Beomgyu mengayun ayunkan tangannya. Kemudian menegakkan badannya sambil sesekali memiringkan badannya. Berusaha menimbulkan bunyi.
Kretek
"Kek suara orang patah hati anjir."
Kemudian meminum coklat panas yang baru saja dibuatkan oleh maminya.
"BEOMGYU?! KAMU NGAPAIN DISITU? BUKANNYA BANTUIN MAMA MASAK ATAU GAK BANTUIN PAPA KAMU PASANG LAMPU DAPUR, KAMU MALAH ENAK ENAK DISITU?! INI JUGA KASIAN CHAERYEONG HABIS KEPLESET DI KAMAR MANDI. JADI COWOK TUH KERJAANNYA JANGAN PERAWATAN MULU KENAPA SIH? KALI KALI BANTUIN NGURUSIN RUMAH JUGA!"
Beomgyu tersenyum geram mendengar teriakan mamanya yang super keras dilengkapi dengan highnote.
"Perasaan tadi juga mami sendiri yang nyuruh gue ngungsi di sini?"
Dia akhirnya berjalan ke arah dapur. Chaeryeong duduk di kursi meja makan sambil memijat mijat kakinya.
"Habis ini gue anter ke Tante Irene Chaer. Bentar bantuin papi dulu."
"He em. Sono."
Jimin turun dari kursinya kemudian menyerahkan lampu pada Beomgyu. "Pasangin gih. Pinggang papi sakit."
"Dih udah tua encok an."
"Kalo udah kayak papi tak doain kamu sengsara ya?!"
"Jangan gitu dong papi ganteng."
"Katanya tua?"
"Tua kalo ganteng gimana dong?"
"Serahmu. Papi mau bantuin mami masak dulu. Hati hati jatuh."
"Iya Pi. Bilang ke mami suruh bikinin cilor kayak di warungnya Mbak Yerin dong pi. Lagi pengen nih."
"Gampang."
Beomgyu memasang bola lampu itu setelahnya kembali ke belakang rumah menghabiskan minumannya tadi. Kemudian menghampiri Chaeryeong yang bermain handpone duduk di soffa.
"Bisa jalan gak Chaer?"
"Bisa. Tapi sakit. Bantuin dong."
Beomgyu menghampiri Chaeryeong. Kemudian mengalungkan lengan adik kembarnya itu ke lehernya. "Kok bisa kepleset sih?"
"Tadi turun tangga, liat kecoa. Gue mau ngehindarin kecoanya. Kan geli banget. Eh ada mami di belakang. Gue mau ngehindarin mami juga, biar gak marah marah. Jadi gue oleng deh. Gitu lah. Tau tau gue udah duduk di tangga paling akhir. Sumpah sih pinggang gue juga sakit. Mana kaki sakit banget."
Beomgyu berdecak. "Katanya mami jatuh di kamar mandi?"
"Biasalah mami suka ngada ngada."
"Astaga. Sini gue gendong belakang aja deh Chaer. Susah banget mapah gini."
Beomgyu menuntun tangan Chaeryeong untuk berpegangan kemudian mengalungkan kedua tangan Chaeryeong ke lehernya dan mengangkat tubuhnya.
"Kuat bang?"
"Kuat lah. Tapi lo berat sih. Bang Soobin sama Bang Yeonjun perasaan enak banget kalo gendong cewek."
"Yee, ini mah lo tuh gak terlalu kuat. Sekalian gue sih. Gue emang bobotnya mayan berat."
"Nah tuh tau."
"Ih!" Chaeryeong cemberut.
Beomgyu dengan hati hati menggendong Chaeryeong. "Bang? Taehyun kayaknya suka deh sama Yuna."
"Kenapa bilang gitu? Lo cemburu?"
"Idih. Engga. Cuma- ya gitu sih. Gue ngasih tau. Mereka kan temen kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga [TXT X ITZY]
FanfictionTentang lima cowok dan lima cewek yang tinggal di dalam satu lingkup lingkungan. Banyak ributnya. Tapi sayang satu sama lain. Namanya juga tetangga. Apalagi para Emak emak dan bapak bapaknya yang juga gak kalah heboh. Writen by CeuNaya.