• part 8 •

5.5K 692 53
                                    

Setelah kembali dari supermarket, Yena segera menyusun semua barang belanjaannya dan mulai memasak.

Sementara Hyunsuk, sejak tadi tampak sibuk di ruang tengah bersama laptop dan beberapa berkas yang berserakan di depannya.

Satu hal yang baru Yena ketahui tentang Hyunsuk yaitu ketika sudah mulai bekerja, pemuda itu akan menjadi lebih serius dan bisa melupakan apapun yang ada di sekitarnya.

Terbukti ketika Yena memanggilnya untuk segera makan siang, tapi Hyunsuk tidak menggubris panggilannya sama sekali.

"Suk makan dulu!" Seru Yena menghampiri pemuda itu di ruang tengah.

"Iya kamu duluan aja, nanti aku nyusul" jawab Hyunsuk tanpa melihat Yena.

Yena mendengus kesal saat mendengar jawaban Hyunsuk.

"Ish, Lo tuh ya! makan dulu habis itu minum obat baru lanjut lagi kerjanya!" Omel Yena.

Ia benar benar jengkel ketika Hyunsuk mengabaikannya. Dengan segera Yena meraih tongkat di samping Hyunsuk lalu menarik tangan cowok itu untuk berdiri, mau gak mau akhirnya Hyunsuk memilih mengalah, dan bergerak mengikuti gadis itu menuju meja makan.

"Lo kalo sekalipun lagi kerja makan tuh jangan sampe lupa! Gue gak mau ya nambah hari lagi disini karena ngurusin lo sakit" Masih tetap mengomel, tangan Yena menyendokkan nasi serta lauk ke piring Hyunsuk.

"Iya sayang, ngomel mulu dah" Yena lantas menatap sinis cowok di hadapannya itu yang di balas cengiran khas menyebalkan.

Tak selang beberapa menit mereka selesai makan, Yena pun segera mencuci piring kotor dan Hyunsuk kembali melanjutkan pekerjaan nya.

"Udah minum obat?" Tanya Yena seraya menghampiri Hyunsuk, "Hehe belom"

Yena memutar bola matanya malas, kemudian beranjak mengambil bungkusan obat dan segelas air lalu memberikannya pada Hyunsuk.

"Kakinya jangan lupa dikasih salep"

"Pakeinnn" jawab Hyunsuk manja.

Yena berdecak malas mendengar rengekan Hyunsuk, "Ck, lo tuh ya, apasih yang lo bisa! Siniin kaki lo!" Gerutu Yena menggeram kesal.

Hyunsuk tertawa pelan, dengan segera ia menggeser duduknya lebih rapat ke arah sang gadis, kemudian mengulurkan kakinya yang sakit kedepan.

"IHH, gue bilang kaki lo doang malih!" Sewot Yena karena Hyunsuk mencuri kesempatan untuk berdekatan dengannya.

Kalau Hyunsuk nya diem mungkin Yena gak masalah. Tapi yang jadi masalah itu tangan Hyunsuk yang gak bisa diem. Sedari tadi pria itu sibuk memainkan rambut Yena, yang di pilinlah, ditariklah, emang niat banget dia bikin Yena marah.

"Bisa diem gak sih, pecicilan banget" keluh Yena yang entah sudah keberapa kalinya.

Jemarinya masih sibuk membuka perban di kaki Hyunsuk dengan telaten.

Baru saja Hyunsuk mau membalas ucapan Yena dering telpon dari ponselnya di atas meja sontak menghentikan kegiatan nya.

Yena sempat melihat sekilas displayname yang tertera di layar pipih tersebut.

Wony? Siapa tuh. Mana pake lope lope lagi. Batin Yena mulai bergejolak untuk ingin tahu.

Begitu Hyunsuk mengangkat telpon tersebut, tanpa sadar Yena mulai menegapkan badannya penasaran.

"Halo sayang" sapa Hyunsuk begitu mengangkat telpon dengan raut wajah sumringah.

"UNCUKKKK!!" Teriak gadis bernama Wony itu diseberang sana.

✅CATCH YOU - (Choi Hyunsuk Treasure)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang