91.

927 136 48
                                    

Taehyun melemparkan tubuhnya ke sofa. Menutup mukanya dengan lengan kirinya. Helaan napas terdengar rusuh dari labiumnya. Menghantar rasa lega tersendiri ketika napas beratnya sudah terbuang.

Kakinya dia luruskan di sepanjang sofa. Semakin mengubur wajahnya dengan lengannya.

"Dek, bersih bersih dulu. Jangan asal baring disitu. Udah waktunya solat juga."

Taehyun menoleh ke arah bunda yang membawa keranjang baju bersih ke arah kamar. "Iya Bun."

Setelahnya langsung beranjak ke kamarnya. Sempat menoleh ke kamar kakaknya yang sedang terbuka lebar.

"Udah pulang?"

Taehyun mengangguk. "Kak? Sama Kak Mina desain undangannya dikirim lewat emailnya kakak."

Lia mengangguk. "Oh oke, habis ini kakak lihat. Baru pulang juga nih. Makasih ya."

Taehyun tersenyum tipis. Kemudian mengangguk. Melanjutkan perjalanan yang tertunda.

Harum kayu manis yang bercampur dengan lavender menyeruak mengisi penciumannya. Harum kayu manis yang tersisa dan harum lavender dari diffuser dengan aroma baru pemberian dari Chaeryeong kemarin.

"Halo? Taehyun? Kok belum mati sih? Tadi kan aku suruh matiin? Hampir dua jam lagi!"

Matanya mengerjab ketika mendengar suara dari ponselnya. Kemudian terkekeh. "Biar denger kamu ngapain aja dari tadi."

Terdengar dengusan keras dari sebrang telfon. Taehyun meletakkan tasnya di meja belajar, kemudian berbaring ke atas kasur.

"Emang dari tadi aku ngapain?"

"Tadi- aku denger suara kamu lagi nyetel lagunya tubatu, terus hilang, habis itu marah marah gara gara Beomgyu kentut pas dzikir petang, habis itu ngaji, sambil dengerin murottal, habis itu hilang, sampek lama, aku keluar masjid solat asar tadi, kedenger kamu sendawa, habis makan kan? Hilang lagi, denger denger udah ngomel ini."

"Taehyun jahil banget astaga!! Sampek denger sendawa segala! Kurang ajar, kalo ketemu mau dicubit apa gimana?"

Taehyun terkekeh. "Gak boleh galak galak Chaer."

Chaeryeong tersengar berdecak. "Gak sayang kuota apa gimana sampek dua jam gitu. Apalagi sampek ke rumah."

Taehyun kembali tertawa. "Gak mau sombong, tapi uangku gak bakal habis kalau cuman dibuat beli kuota."

Chaeryeong tertawa di sebrang telfon.
"Udah mandi?"

"Belum."

"Serius belum?"

Taehyun mengerutkan dahinya. "Iya belum."

"SERIUS KAMU? UDAH HAMPIR HABIS MAGRIBNYA!!!"

"ASTAGA IYA LUPA!! BELUM SOLAT MAGRIB!!"

"TADI BUNDA BILANG APA?! SURUH LANGSUNG BERSIH BERSIH KAN?!"

"Aku matiin Chaer."
"IYA BUN MAAF."

---Tetangga---

"Ini kenapa?"

Taehyun menunjuk bekas kebiru biruan di atas tungkainya Chaeryeong.

Chaeryeong menoleh. "Oh? Kemarin jatuh di teras."

"Kok bisa sih?"

Chaeryeong cemberut. "Bisaa, Bang Beomgyu lagi ngepel, aku sama mami baru pulang dari rumahnya Tante Sojung. Kebetulan sambil joget tiktok kita jalannya. Waktu naik ke teras langsung jatuh. Mami langsung dipegangin sama papi, eh akunya yang jatuh."

Tetangga [TXT X ITZY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang