143.

736 101 30
                                    

Lia duduk di kursi teras, meletakkan vas bunga yang bunganya baru saja dia ganti. Rumah bernuansa peach dengan keadaan super bersih dan rapi itu membuatnya tersenyum. Berpikir kembali, ternyata Yuna bisa merawat rumahnya menjadi secantik ini. Dia kira Yuna hanya anak manja selama ini. Namun tidak, kini gadis itu sudah banyak berubah setelah berumah tangga.

"Lia?"

Lia menoleh, dapati Yeji yang menyerahkan satu keranjang buah stoberi. "Dapet dari mana Ji? Kok banyak banget?"

Yeji terkekeh, duduk di sebrang Lia. "Yeonjun yang bawain. Kemarin aku bilang Lia lagi pengen banget buah stoberi, semalem katanya habis cari cari sama Soobin gak ketemu, di supermarket pada kosong. Tadi baru pulang kerja dapetnya malah. Katanya cepet dicariin, siapa tau kamu hamil lagi."

Lia tertawa. "Engga loh. Aku emang lagi pengen. Sekarang aja aku lagi datang bulan. Gimana mau hamil coba?"

Yeji merengut. "Aku kira ada adek buat Steve."

"Ih banyak banget! Boleh minta? Taehyun suka banget stroberi."

Yeji mengangguk. "Ambil aja kalo mau.."

Chaeryeong segera meletakkan alat rajutnya kemudian mengambil satu buah stroberi di dalam keranjang. Menunjukkannya pada Ryujin yang duduk di pinggir teras. "Jin lihat deh, merona banget. A! Buka mulutnya!"

Ryujin tertawa kecil. Membuka mulutnya, kemudian menggigit buah itu. Merasakan manis asam yang menyapa indra pengecapnya. "Enak.."

Chaeryeong mengusap rambut panjang si perempuan april. "Nih habisin," kembali menyuapkan sisanya, setelah itu mengumpulkan rambut Ryujin untuk dia ikat kuda poni.

Yeji memerhatikan keduanya dengan senyum tipis, beralih pada Yuna yang menyirami bunganya dengan riang. Istri Hueningkai itu mulai memperlihatkan kegemarannya menghias halaman beberapa minggu ini. Terbukti dari beberapa tanaman baru dan bunga bunga segar yang siapa saja melihatnya akan ikut merasa segar.

"Ryujin?"

Ryujin menoleh pada kakak iparnya. Pipinya yang terlihat mengembung, menarik perhatian ibu dari si kembar untuk mengeluarkan tawaan kecil.

"Nungguin Yeonjun?"

Ryujin mengangguk keras. "Iya, Bang Yeonjun mana?"

"Bentar lagi kesini juga kok. Lagi anterin anak anak ke supermarket."

Ryujin tersenyum lebar. Sudah bukan rahasia lagi selama masa kehamilannya dia menjadi sangat manja pada sang kakak. Yeji sering kali mendapati suaminya pulang dengan wajah super kacau karena khawatir. Ternyata ulah Ryujin yang merengek meminta kakaknya untuk pulang. Memang bukan gayanya Ryujin. Tapi siapa tau, bawaan dari bayinya.

"Babby suka banget sama pamannya," Chaeryeong mengusap bayi di kandungan Ryujin yang baru memasuki bulan ke 4.

"Ryujin mau lagi?" Lia menawarkan stroberinya.

Ryujin menggeleng. "Nanti lagi kak."

Yuna segera membuka gerbang ketika melihat mobil suaminya sudah berada di depan sana. Meninggalkan selangnya yang entah mengarah kemana. Lia segera mengambil benda itu agar tidak basah kemana mana.

"Kai!" Chaeryeong berseru. Melambaikan tangannya pada mobil yang baru memasuki garasi. Dibalas lambaian tangan juga dari jendela mobil oleh Hueningkai.

Yuna segera menutup gerbang kembali, mematikan keran dan membereskannya bersama Lia. "Hehe, makasih kak.."

Lia tersenyum tipis. "Ini bunga apa dek?" menunjuk bunga berwarna kekuningan yang ada di tempat yang sedikit teduh.

"Itu daffodil kak. Agak susah tumbuhnya, soalnya aku juga kurang bisa ngerawatnya," menggaruk tengkuknya. "Itu aja kemarin dikasih Bang Asa, gak dikasih tau harus dirawat di tempat yang kayak mana."

Tetangga [TXT X ITZY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang