10.

1.7K 269 31
                                    

Ryujin membuka balkon kamar yang langsung menghadapkannya pada pemandangan yang sangat memanjakan mata. Danau serta beberapa pepohonan yang tertimpa sinar matahari yang keemasan.

Matanya menelisik danau. Baru sadar jika di sisi danau bagian barat ada seseorang yang berjongkok memunggi. Dia mengarahkan tangannya untuk menghalangi silau. Sudut bibirnya sontak tertarik ke atas saat tau atensi siapa saat itu.

Dia menaikkan rambutnya. Menguncir kuda kemudian keluar dari kamar setelah selesai cuci muka dan menggosok giginya. Di pertengahan tangga ada Taehyun yang menyandarkan kepalanya di pembatas tangga dengan tangannya yang memeluk besi pembatas tangga.

"Ngapain Hyun?"

"Kram kaki Jin. Kamu mau kemana?"

"Ohhh. Gue mau keluar dulu. Cari udara segar. Lo diem dulu gih biar reda. Nanti gue bilangin ke Kak Lia kalo kaki lo baru keram."

Taehyun mengangguk dengan senyuman tipis. "Iya makasih Jin."

Ryujin melanjutkan langkahnya. Saat menoleh ke dapur sudah ada Yeji dan Soobin yang sedang membuat sarapan. Keduanya menjadi lebih dekat belakangan ini. Bukan lebih dekat. Tapi lebih sering bersama. Ryujin hanya menggelengkan kepala heran kemudian melangkah keluar.

Di kursi ada Lia, Yuna dan Yeonjun yang sedang meminum teh hangat dengan dengan santai. Lia menatapnya. "Mau kemana Jin?"

"Mau keliling dulu kak. Eum, Taehyun kakinya kram. Sekarang lagi diem di tangga."

"Astaga!" Lia langsung berlari ke dalam rumah kembali.

"Beomgyu tadi juga keluar vila lebih dulu. Katanya juga mau jalan jalan. Kalo ketemu dia, bilangin jangan lama lama mainnya. Sama suruh beli tepung terigu tadi sama Yeji. Awas kelupaan," Yeonjun berpesan pada Ryujin.

Ryujin hanya mengangguk angguk kemudian mulai melangkahkan kakinya kembali. Setelah keluar dari halaman Vila, dia berbelok ke samping vila yang sepertinya memang digunakan untuk waktu bersantai. Ada beberapa bangku dan ayunan.

Atensi Ryujin langsung terarah pada pemuda yang sekarang berdiri menatap lurus ke depan dengan tangannya yang memegangi roti bakar yang tinggal setengah.

Ryujin menghampirinya kemudian menepuk bahunya cukup keras. Beomgyu langsung terjengit kaget. Untung saja dia tidak menjatuhkan rotinya. Bila saja dia menjatuhkan rotinya dia akan merasa sangat bersalah pada Lia.

Pastinya gadis itu nantinya akan bertanya apakah roti bakar buatannya sudah dimakan habis oleh Beomgyu. Beomgyu yang tidak enak hati pasti akan mengiyakan. Dan setelah akan merasa menyesal karena berbohong pada gadis lugu itu.

Ryujin tertawa. Dia membenarkan letak headsetnya kemudian berdiri di samping Beomgyu. "Ngapain lo pagi pagi di sini?"

Beomgyu melirik sedikit. "Serah gue lah."

Ryujin berdecih kemudian menyenggol lengan Beomgyu sampai lelaki itu sedikit oleng.

Mereka berdua akhirnya duduk di pinggir danau yang terdapat rumput hijau yang terlihat segar. Ryujin menumpu tubuhnya dengan telapak tangan dari belakang kemudian menyelonjorkankakinya.

"Lo mau roti bakar?"

Ryujin menoleh sekilas. Kemudian menerima satu suapan dari Beomgyu. "Siapa yang bikinin?"

"Kak Lia."

"Emm."

"Katanya," Beomgyu menjeda kalimatnya sedikit lama kemudian mengarahkan tatapannya pada kedua telapak tangannya yang sudah kosong, "Baejin lagi deket sama Nakyung."

"Eh?" Ryujin refleks menoleh karena kaget. "Lo katanya siapa?"

"Gue sih Baejin sendiri yang bilang. Kayaknya dia jadi tertarik sama Nakyung."

Tetangga [TXT X ITZY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang