32) libur sekolah.

18 7 0
                                    

Jangan lupa beri ☆ dan komen
Selamat membaca!.

****
Libur sekolah.
Venus memutuskan untuk bermain ke rumah Merry, dia menaiki sepeda motornya dan menuju rumah Merry.

Merry duduk di sofa membaca naskah novel yang ia tulis selama 2 bulan ini.
Apakah Merry harus mengirim naskah novel ini?, Merry
- benar bingung, dia takut akan tertolak lagi oleh penerbit.

Venus datang, buru - buru Merry meletakkan novel itu di sofa.
Dan berdiri menyambut Venus yang kini tengah berjalan ke arahnya.

"Ayo duduk" ucap Merry, yang mendapat balasan anggukan dari Venus seraya duduk.

Merry meminta bi Ningsih untuk membuatkan Venus teh, karna Venus tidak suka kopi.

" kamu lagi nulis apa Mer?" Tanya Venus yang melihat ada pulpen dan buku di meja.

Merry menelan ludah, jangan sampai Venus tau kalau itu buku naskah novel yang ingin Merry terbitkan.

"Emmm, enggak cuma gabut aja" jawab Merry.

Dan Venus hanya meng"oh" saja.

Setelah beberapa menit akhirnya bi Ningsih tiba dengan membawa dua cangkir teh hangat ditangannya dan meletakkan di meja.

"Makasih bi" ucap Merry.
Bi Ningsih tersenyum dan berlalu pergi kembali kedapur.

"Kita jalan - jalan yuk Mer?" Tawar Venus seraya menghirup teh itu.

Merry mengangguk dengan cepat "ayo, kemana?"

"Hem kemana ya?" Pikir Venus.

"Kemana aja deh" jawab Merry mengeringai.

"Oke, oke, yaudah kamu siap - siap aja dulu aku tunggu sini" kata Venus.

Merry mengangguk dan pergi menaiki anak tangga menuju kamarnya.

Venus duduk santai meminum teh itu, tiba - tiba matanya melirik ke arah buku yang berada di sofa, karna Venus penasaran dengan buku itu dia meraih buku itu dan membukanya.
Matanya terbelalak saat membaca judul buku itu Venus untuk Merrykurius.
Venus membaca buku itu sampai akhir dan tersenyum, tak menyangka kalau Merry pandai dalam membuat naskah novel, tapi kenapa Merry tak memberi tahu nya kalau ini adalah buku naskah novel?, kenapa dia bilang ini cuma coretan kalo lagi gabut.

Merry sudah siap dia menatap dirinya di cermin, tiba - tiba dia teringat kalau dia meletakkan buku itu di sofa!, astaga!, bagaimana jika Venus melihatnya?, Merry tak tu kalau Venus memang sudaha melihatnya bahkan Venus sudah membacanya.

Merry benar - benar panik dia bergegas keluar dari kamar menuruni anak tangga, matanya membulat saat melihat Venus sedang membaca buku itu dengan senyum di wajahnya.

Merry menepuk jidatnya.

"Venus" panggil Merry dengan ragu.

Membuat Venus menoleh menatapnya dan melettak buku itu.
"Kamu udah baca?" Tanya Merry.

Venus mengangguk dengan senyum diwajahnya.
"Yah begitulah, gue gak nyangka kamu pinter buat naskah novel" kagum Venus.

Merry tersenyum kecil dan menghampiri Venus.
"Emm ituu, ituu aku, aku bawa nama kamu disitu gak papa kah?" Tanya Merry mencoba memastikan.

"Ya gak papa lah Merry, gue bangga banget sama kamu" jelas Venus seraya berdiri dan memegangi kedua bahu Merry.

"Tapi kenapa kamu rahasian ini dari aku?" Tanya Venus.

Merry menundukkan wajahnya "aku sebenernya takut yang mau kasih tau kamu, aku merasa karya aku itu masih terlalu jelek, aku takut diketawain sama kamu"

Venus untuk Merrykurius✔(SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang