97.

894 125 53
                                    

Yeji menata beberapa buah dan sayuran ke dalam penyimpanan bahan makanan. Udara dingin mampir di kulitnya ketika tangannya bergerak masuk ke ruangan balok dingin itu. Menoleh sebentar ke belakang. Saudara kembarnya masih berdiri di sisi meja pantry sambil mengiris wortel sesuai titahnya Yeji.

"Njin?"

Hyunjin menoleh. "Eum?"

Yeji menggaruk tengkuknya. "Kita belum ambil galon loh."

Hyunjin menaikkan alisnya. "Oh iya ya? Yaudah gue ambilin bentar."

Yeji merengut. "Tapi kan! Motong wortelnya belum-"

Hyunjin sudah pergi lebih dulu bersama kunci motornya. Yeji mendengus. Tau sekali hal ini dimanfaatkan oleh si kembaran untuk kabur dari pekerjaan yang sedang dilakoni.

Si gadis bermata sipit berakhir ke tempat yang ditinggalkan oleh Hyunjin. Menggantikan pekerjaan lelaki itu.

"Yeji!"

"Iya pi?!" Yeji menanggapi sahutan dari lantai atas.

"Mami dimana?"

Yeji mengingat sebentar. "E- kalo gak salah lagi di rumahnya Junkyu!"

Gadis mei itu mendongak mendengar rusuhan di atas. Di atas kepalanya tidak ada apa apa sih. Hanya sedikit frustasi. Agaknya papinya itu sedang apa di atas sana? Kenapa berisik sekali?

"Junkyu siapa?!"

Yeji mendengus. "Maksudnya ke rumahnya Tante Jisoo. Ada apa sih pi?! Berisik banget."

Tidak mendapatkan jawaban.

Yeji mengendikkan bahunya. Memilih mengisi panci dengan air kemudian merebusnya. Mencuci beberapa bahan rempah yang ada di atas meja.

"Kok sepi?"

Seolah sudah sangat familiar dengan suara itu, Yeji menjawab. "Sepi gimana sih? Berisik gini. Mami lagi keluar, papi di atas, Hyunjin ngambil galon."

Yeonjun,
Dia yang baru datang. Langsung mencuci tangannya. Berniat membantu si kekasih. Yeji menahan tangannya sebentar. Melatakkan bahan yang dia pegang di pinggiran wastafel yang bersih.

Beralih menarik tangannya Yeonjun, hingga lelaki september itu merunduk. Harus menghadapi keterkejutan ketika mendapatkan kecupan manis di bibirnya. "Yeji.."

Setelah melepaskan tangannya Yeonjun, dia melakukan aktivitas awalnya. "Kangen."

Yeonjun terkekeh. "Padahal gak kemana mana."

"Tapi kamu sibuk."

Yeonjun mengangkat bahunya. "Aku masih harus belajar buat sidang minggu depan."

Yeji mengangguk. "Emm, i know."

Gadis mei itu kembali ke meja pantry. Diikuti Yeonjun di belakangnya. Tangannya cekatan mengiris beberapa kentang berbentuk dadu.

"Gak marah kan?"

Yeji menggeleng. Melirik ke bawah merasa pinggangnya dilingkari lengan. "Sidangnya diundur kan?"

Yeonjun mengerjab beberapa kali. "Kamu tau dari siapa?"

"Dari Soobin."

Yeonjun mengangguk angguk. "Niatnya ini tadi mau bilang ke kamu. Tapi lupa."

Yeji terkekeh. "Kamu terlalu sibuk, Yeonjun."

Yeji menatap lurus ke depan. Menunggu reaksi dari lelaki di belakang tubuhnya. Pikirnya Yeonjun tidak terima akan ucapannya. Atau paling parah akan menudingnya egois. Tapi lelaki itu hanya menghela napas. Meletakkan kepalanya di bahunya Yeji.

Tetangga [TXT X ITZY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang