Taehyun menutup pintu kamarnya kemudian berjalan menuju ke ruang tengah. Melihat Lia yang menjadi tukang pijat dadakan untuk Ayah Yoongi dan Bunda Yewon yang sedang mewadahi cookies yang dibagikan oleh Soobin kemarin ke dalam jar.
"Ayah, bunda? Taehyun mau ke warung dulu. Kak, Taehyun ke warung dulu. Ada yang nitip?"
Lia mengangkat tangan. "Nitip siomay ya."
Bunda mengangguk. "Bunda juga mau."
"Ayah mau?"
Yoongi hanya menggeleng.
"Kalo gitu Taehyun berangkat dulu. Ass-"
"Ayah nitip nasi goreng bungkus dek," Yoongi menyahut.
Lia langsung merengut. "Ayah mah tuman beli nasgor ke warung. Padahal kan bisa bikin sendiri."
Yoongi meringis. "Gak papa, biar bunda sama Kak Lia bisa istirahat."
Taehyun mengangguk mengerti. "Yaudah Taehyun berangkat, assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Taehyun berjalan ke pintu utama. Menutupnya kembali setelah keluar. Bisa melihat Beomgyu dan Chaeryeong di depan gerbang rumahnya.
Chaeryeong masih sibuk meratakan sunscreennya Beomgyu yang katanya belum rata. Taehyun terkekeh. Teringat ketika Taehyun, Beomgyu, Soobin dan Hueningkai pernah menaboki wajahnya Yeonjun dengan alasan meratakan sunscreen.
"Ryujin mana? Katanya ikut?" Taehyun bertanya.
Beomgyu langsung mendorong sedikit tangannya Chaeryeong. "Dia tuh udah disana Hyun. Kita yang disuruh nyamperin dia."
Taehyun membulatkan bibirnya kemudian mengangguk.
"Chaerry tangannya gimana?" Taehyun melirik ke arah tangannya Chaeryeong kemudian ke punggung kaki kiri gadis itu yang memakai sandal selop rumahan.
"Yang di kaki udah lumayan sih Hyun. Cuman yang di tangan masih kadang gatel sama masih merah merah. Jadi masih diperban gini sama mami."
Taehyun mengangguk mengerti. Beomgyu langsung berdehem. "So sweet banget. Mana kemarin gendong gendongan gitu. Aduh!"
Chaeryeong mendelik ke arah Beomgyu setelah mendaratkan tinjuan di pundaknya Beomgyu. "Julid lagi gak gue ajak belanja ya besok besok. Mau belanja sama papa aja."
Beomgyu langsung merengut. "Jangan dong Chaer. Nanti gue gak dapet jatah coklat sama soda lagi."
Taehyun terkekeh. "Padahal kemarin kemarin udah dibilangin sama Kak Lia gak boleh minum soda banyak banyak."
Beomgyu mendesis. "Ya jangan bilang bilang Kak Lia. Nanti gue diomelin."
Mereka akhirnya sampai di warungnya Mbak Yerin. Beomgyu juga sempat menyapa Renjun dan Guanlin yang rumahnya bersebelahan di dekat warung itu.
"Alin makin hari makin nolep perasaan," Chaeryeong menanggapi ketika melihat Guanlin hanya duduk di depan rumah sambil main gitar.
"Galau dia, ditinggal mak bapak ke china. Di rumah sendirian. Dia kan agak takutan. Mau main keluar, katanya males. Repot emang" Beomgyu menjawab.
Mereka masuk ke dalam warung. Melihat Mbak Yerin yang sedang menata kue di dalam etalase. "Es dawet tiga mbak!" Beomgyu memesan.
"Oke!"
Mereka beralih ke pojok ruangan. Ada Ryujin. Tapi tidak sendiri, di sampingnya ada bocah. Chaeryeong langsung tersenyum lebar. "Eunbyeol!!!"
Eunbyeol menoleh. Bocah berumur 7 tahunan itu ikut tersenyum kemudian merentangkan tangannya ke arah Chaeryeong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga [TXT X ITZY]
FanfictionTentang lima cowok dan lima cewek yang tinggal di dalam satu lingkup lingkungan. Banyak ributnya. Tapi sayang satu sama lain. Namanya juga tetangga. Apalagi para Emak emak dan bapak bapaknya yang juga gak kalah heboh. Writen by CeuNaya.