1) Rumah sakit

79 27 2
                                    

Walau dia bukan ibu yang melahirkan dan menyusui mu, tapi hargailah dia sebagaimana dia sudah merawatmu selama ini, jadi dia juga berhak untuk kita panggil ibu.

Hospital city.

"Bagaimana kondisi nya dok?" tanya bi Ina cemas, saat dokter keluar dari ruang rawat Merry, dokter bilang Merry tidak apa - apa dia baik - baik saja. hanya memerlukan sedikit waktu untuk kembali pulih.

"Terima kasih dok" ucap bi Ina.
"Apa saya boleh menemuinya ?" Tambahnya.

"Boleh, tapi saya sarankan jangan lama - lama untuk saat ini" jawab dokter sembari berlalu pergi.

Bi Ina bergegas memasuki ruang rawat Merry, mengelus lembut kepalanya dan setetes air mata jatuh membasahi pipinya,
"Walau kamu bukan anak kandungku, dan aku yang hanya sebatas pelayan, tapi aku sudah menganggap mu seperti anakku, Merryku" gumam bi Ina dalam isak tangisnya.

Bi Ina adalah pelayan yang selama 13 tahun ini mengurus Merry, dia bahkan sangat menyayangi Merry.

Tiba tiba mata Merry terbuka secara perlahan lahan, dengan terburu - buru bi Ina menyeka air matanya.

"Kenapa kau menangis?" tanya Merry yamg melihat bekas tangis di mata bi Ina, dengan suaranya yang masih lemas.

"Gak papa kok Mer, bibi cuma kelilipan" jawab bi Ina berbohong dengan nada suara persis seperti orang abis nangis.

"Gak usah bohong, aku tau kamu tadi nangis, aku juga denger pas kamu ngomong waktu kamu nangis, aku mohon bi jangan bilang kamu cuma sebatas pelayan lagi kamu berharga banget buat aku, selama ini cuma bibi yang ada buat aku" gumam Merry sembari tersenyum menatap bi Ina.

Bi Ina menghapus air matanya yang terus jatuh menetes.
"Iya non, kamu juga berharga banget buat bibi" ucap bi Ina memeluk Merry yang masih terbaring di tempat tidur rumah sakit.

"Kapan Merry bisa pulang dok?" tanya bi Ina pada dokter yg berada diruangannya.

"Hari ini dia sudah boleh dibawa pulang" jawab dokter.

"Baik dok, terima kasih saya permisi" kata bi Ina dilanjut dengan berdiri meninggalkan ruangan dokter itu.

                            ***

Merry sudah pulang dari rumah sakit. dan dirumah bi Ina juga sudah menyiapkan makanan spesial kesukaan Merry, namun Merry menolak untuk makan dan kembali ke kamarnya,
Bukannya Merry tak menghargai bi Ina yang sudah memasakkan makanan untuknya namun hari ini dirinya tidak nafsu untuk makan,
Merry suka sekali mengurung dirinya dikamar, dan saat ini hanya memainkan ponsel ditangannya.

Pesan WhatAaap dari Intan.

Intan intakamerry kamu lagi ada dimana?

          Merrykurius : di rumah, kenapa?

Intan intaka : jalan keluar yuk!, gak bosen apa lu di rumah terus.

           Merrykurius : enggak aku gak
                                   Mau jalan -jalan,
                               Dan aku juga gak  
                                   Bosen dirumah.

Intan intaka :yaelah Mer, gak asik bamget kamu.

                                 Merrykurius :biarin.

Intan Intaka dia dipanggil dengan nama Intan, Intan adalah sahabat dekat Merry sejak kelas 1 SMP, dan sampai sekarang dia tetap menjadi sahabat Merry.

Setelah 1 jam berlalu.

"Non, ada mbak Intan diluar dia nyariin kamu non" gumam pelayan itu yang baru saja memasuki  kamar Merry.

"Intan?, buat apa dia kesini?" tanya Merry, namun pelayan itu menggeleng tidak tahu, Merry yakin dia pasti ingin pergi mengajak nya keluar.

"Merryyyyyyy" seru Intan sembari memeluk Merry yang baru saja turun dari anak tangga.

"Aduhh apaan sih peluk - peluk" gumam Merry mencoba melepaskan pelukan Intan yang begitu erat.

"Ayo jalan dong Mer, pliss" pinta Intan manarik pelan tangan Merry setelah melepaskan pelukannya.

"Tapi aku males banget" tolak Merry.

"Gak ada males - malesan, ayo cepet sana ganti baju " seru Intan menarik Merry menuju atas kamarnya untuk mengganti pakaiannya, Merry terpaksa menurut saja.

Jangan lupa kasih BINTANG DAN KOMEN.
Terima kasih.









Venus untuk Merrykurius✔(SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang