Merry melahap roti itu dengan ganas, seperti orang yang gak makan 1 minggu saja, membuat Venus tertawa saat melihatnya.
"Kenapa kamu ketawa ?" Gerutu Merry yang tak suka bila dirinya di pandang saat sedang makan.
"Santai aja kali makannya gak usah sampek gitu " sahut Venus.
"Aku laper tau , tadi pagi aku gak makan" jelas Merry sembari melahap roti itu.
"Aku gak nanya lo makan apa enggak tadi pagi" celoteh Venus jengkel, Merry melirik Venus seakan - akan Merry ingin menerkam tu cowok, orang ngomong malah di gituin.
"Ya kan gue cuma ngomong"
"Merry bu Ami bilang kamu udah boleh istirahat"seru siswi yang menghampiri Merry dan Venus, Merry balas tersenyum simpul, dan siswi itu berlalu pergi, Merry terduduk di depan kelas,
"Huft akhirnya, setelah 2 jam berdiri disuruh duduk juga, pengiksaan ini namanya" omel Merry"Kenapa lo sampek telat Mer ?" Tanya Venus seketika.
"Emm, aku tadi masih ke caffe sama Daniel " jawabnya.
Venus terdiam, tak merespon apapun, sudah berkali - kali Venus tak merespon saat Merry membicarakan tentang Daniel.
"Venus kamu kenapa ?"tanya Merry yang melihat Venus hanya diam
"Gak papa kok Mer" jawab Venus tersenyum simpul
Bel masuk berbunyi...
"Yaudah yuk masuk " gumam Merry memasuki kelas setelah mendengar bel masuk berbunyi, Venus mengangguk simpul dan mereka berdua masuk ke kelas.Pelajaran kali ini JAMKOS ,
Karna pak Soleh guru MAPEL Prakarya tidak masuk hari ini, dikarenakan sakit, membuat semua siswa di kelas itu bersorak riang, setelah sekian lama akhirnya JAMKOS lagi banyak siswa yang keluar dari kelas secara diam - diam pergi menuju ke kantin, dan ada sebagian yang diam - diam pulang, kecuali Venus dan Merry yang hanya diam duduk di kursi mereka."Lo gak mau keluar ?" Tanya Venus pada Merry yang sedang mencatatan sesuatu dibuku nya.
"Enggak, aku lagi mager" jawab Merry tanpa menatap Venus dan hanya sibuk menulis,
"Lo lagi nulis apa Mer ?" Tanya Venus yang penasaran nya terlalu tinggi
"Kepooo"celoteh Merry, Venus berkali - kali melirik karna kepo
"Apaan liat - liat kek gitu ?" Omel Merry membuat Venus terdiam sejenak,
"Daniel"di buku itu hanya tertulis nama Daniel berkali - kali,
"Mer kamu cinta banget ya sama Daniel ?" Tanya Venus tiba - tiba yamg memecahkan keheningan, Merry terdiam mendengar pertanyaan Venus."Emang kenapa kalo aku cinta sama dia ?" Merry balik bertanya
"Ya gak papa, gue kan cuma nanya, kok di buku lo cuma nulis nama Daniel ber ulang - ulang kali " jelas Venus."Ya trus ?, aku harus nulis nama kamu juga, gitu ?" Gerutu Merry.
"Ya gak gitu juga Mer " sahut Venus.
Kemudian terdiam, andai saja gadis ini tau, kalau selama ini Venus memendam rasa padanya, saat pertama kali melihatnya, namun dia tau Merry sudah menjadi milik Daniel, lalu Venus bisa apa ?, kecuali menerima kenyataan ini, walaupun kenyataan ini begitu pahit, dia selalu berusaha untuk melindungi Merry, dia tak ingin Merry terluka dan jika Merry merasa bahagia bersama Daniel, Venus juga merasa bahagia .
"Mer, kenapa tangan lo luka ?" tanya Venus panik saat melihat tangan Merry terluka, Merry terdiam, apa yang harus dia jawab ?, apa dia harus bilang kalo dia melukai dirinya sendiri ?, Merry berusah untuk berbicara menjawab pertanyaan Venus,
"Ini, luka karna terjatuh " dusta Merry."Bohong, ini luka kena pisau kan ?"
"Eng - gak kok, apaan coba " kata Merry mencoba meyakinkan Venus.
"Kamu ngelukai diri lo sendiri Mer ?" Tanya Venus seketika, membuat Merry terdiam, benar - benar diluar dugaan, bagaiamana bisa Venus tau kalau ini luka yang di sengaja !,
"Udah deh Venus, mana mungkin aku ngelukai diri aku sendiri " kata Merry
"Kamu punya masalah apa Mer ?"
Pertanyaan macam apa ini !, Merry harus menjawab apa lagi ini ?."Venus kamu itu terlalu banyak tanya, kamu bisa gak sih gak usah ngurusin hidup orang !" Tegas Merry dan beranjak berdiri hendak meninggalkan kelas namun di tahan oleh tangan Venus.
"Kalo lo punya masalah, jangan nanggung masalah itu sendirian, kalo lo punya luka, lo bisa berbagi sama gue Mer" kata Venus dengan yakinnya
"Aku gak punya masalah apa - apa, lepasin aku" ucap Merry melepas tangan Venus yang baru saja menahannya dan melangkah keluar kelas.
"Katanya lo mager Mer?"ledek Venus
"Udah enggak"teriak Merry.Di kantin..
"Mer , lo tadi bicara apa sama Venus ?" Tanya Intan yang saat ini berada di dikantin bersama Merry
"Oh tadi cuma ngobrol - ngobrol biasa aja" jawab Merry.
"Tapi kok, Venus sampek nahan tangan kamu buat keluar ?"
"Eh itu, Venus manggil aku cuma mungkin karna kuping aku gak denger jadi dia nahan tangan aku , udah apaan sih bahas Venus terus" jelas Merry.Daniel tiba - tiba datang menghampiri Merry dan Intan yang berada di kantin sekolah,
"Woy, kok gak ngajak gue sih" seru Daniel seraya duduk di samping kursi Merry."kamu tadi kemana aja, aku cari - cari kamu kok gak ada ?"tanya Merry
Daniel melirik Intan sejenak seperti mengisyaratkan sesuatu, apa ?, aku juga gak tau, kemudian dia menatap Merry dengan senyum manisnya.
"Oh tadi itu aku lagi ada urusan sama geng motor aku Tarziro " jawab Daniel, Merry balas meng "oh" saja."Kenapa kalian semua disini !!" Seru seorang guru piket pada kami dan siswa lain yang berada di kantin, semua nya saling tatap menatap karna khawatir takut dihukum.
"AYO CEPAT MASUK, KEMBALI KE KELAS !!" Seru guru piket itu, membuat semua siswa yang berada di kantin kembali menuju kelas termasuk Merry, Daniel, Intan,
dan Venus yang saat ini sedang menongkrong di parkiran juga kembali ke kelas.Semua siswa sudah berada dikelas, kecuali mereka yang sudah pulang
"Bapak mau menyampaikan tugas yang sudah diberi pak Saleh " seru guru piket itu.
"Tugas ini berkelompok, dan masing - masing kelompok terdiri dari 2 orang" jelasnya.
"Setiap kelompok harus membuat pohon harapan mereka, sesuai kekreatifan kelompok masing - masing, karna sebentar lagi kalian sudah akan naik ke kelas 12, oke ini catatan kelompok yang sudah ditentukan oleh pak Saleh"seru guru piket itu menunjukkan kertas yang ia pegang.
"Pak kelompoknya satu mejaan aja pak, kek gini"
"Pak aku mau sama Daniel"
"Pak aku sama Venus pak"
"Pak aku gak mau sama tu cewek pak , dia bau pete"
Dan blablabla...
Begitu banyak nya yang bicara membuat guru piket itu berseru kesal
"SUDAH AYO DIAM !!, BUKAN BAPAK YANG NENTUIN KELOMPOK ATAU KALIAN, TAPI PAK SALEH " semua siswa terdiam.Guru piket itu membaca nama - nama kelompok yang sudah di buat oleh pak Saleh di selembar kertas yang saat ini guru piket itu pegang.
"Kelompok 1 : Verel dan Andin"
"Kelompok 2 :Ricko dan Masya"
"Kelompok 3 :Sarah dan Lila"
"Kelompok 4 : Gigi dan Angel"
"Kelompok 5 : Daniel dan Intan "
"Kelompok 6 : Venus dan Merry"
Dan blablabla , anggap aja udah dibaca semuanya ya wk"Oke kelompoknya sudah bapak bacakan semua, bapak pergi dulu" kata guru piket itu dan berlalu pergi meinggalkan kelas.
"Yah Daniel sama Intan"gumam Merry setelah mendengar Daniel dan Intan satu kelompok.
"Oh ya Mer, kita mau buat kapan nih, pohon harapannya ?" Tanya Venus yang satu kelompok dengan Merry.
"Emm kalo nanti gimana ?" Tanya Merry.
"Boleh"
"Oke aku tunggu kamu dirumah" jawab Merry.
Dan setelah itu bel pulang berbunyi...
Semua siswa memasukkan buku - buku mereka ke dalam tas masing - masing dan bergegas pulang.~oke sampe sini dulu ya , kalo udah baca jangan lupa tinggalin jejak 🌻, baca nya udah gratis masa ngasih bintang aja susah amat ?
Kuyy lah 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Venus untuk Merrykurius✔(SELESAI)
Teen FictionSemuanya bisa berubah asalkan kau benar - benar sudah siap mengubah dirimu menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. -Venus Aku hadir disini untukmu, jadi setidaknya tersenyumlah untuk seluruh dunia dan katakan aku bisa...