Zahra [ Bab 25 ]

107 9 2
                                    

Selamat Membaca....

"Halo, gue ikut malam ini!" ucap seorang laki laki tampan lewat ponselnya.

"Haha... udah gue duga elu bakal ikut. Ga!" ucap orang di sebelah sana sambil tertawa lepas.

"Gue banyak pikiran, masalah Zahra belum kelar, nambah lagi sama Anastasia. Gila!" ucap Angga itu sembari duduk di sebuah ranjang yang berada di lantai ditempat kos-nya.

"Nah tubuh Sexy Cherryl bisa ngilangin beban pikiran elu itu. Haha...!" ucap Rizal dengan perasaan yang sangat senang karena Angga akan ikut bersamanya malam ini untuk bersenang senang.

"Bodo amatlah!" ucapnya sedikit kesal dan langsung memutus sambungan telepon dari ponselnya itu, kemudian dia bangkit dari tempat duduknya menuju kedapur yang ukurannya bisa dibilang kecil.

Angga tidak tinggal bersama keluarga nya, Karena jarak rumah dan sekolahnya yang jauh, maka ia memutuskan untuk hidup mandiri, dengan cara menyewa kamar kos didaerah itu.

Angga sebenarnya laki laki yang baik, Namun sayang dirinya mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar, sehingga ia dijadikan sasaran empuk
bagi Rizal yang memang seorang brandalan yang suka memanfaatkan seorang gadis untuk memenuhi nafsu birahinya itu.

Ia sangat tampan hingga tidak jarang banyak perempuan yang jatuh cinta padanya pada pandangan pertama. Namun dirinya tidak memperdulikan
hal itu. Ia lebih suka kepada gadis yang terlihat anggun dihadapannya. Ia akan lebih
penasaran lagi jika gadis yang ia incar malah menolaknya.Ia akan mengejarnya sampai dapat, ketika ia sudah berhasil mendapatkannya maka ia akan meninggalkannya begitu saja.

Sadis bukan?

Ya begitulah Angga...

"Gila! Mienya abis juga!" ucapnya sambil menepuk jidatnya karena terkejut.

"Mana laper lagi!" ucapnya lagi dan langsung bangkit dari duduknya. Ia mengambil dompet dan ponselnya dan bergegas keluar untuk membeli segala macam sesuatu yang ia butuhkan didapurnya. Maklumlah dia adalah seorang anak kos. Dirinya harus bisa mengatur pengeluaran sampai akhir bulan jika tidak ingin kelaparan di kota orang.

Angga pun keluar menuju ke warung dekat kos-sannya berharap apa yang ia perlukan ada disana semua agar dirinya tidak pergi jauh jauh pergi ke
supermarket.

#Anastasia POV

"Ya Allah, Tasya kamu kenapa?" ucap seorang wanita yang bisa dikatakan sudah tua, namun masih terlihat cantik dari usianya saat ini. Ia langsung memeluk putrinya itu namun pelukan itu ditepis oleh Anastasia, membuat wanita itu terkejut bukan main.

"Aku capek ma, aku mau tidur, mama sibuk kan? yaudah sana kerjain apa yang mau mama kerjain. Aku ga ada artinya dimata mama!" ucap Anastasia sembari meninggalkan Mamanya bersama Dini yang masih
tak bergeming didepan pintu menyaksikan tingkah laku Anastasia.

"Tasya kenapa, Dini?" ucap Mamanya Anastasia dengan perasaan yang masih khawatir. Walaupun begitu mama perempuan tetap saja seorang ibu. Tidak ada seorang ibu yang mau anaknya terluka, apalagi hingga ada bekas jahitan dipelipis anaknya sendiri.

Itu semua membuatnya merasa sedih, namun hal yang membuatnya semakin merasa terpukul adalah sikap Anastasia yang memang sangat marah kepada mamanya itu karena lebih mementingkan pekerjaannya daripada keselamatan putrinya sendiri.

"Yang Dini tau. Tadi dia dijahit dirumah sakit, karena kepalanya bocor. Dini gatau kenapa dia bisa jadi kaya gitu, gaada yang tau ceritanya kaya apa!" ucap Dini sangat enteng dan langsung masuk kedalam rumah yang sangat mewah itu.

"Astaghfirullah, kok kamu ga bilang sama tante sih?" ucap Mamanya Anastsia sambil mengikuti Dini masuk kedalam rumahnya itu.

"Yah kata bibi tante sibuk. Jadi ya aku ga hubungi tante!" balas Dini sembari duduk di sofa dan langsung memakan kue yang ada di toples.

Grief for Zahra's life (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang