Taehyun menutup bacaannya. Menutup al-qur'an berwarna putih perak itu. Mengusap wajahnya sambil mengucap syukur bisa menyelesaikan bacaannya dengan lancar. Kepalanya menoleh ke belakang. Menatap bundanya, Chaeryeong, dan calon mertuanya. Tersenyum tipis. Terlihat menyenangkan seperti biasa.
"Jangan gugup," Soobin mengusap bahunya, menepuk beberapa kali setelah itu duduk tidak jauh di sebelah kanannya.
Taehyun menarik napasnya. Menoleh lagi pada ayahnya yang bersaksi. "Ayah, makasih banyak."
Ayah Yoongi mengangguk kecil. Menatap putranya penuh rasa haru. Anak laki laki yang dulu dia gendong dan dia timang setiap hari sekarang sudah duduk di depannya dengan setelan putihnya yang bersih menghadap penghulu dan ayah mempelai wanitanya. Mengusap sudut matanya. Mengingat ibu Taehyun yang sudah tenang di alam sana. Pasti sedang bangga sekarang melihat anak anaknya tumbuh sebaik ini.
Papi Jimin tersenyum kecil. Menangkup tangan Taehyun di atas meja. "Papi percaya sama kamu."
Dan tidak dapat dielak kalau itu semua dapat menambah kepercayaan dirinya.
"Jaga Chaeryeong baik baik. Inget apa kata ayah. Buat dia jadi perempuan paling beruntung," ayah menepuk pundak bungsunya beberapa kali. Mengusapnya sebentar. Masih sedikit terkejut sebenarnya menyadari anak bungsunya sudah akan membangun keluarga sendiri.
Taehyun tersenyum meyakinkan dua pria itu. "Taehyun bakalan jadi yang terbaik buat Chaeryeong."
Beberapa saat setelahnya digunakan Taehyun untuk menenangkan dirunya sendiri.
Hingga suara penghulu mulai mengintrupsi mereka.
"Sudah siap nak, Taehyun?"
Taehyun membuka matanya kembali. Melempar pandangan pada Papi Jimin dan Ayah Yoongi. Setelah itu pada Soobin dan Yeonjun di sisi kirinya.
Soobin mengangguk kecil. Tidak jauh dengan Yeonjun yang hanya tersenyum lembut layaknya seorang kakak.
Taehyun mengatur pernapasannya dengan baik. Kemudian mengangguk. "Siap."
Chaeryeong menggenggam lengan bunda dan maminya dengan erat. Menatap punggung Taehyun dari belakang. Menyerahkan semuanya pada Taehyun.
Hari ini pasti diberikan segala kemudahan dan kelancaran.
"Bisa kita mulai?"
Semua yang ada disana mulai mengangguk. Termasuk Chaeryeong yang dilanda gugup luar biasa di tempat duduknya.
"Bissmillah.."
Taehyun berjabat tangan dengan Jimin. Menjalin erat dengan penuh ketegasan di antara keduanya.
"Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau Min Taehyun bin Min Yoongi dengan putriku Park Chaeryeong binti Park Jimin dengan mahar berupa surah ar-Rahman, satu karya seni rupa, logam mulia senilai 25 gram, beserta seperangkat alat sholat, dibayar tunai."
Taehyun mengeratkan jabatannya. "Saya terima nikah dan kawinnya Park Chaeryeong binti Park Jimin dengan mahar tersebut dibayar tunai."
"Bagaimana para saksi? Sah?"
"Sah!"
Taehyun mengusap wajahnya sambil tersenyum lega. "Alhamdulillahh.."
Chaeryeong dituntun duduk di sebelah Taehyun. Kegugupannya meluap begitu mendengar suara lantang dari kedua laki laki itu. Disertai dengan restu seluruh saksi. Perempuan itu tersenyum tipis membalas senyuman Taehyun yang menunggunya.
Ayah tersenyum lega. Terkekeh geli ketika melihat wajah Chaeryeong yang menampilkan banyak ekspresi. Mulai dari terharu, senang, malu, semua tercampur jadi satu. "Senyumnya kurang lebar loh Chae."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga [TXT X ITZY]
FanficTentang lima cowok dan lima cewek yang tinggal di dalam satu lingkup lingkungan. Banyak ributnya. Tapi sayang satu sama lain. Namanya juga tetangga. Apalagi para Emak emak dan bapak bapaknya yang juga gak kalah heboh. Writen by CeuNaya.