22) penjara.

19 8 0
                                    

1 hari telah berlalu.
Dan Venus masih belum mendapatkan bukti apapun, ini adalah hari terakhirnya, dan dia harus bisa menemukan bukti bahwa kecelakaan itu tanpa di sengaja.

Bi Ina, Merry, dan Tito, pergi menuju kantor polisi tempat dimana Merry di penjara.

Mereka hanya di beri waktu 10 menit untuk berbicara dengan Merry.

"Ada apa?, kenapa kalian kesini?" Tanya Merry dengan nada suara lemas.

"Kita belum dapet bukti Mer, tapi lo tenang aja kita bakal berusaha" gumam Venus.

"Percuma, mending kalian lupakan saja tujuan mencari bukti kalau aku tidak bersalah, semua orang sudah menyalahkan ku, mungkin selamanya aku akan ada di penjara ini" kata Merry.

Semuanya terdiam dan suasana menjadi hening.

Ponsel bi Ina berbunyi, bi Ina menatap layar ponselnya.
"Atala feith" nama itu tertera di layar ponsel bi Ina, matanya terbelalak, melihat ibu Merry yang menelfonnya.

Bi Ina mengangkat telfon itu.

"Halo?" Ucap bi Ina dengan ragu.

"Halo saya Salman feith" seru orang yang berada di telfon itu.

Semuanya terkejut saat mendengar orang itu menyebut dirinya Salman feith ayahnya Merry, kecuali bi Ina.

"Ada apa tuan?"

"Kamu ada dimana?!"

"Saya saat ini ada di rumah, kenapa ya?" Dusta bi Ina karna tak mungkin ia memberi tahu kalau Merry masuk penjara.

"BOHONG!, saya yakin kamu ada di penjara menjenguk anak itu" anak itu maksudnya Merry ya guys.

Bi Ina terkejut sepertinya ayah Merry sudah tau kalau Merry masuk penjara .

"Saya mau bicara dengan nya!"

"Eh iya pak, tunggu" kata bi Ina.

Dengan terpaksa bi Ina memberikan telfon itu pada Merry, dirinya sudah tau kalau yang berada di telfon itu adalah ayahnya, dia sebenarnya sangat merindukan sosok ayah nya itu, namun disisi lain dia juga membencinya.

"Halo" ucap Merry.

"dasar kamu emang gak berubah!, bisanya cuma malu - maluin keluarga!, kamu sadar yang sudah kamu lakukan itu membuat saya harus ikut menanggung akibatnya!" Seru Salman

"Aku emang salah maafin aku" kata Merry.

"Maaf?, saya sudah kasih kamu fasilitas yang cukup, tapi kamu bisa nya cuma malu - maluin keluarga!!"

"DASAR ANAK SIALAN!!, SEMOGA KAMU CEPET MATI!" seru ayahnya dan menutup telfon itu.

Merry memberikan ponsel itu pada bi Ina dan terdiam.

"Kamu yang sabar ya non" kata bi Ina menyemamgati.

"Ayah bener aku bisanya cuma malu - maluin keluarga, aku gak pernah berbuat sesuatu yang membanggakan mereka"gumam Merry.

10 menit berlalu.

Waktu mereka bertemu dengan Merry sudah habis, mereka terpaksa meninggalkan Merry.
"Gue tau lo kuat Mer" kata Venus dan berlalu pergi.

"Waktu kalian mencari bukti sampai nanti sore, dan jika kalian masih belum mendapatkannya, maka tahanan atas nama Merry terpaksa di penjara untuk selamanya" seru polisi itu.

Dan Venus mengangguk.

Mereka pergi meninggalkan kantor polisi.

Venus terduduk di teras rumahnya, dia benar - benar tidak tau harus melakukan apa?.

Venus untuk Merrykurius✔(SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang