Yeonjun membuka pintu rumahnya pelan pelan. Sebelah tangannya menggenggam jas dan lainnya menarik dasinya untuk melonggar. Celingukan kesana kemari mencari Yeji yang sudah dia rindukan karena seharian ini pesannya diabaikan. Entah karena ada sesuatu atau memang sengaja diabaikan karena beberapa hari ini sepertinya ibu hamil itu sedang menjauhi benda pipih kesayangannya.
"Sayang?"
Yeonjun memutuskan berjalan ke arah dapur. Menemukan Yeji yang duduk di kursi menghadap satu potong kue. Mengembangkan senyumnya akibat pemandangan di depan sana.
"Sayang!"
Yeonjun mengangguk, berjalan mendekat ke arah Yeji yang merentangkan tangannya lebar lebar. Menyambutnya dengan pelukkan hangat.
"Lagi ngapain?"
Yeji menunjuk kuenya. "Makan kue."
"Dapet dari mana?"
"Dari Hyunjin, mau?"
Yeonjun terkekeh kecil, membuka mulutnya menerima suapan dari istrinya. "Eumm enaknya. Gimana? Baby hari ini nakal gak?" mengulurkan tangannya mengusap perut Yeji.
Yeji menggeleng, mengacungkan jempolnya. "Baby seharian nemenin mama nonton."
Yeonjun tersenyum tipis. "Lagi males gerak yang?"
Yeji mengangguk kecil. Menginjak usia kandungan ke tujuh bulan, rasanya tubuhnya seperti semakin berat saja. Ulah siapa lagi kalau bukan mahluk kembar yang ada di perutnya?
Kakinya sampai bengkak dan rasanya semakin menyesakkan.
"Aku belum masak buat makan malem. Cuman ada makanan tadi siang, masih bisa dipanasin, itupun dapet dari Lia sama Soobin waktu jam makan siang pulang sebentar ke rumah."
Yeonjun menggeleng. "Gak papa, nanti aku bisa sendiri. Mau digendong ke kamar."
Yeji menggeleng kecil. "Temenin aja."
Yeonjun duduk di sebelah Yeji. "Mami tadi gak kesini?"
Yeji menggeleng. "Engga. Mami Irene nemenin papi. Kalo Mami Jennie gak tau, hari ini gak kesini."
Yeonjun menghela napas. "Besok aja mbak disuruh kesini ya?"
Yeji menggeleng. "Gak usah, aku gak mau. Aku bisa ngurusin sendiri kok."
Yeonjun mendecak kecil. "Sayang, kamu tuh udah gak boleh gerak berlebihan."
Yeji diam sebentar. "Tapi aku gak mau."
Yeonjun menghela napas. Sedikit paham, mungkin Yeji kurang nyaman ada orang lain yang melihat kehidupan rumah tangganya.
Yeji sudah berpindah ke kamar beberapa saat kemudian. Yeonjun juga sudah makan malam dan baru menyelesaikan acara mandinya. Kini laki laki september itu duduk di hadapan istrinya sedikit lebih rendah di bawah dengan Yeji di atas tempat tidur. Tangan milik Yeji dengan telaten mengusap usap rambut hitam milik Yeonjun dengan handuk.
"Kira kira baby cewek apa cowok?"
Yeonjun diam sebentar. "Cewek gak sih? Soalnya yang pertama cowok?"
Yeji terkekeh halus. Memang ada pernyataan yang seperti itu ya?
"Tau gak yang?"
Yeonjun mendecak kecil. "Apa? Kasih tau dulu, baru tanya tau atau engga."
Yeji merengut kecil. "Steve udah latihan jalan lohhh."
Yeonjun membulatkan bibirnya. "Hah? Serius?"
Yeji mengangguk. "Iya! Tadi Steve kesini sama Lia. Katanya Steve kangen sama aku hehe."
Yeonjun tersenyum kecil. Mendongakkan kepalanya ketika handuk itu disampirkan di lehernya. "Udah lama gak lihat Steve. Jadi kangen."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga [TXT X ITZY]
أدب الهواةTentang lima cowok dan lima cewek yang tinggal di dalam satu lingkup lingkungan. Banyak ributnya. Tapi sayang satu sama lain. Namanya juga tetangga. Apalagi para Emak emak dan bapak bapaknya yang juga gak kalah heboh. Writen by CeuNaya.