90.

992 147 25
                                    

Lia mengernyit ketika mendengar suara ramai dari balik pintu. Tangannya membuka sedikit pintu balkon utama. Sahut sahutan itu yang memancing rasa penasarannya mulai dia ketahui sebabnya.

Tersenyum kecil ketika melihat lima lelaki tengah berbincang ricuh di balkon lebar itu. Salah satunya adalah Soobin. Lelaki yang kini dalam balutan training hitam dan kaos polos putih.

Mereka berlima tampak masih belum menyadari kehadirannya. Lia meletakkan kresek berisi camilan dan minuman di sebelah pintu. Kemudian mengetuk pintu.

Sebelum mereka berbalik badan, Lia segera berjalan menjauh dari sana.

---Tetangga---

Soobin menoleh ke pintu ketika mendengar ketukan, melihat beberapa kantung kresek di samping pintu. Kemudian berjalan mendekat. Dia membuka pintu sebentar. Melihat perempuan yang berjalan ke arah tangga sambil menenteng nampan.

"Lia?"

Lia berbalik. Melemparkan senyum kecil, mengisyaratkan Soobin untuk masuk kembali.

Soobin tersenyum haru yang dibuat buat. "Makasih huhu."

Lia terkekeh geli. "Sama sama."

Gadis itu melanjutkan langkahnya.

Soobin kembali menutup pintu. Membawa bawaan Lia tadi ke empat laki laki lainnya.

"Siapa?"

"Orang baik."

Hueningkai tidak tau apa apa. Tapi dia malah tertawa. "Gak gitu juga jawabnya bang!"

Beomgyu bangun dari posisi berbaring bantalan pahanya Taehyun yang sedang bermain ponsel. Menatapi yang dikeluarkan Soobin dan Yeonjun dari dalam kresek. "Mau colanya satu dong."

Yeonjun melemparkan apa yang diminta. Ditangkap dengan baik oleh Beomgyu. "Gimana keadaan perusahaan lo Bin?"

Soobin yang tengah menata minuman di atas meja dan manakan di keranjang, diam sebentar mendengar pertanyaan yang cukup sensitif belakang ini. "Udah ditambal. Lumayan kondusif lah. Cuman tinggal pemulihan aja."

Yeonjun mengangguk kecil.

Beomgyu meletakkan kaleng cola yang sisa setengah di atas meja bundar mereka. Kemudian menghela napas kecil. "Gue udah bilang dari dulu, hati hati aja. Gue lebih curiga sama orang dalem dari pada serangan dari luar," terkekeh sesaat ketika mengingat apa yang pernah dia katakan pada Soobin.

"Oh iya," pandangan mereka beralih pada Taehyun.

"Apa?" Yeonjun menguyah permen kunyahnya. Hendak membuang bungkusnya di atas meja. Tapi langsung ditepis oleh Soobin. "Mau dimarahin Lia sampek kupingnya kepanasan?"

Yeonjun akhirnya dengan baik hati membuangnya ke tempat sampah di bawah meja.

"Kenapa soal Ryujin bisa tiba tiba bocor?"

Mereka kembali fokus pada Taehyun. Hening sebentar sebelum Beomgyu membuka suara. "Gue juga gak tau. Gak mungkin kan di antara kita?"

Hueningkai berdecak. "Gak lah anjir. Gak ada untungnya buat kita. Malah adanya susah.."

Soobin mengangguk setuju. Kerutan di dahinya muncul bersamaan dengan kunyahan potato snacknya. "Masa Jeno sama Junkyu sih?"

Tetangga [TXT X ITZY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang