Setelah memasak sarapan pagi Merry langsung menuju kamarnya untuk mandi dan bersiap berangkat ke sekolah.
"Ma" panggil Salsa di meja makan.
"Apa sayang?"sahut Atala dan melahap makanannya.
"Menurut mama aku sama Merry cantikan siapa?" Tanya Salsa.
"Yah kamu lah, tumben nanya itu?, ada apa?"
Salsa memangunkan bibirnya,
"Ma, disekolah banyak yang bilang kalo Merry lebih cantik dari Salsa""Siapa yang berani bilang gitu sama kamu?"
"Banyak"
"Udah kamu gak usah pikirin itu, menurut mama kamu lebih cantik dari Merry, suruh mata mereka buat buka lebar - lebar" celetuk Atala.
"Iya loh bener kata mamamu, gak usah dipikirin" sahut Salman.
Merry menuruni anak tangga dan sudah siap untuk berangkat sekolah.
"Kamu mau kemana!?" Seru Salman pada Merry yang hendak melangkah keluar pintu, Merry menoleh.
"Mau sekolah""Hari ini kamu gak boleh sekolah!" Seru Salman.
"Tapi kenapa pa?" Tanya Merry.
"Kamu jaga rumah, papa sama mama mau keluar"
"Kenapa papa gak nelfon pak Dodi aja suruh kesini buat jaga rumah" kata Merry.
"SAYA MAU KAMU YANG JAGA RUMAH!, JANGAN NGEBANTAH TERUSS JADI ANAK!" Seru Salman.
Merry menundukkan wajah, dia mencoba kuat untuk menghadapi semua ini.
"Udah sana balik lagi kekamar, kan enak kamu gak sekolah, tidur dirumah" gumam Atala.
"Enggak ma makasih, Merry lebih suka sekolah dari pada tiduran dirumah" tolak Merry dengan lembut, maafin Merry pa, mending papa suruh pak Dodi dan pembantu kesini"
"Aduhh dikasih yang enak gak sekolah, cuma suruh tiduran jagain rumah gak mau, bodoh banget sih kamu" gumam Salsa.
"KAMU ITU YA JADI ANAK BANYAK NGEBANTAHNYA!, GAK PERNAH NURUT SAMA ORANG TUA!"seru Salman.
"Pa bukannya Merry gak mau nurut sama perintah papa dan mama, kalo kita sehat atau gak ada urusan yang penting banget, buat apa kita gak sekolah?, lagian papa juga bisa telfon pak Dodi atau pembantu yang lain suruh dateng kesini, kenapa harus Merry?, kenapa setiap ada apa - apa pasti Merry?, kenapa bukan Salsa aja?, tadi dia bilang suka kan kalo gak sekolah, iya kan Sa?"
"BANYAK BICARA KAMU!!, KAMU ITU BENER - BENER ANAK KURANG AJAR!!" Seru Salman.
PYARR!!
Satu tamparan keras melayang di pipi kanan Merry, Merry menangis, dan berlari keluar dari rumah.Merry mencoba menghentikan air matanya yang terus saja berjatuhan, karna rasa sakit entah itu di pipi atau di hati nya saat ini.
Merry benar - benar tak menyangka sikap kedua orang tuanya akan sekejam ini padanya, mereka memang tak pernah menginginkan kehadiran Merry, apa dia mati saja agar semuanya bisa berakhir?.Merry menemukan serpihan kaca yang tergeletak di tanah, dia meraih kaca itu, dan menggoreskan kaca itu pada leher dan tangannya.
"Maafkan aku Venus aku tidak bisa menepati janjiku untuk tidak melukai diriku lagi, aku benar - benar sudah tak sanggup lagi, aku benar - benar sudah muak menghadapi dunia ini yang begitu kejam kepadaku" batin Merry.
"MERRYYYYYYY!!!" teriak Venus dari jauh, dia menuruni sepeda motornya berlari secepat kilat menghampiri Merry.
"Apa yang kamu lakukan!!?" Seru Venus dengan panik, dia merampas paksa kaca itu dari tangan Merry, setelah susah payah akhirnya Venus berhasil, dan melempar kaca itu ke sembarang arah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Venus untuk Merrykurius✔(SELESAI)
Novela JuvenilSemuanya bisa berubah asalkan kau benar - benar sudah siap mengubah dirimu menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. -Venus Aku hadir disini untukmu, jadi setidaknya tersenyumlah untuk seluruh dunia dan katakan aku bisa...