10) Merry yang gengsi🦄

27 13 1
                                    


"Mer lo sebenernya punya masalah apa?" Tanya Venus dan melepaskan pelukannya.
"Aku - aku __" sebelum sempat menyelesaikan ucapannya Merry kmbali menangis.
"Venus apa aku itu begitu buruk ?" Tanya Merry dengan kata terpatah - patah,
"Maksud lo apa Mer?, siapa yang bilang lo buruk?"
"Ayah dan ibuku" jawab Merry dan Venus terdiam masih belum mengerti apa yang dibicarakan oleh Merry saat ini,
"Maksud lo ?"
Merry menceritakan kejadian saat dirinya meminta ibunya untuk membelikannya es krim, bahkan hampir segala masalah nya dia ceritakan semua ...
"Dulu aku selalu salah di depan kedua orang tuaku, dan mereka pergi ke Amerika ninggalin aku  selama 13 tahun lamanya Ven, saat usia aku masih 5 tahun, setiap hari aku selalu berharap mereka bakal nelfon aku, tapi gak pernah sekalipun, mereka udah bener - bener gak nganggep kebaradaanku, bagi mereka aku adalah anak pembawa sial, dan mereka tidak menginginkan kehadiran ku"Merry bercerita panjang lebar pada Venus walau Venus dan dirinya hanya sebatas teman, entah kenapa Merry merasa lebih tenang dan damai saat bercerita pada Venus.

"Lo jangan bilang gitu Mer, seburuk apapun mereka nganggep lo, tapi mereka tetep orang tua lo, dan lo gak boleh ngelukai diri lo sendiri cuma karna masalah itu" kata Venus. membuat Merry terkejut dan langsung menatapnya, bagaimana Venus bisa tau kalau dirinya sering sekali melakukan tindakan self harm / self injury ?.
"Ka - mu tau dari mana aku ngelukai diri aku sendiri ?", Venus tersenyum simpul
"Waktu pertama kali gue ketemu lo, lo nekat bunuh diri dan lo bilang, apakah gue bisa nolong lo dari masalah yang seakan membakar lo, dan Gue bisa liat dari luka yang setiap hari ada di tangan lo, dan mata lo juga gak bisa bohong kalau selama ini lo punya banyak masalah, namun lo tahan semua" jelas Venus, membuat Merry terdiam,
"Sejauh itukah Venus mengerti Merry yang baru ia kenal beberapa hari lalu?"

"Venus makasih ya kamu udah mau dengerin curhatan aku"gumam Merry mengalihkan pembicaraan, Venus menatapnya dengan lembut dan senyum penuh arti seakan meminta Merry untuk melupakan semua kenangan buruk yang terjadi,
"Kalo lo ada masalah apa - apa, lo bisa curhat ke gue, gue siap dengerin curhatan lo, satu lagi lo gak boleh ngelukai diri lo sendiri, cuma karna suatu masalah, karna masalah itu harus diselasaikan jangan terus lari dari setiap masalah yang ada" kata Venus, Merry terdiam baru pertama kali ini ada orang yang begitu mengerti dirinya, menyemangati nya
"Aku pulang dulu Ven, ini udah malem" seru Merry dan beranjak berdiri, disusul oleh Venus
"Gue anter lo pulang, ini udah malem gak baik kalo lo pulang sendirian" kata Venus, Merry mengangguk saja

Mereka berjalan pulang...
"Yaampun Venus aku lupa nanya sesuatu ke kamu " celoteh Merry seketika
"Nanya apa ?, yaudah nanya sekarang aja "
"Sepeda motor kamu gak hilang ? yang waktu itu kamu tinggalin pas nganter aku pulang ?"
"Kan aku udah bilang, kalo ilang tinggal beli lagi"Jawab Venus
"Berarti ilang dong?
"Sepedanya gak ilang, pahadahal gue udah ngarep papa gue bakal belin sepeda baru"
"Ya kamu tinggal minta aja yang baru Ven, apa susahnya"ucap Merry
"Apa susahnya? Yaudah kalo gitu lo sekarang ikut gue dan bilang sama papa gue kalo gue pengen sepeda motor baru,okey?"seru Venus
"Eh, eh enggak - enggak, aku gak mau"seru Merry

Venus tertawa melihat raut wajah takut di wajah Merry,
"Santai aja kali, gue cuma bercanda, baperan lu"
"Biarin"

Langkah kaki Merry tiba - tiba terhenti
"Daniel !" Gumam Merry saat melihat Daniel bersama Intan dan tertawa ria,
"Ada apa Mer ?" Tanya Venus yang tak mengerti, kemudian ia menatap ke arah yang Merry tatap l,
"Daniel bareng Intan ngapain ?" Celoteh Venus, tanpa menjawab apapun Merry langsung menghampiri mereka berdua disusul oleh Venus.

"Daniel, Intan" panggil Merry membuat Daniel dan Intan terkeiut
"Ngapain kalian disini ?" Tanya Merry.
Intan melirik ke arah Daniel
"Em__ tadi gue sama Intan gak sengaja papasan " jawab Daniel gugup.
"Iya Mer" sahut Intan.

"Lo sendiri ngapain disini ?"tanya Daniel .

"Lo jalan - jalan bareng Venus ?"

"Sama kek kalian aku papasan sama Venus, jadi sekalian jalan, kamu gak marah kan Dan ?" Tanya Merry karna Danil tipe cowok yang mudah cemburu.

"Ya enggak lah Mer, buat apa gue marah" jawab Daniel, dan Merry tersenyum simpul.

"Sekarang lo mau kemana ?" Tanya Daniel pada Merry,
"Aku mau pulang, ini udah malem"jawab Merry.

"Kalian masih mau kemana ?" Tanya Merry.
"Oh aku sama Intan masih mau beli peralatan buat pohon harapan ada yang kurang, biar besok gak usah repot - repot buat beli " jawab Daniel,
"Lo gak papa kan Mer ?, kalo gue jalan bareng Daniel ?"
lanjut Intan, Merry balas mengangguk simpul
"Iya gak papa kok"
"Venus gue titip Merry sama lo ya, anterin dia pulang" seru Daniel, Venus mengangguk saja dia tak mengerti, kenapa cowok kek Daniel yang dikenal nakal, lebih mentingin tugas nya dari pada Merry ?.

Daniel dan Intan berlalu pergi,
"Yuk Ven, pulang" seru Merry, dan Venus mengangguk simpul, dan mereka pergi berjalan menuju rumah Merry .

Tiba dirumah Merry....
"Venus kamu gak mau mampir dulu ?" Tanya Merry setelah pak satpam membukakan gerbang untuknya.
"Gak usah Mer, ini udah malem " jawab Venus.
"Yaudah hati - hati dijalan" gumam Merry, dan Venus berlalu pergi

Merry memasuki rumah, menaiki anak tangga menuju kamarnya,
Dia menjatuhkan dirinya di tempat tidur, dia teringat kejadian saat dirinya bercerita semua masalahnya pada Venus tanpa ragu sedikitpun !.

"Ada apa sama aku ?, kenapa aku ceritain semua masalah aku ke Venus ?pikir Merry
"Tapi Venus itu unik banget, dia cowok yang baik, ganteng ? Ya emang dia ganteng " pikir Merry tanpa sadar dirinya sudah banyak mengoceh membahas sosok seorang Venus

"Kenapa aku malah mikirin Venus " seru nya kepada dirinya sendiri,
"Mending aku nelfon Daniel, mungkin dia udah pulang. "

Merry meraih ponselnya yang berada di meja, dan mencari kontak Daniel, dan berusaha untuk menghubunginya.

"Maaf nomor yang anda tuju sedang berada di luar jangkauwan"

"Huh..nyebelin" gerutu Merry

Merry mengetik kan pesan pada Daniel.

Merrykurius : Daniel, kok gak angkat telfon ?

Merrykurius : Dan, besok ke sekolah kita berangkat bareng, gimana ?

Merry mengirimkan beberapa pesan pada Daniel, namun tak ada satupun yang di balas,ini yang di bilang centang dua abu - abu , yang tak kunjung membiru .

Sudah jam 24.00 Merry benar - benar sudah mengantuk , berkali - kali dia melihat ponselnya , namun masih belum ada balasan pesan dari Daniel , Merry memejamkan kedua matanya , dan tertidur lelap, dia benar - benar sudah tidak bisa menunggu.

Pagi ini Merry kembali mengecek ponselnya, siapa tahu Daniel sudah membalas pesannya tadi malam, namun ternyata masih sama , centang dua abu - abu yang tak kunjung membiru istilah itu menyakitkan sekali emang ya.

Merry meraih tas rensel nya dan memasukkan buku dan ponsel nya dam bergegas turun menuju meja makan,
"Non kenapa mukanya ditekuk gitu ?" Tanya bi Ina.
"Gak papa, cuma lagi kesel aja sama orang" jawab Merry seraya meminum segelas susu yang sudah di siapkan bi Ina, dam dirinya beranjak pergi
"Non gak mau sarapan ?"
"Enggak" jawab Merry.

Merry berjalan kaki menuju sekolah,

Tititt....
Suara klakson sepeda yang berada di belakang Merry membuat Merry membalikkan badan menatap sepda motor yang membunyikan klakson nya tadi,
"Venus !, ngapain sih bunyiin klakson di belakang aku !, gak ada kerjaan banget " omel Merry setelah mengetahui kalau pengemdara sepeda motor itu Venus.

Venus melajukan sepeda motornya pelan - pelan menyamai jalan Merry
"Ciahh ngambek" gerutu Venus
"Ngapain kamu pelanin sepeda motor kmu kek gini, kalo gak mau kasih tumpangan udah sana pergi " omel Merry lagi, membuat Venus tertawa puas
"Bilang aja kalo lo mau numpang ikut, gak usah pakek nyindir gitu kali"

"Siapa juga yang mau ikut" dusta Merry sebenernya dia emang pengen ikut karna akhir - akhir ini setelah kejadian kakinya yang terpeleset membuat nya lelah berjalan cukup jauh.

"Bilang aja kalo lo gengsi" gumam Venus
"Yaudah kalo gak mau ikut gue duluan " kata Venus.

"Tunggu Venus, aku ikut " ucap Merry tanpa menatap Venus.

"Yaudah ayo naik, buruan atau gue tinggalin" ancam Venus tertawa sengit
"Iya , iya sabar kali " Merry menaiki sepeda motor Venus /berbonceng pada Venus.

Sampai sini dulu yah, papai semua.🌸





Venus untuk Merrykurius✔(SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang