sedikit heran melihat adiknya sibuk memindahkan masakannya kedalam kotak kosong.

Melihat Yena yang tak kunjung menjawab dan malah tersenyum malu-malu membuat pria itu tiba-tiba mendengus kesal seakan tahu untuk siapa bekal itu di siapkan.

"Ngapain sih tuyul itu di bawain makanan" sewot Byounggon.

Yena mencebikkan bibirnya mendengar Byounggon tidak henti-hentinya menyebut Hyunsuk dengan sebutan tuyul,

"Mas namanya Hyunsuk, bukan tuyuuuul" keluh Yena gemas.

"Biarin, siapa suruh badannya kecil"

Kalau Hyunsuk dengar penghinaan terang-terangan dari Byounggon ini, sudah bisa di pastikan terjadi perang lagi.

Yena memejamkan matanya menahan diri untuk tidak menimpuk kakaknya dengan sendok.

Ya gimana ya... meskipun dulu Yena sering menghujat Hyunsuk dengan berbagai macam kata, kan sekarang tidak lagi. Ceritanya pasti beda! Mereka sudah resmi, masa iya masih mau ngatain kekasih sendiri.

Ah... Kekasih ya? Yena menggigit bibir bawahnya kuat-kuat berupaya keras mengulum senyum manisnya agar tidak terlihat begitu ketara.

Ingatan tentang kejadian tadi malam, kembali terlintas dalam benaknya. Sontak tanpa bisa di tahan pipinya bersemu merah hingga membuat Byounggon semakin menatap adiknya penuh curiga.

"Heh. Mikir jorok ya! bener kan kamu ngapa-ngapain tadi malam sama si tuyul!" Tuduh Byounggon menoyor kepala adiknya itu agar kembali ke alam sadar.

"IHH, Mas Byounggon ganggu banget sih! Udah dibilang aku cuma nganter barang dia yang ketinggalan! Udah ah aku mau pergi... Mas kalo mau keluar jangan lupa kuci pintu, bye!" Seru Yena sembari mengemas barang-barangnya untuk menghindari kakaknya itu. Yena tidak bisa jamin kakaknya akan diam tanpa mendapatkan apa yang ia mau.

Kabur adalah jalan terbaik. Dalam hitungan menit, Yena sudah benar-benar menghilang dari pandangan Byounggon.

Huft... Ternyata adiknya yang lugu sudah benar-benar dewasa sekarang.

✅CATCH YOU - (Choi Hyunsuk Treasure)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang