41.

1.1K 171 9
                                    

Yuna mengernyit ketika rasa gurih menyapa indra pengecapnya. Dia menatap Hueningkai yang sedang mengiris daging barbeque. Kemudian menepuk pundak lelaki itu sedikit brutal.

"Cobain deh Kai. Enak banget."

Hueningkai mengangguk setelah menyuapkan satu potongan daging ke dalam mulutnya. Dia menggumam kecil menyampaikan pendapatnya kemudian tersenyum ke arah Yuna. "He em. Enak banget."

Hueningkai kembali memotong hasil daging sapi panggang itu, kembali menyuapkannya pada Yuna.

Gadis itu tersenyum riang. "Kasih kentangnya juga dong!"

Yeji menggeser apa yang diinginkan kedua anak muda itu, kemudian segera diambil oleh Hueningkai.

"Bang Soobin sama Kak Lia, mana?"

Yeonjun menunjuk dua orang yang menghampiri mereka. "Baru selesai panggang yang terakhir, mereka."

Yuna mengangguk mengerti. Dia menerima suapan Hueningkai lagi. Kemudian mengernyit dalam ketika merasakan rasa yang beda. "Daging ayam ya?"

"Iya. Tumbenan yang ada campur tangannya Bang Yeonjun, rasanya enak."

Mendengar perkataan dari Hueningkai, Yeonjun hanya menanggapinya dengan lirikan malas. Dia lebih fokus pada makanannya dan juga Yeji yang sedari tadi berada di sampingnya.

"Sini a!"

Yuna membuka mulutnya kembali. Menerima potongan daging itu dari Hueningkai. Entah kenapa keduanya malah suap suapan sih. Padahal bisa makan sendiri sendiri. Kalau begini, Yuna yang tidak mau tangannya kotor, apa Hueningkai yang memang ingin caper + modus saja?

"Lo mau sampek kapan home schooling?"

Yuna menoleh ke arah Hueningkai. "Pengennya, habis satu semester kelas 11 aja, gue mau sekolah normal lagi. Kadang jenuh juga, sekolah di rumah."

Hueningkai mengangguk mengerti kemudian menyodorkan es teh pada Yuna. "Minumnya jangan banyak banyak. Nanti pilek."

"Hmm."

"Kalo belum siap, gak usah dulu ya. Gue takut gak ada yang jagain lo. Gue bakalan sibuk banget di semester dua. Karena udah di ujung tanduk masa SMA. Sedangkan yang lain kan, udah pada di universitas."

Yuna mengangguk mengerti. "Gue bakal jaga diri kayak biasanya kok."

Hueningkai terkekeh. "Lo kira gue percaya?" setelahnya menggeleng kecil. Membuat Yuna hanya tersenyum tipis, memaklumi.

Yuna akhirnya menepuk nepuk punggung Hueningkai dengan tangannya yang masih bersih. "Besok kalo gue sekolah normal lagi, gue mau cari bodyguard aja."

Hueningkai tergelak. "Apaan sih random banget."

Yuna menggeleng. "Bodyguardnya bukan yang kayak gitu kok. Gue punya yang ganteng. Muda lagi."

Hueningkai menaikkan dagunya. Tanda bertanya. Kemudian menyuapkan kembali makanan ke mulutnya. "Mana?"

Yuna mengeluarkan ponselnya. Menunjukkan beberapa foto. "Ini Doyoung, adeknya Bang Junkyu, ini Sunoo temen sekelas gue dulu, terus ini Youngtae anak kelas sebelas yang suka tanya pelajaran ke anak olimpiade kimia. Ganteng kan?"

Hueningkai menatapnya malas. "Lo aja kali yang suka berburu cogan, terus halu kalo jadi bodyguard lo," Hueningkai menyentil dahi Yuna.

"Jangan halu dek. Nih! Gue bukan sebatas bodyguard. Gue malah bisa jadi guardian buat lo," lanjutan kalimat Hueningkai debgan percaya dirinya.

Rencananya Yuna ingin baper. Tapi percuma. Terlalu garing. Jadi tidak jadi baper.

...

Chaeryeong menutupi bibirnya yang penuh dengan makanan. Kemudian mengunyahnya pelan pelan.

Tetangga [TXT X ITZY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang