Zahra [ Bab 23 ]

77 9 0
                                    

Selamat Membaca....

"Ummi!",Zahra menghampiri umminya yang sedang memasak didapur,Zahra menangis dalam dekapan umminya itu,tidak seperti
biasanya,Selepas pulang sekolah Zahra pasti akan sangat gembira dan juga ia tidak akan pernah lupa untuk mengucapkan salam kepada ummi sebelum memasuki rumahnya,namun saat itu pikirannya benar benar kalut ketika mengingat kejadian hari ini,ia tidak mengucapkan salam dengan matanya yang telah berlinang air mata,ia mendekati ummi dan langsung memeluknya erat,sontak saja hal tersebut membuat umminya
sangat kaget.

"Zahra,sayang ada apa?"ucap Umminya yang kini telah mendekap penuh rasa khawatir kepada putri tercintanya itu.

"Ayo kita ke rumah sakit ummi,hiks!"
ucap Zahra yang masih mendekap umminya dengan penuh perasaan yang sangat mengiris hatinya.

"Untuk apa? siapa yang sakit? kenapa kamu menangis,sayang?"ucap ummi yang terlihat sangat khawatir dengan Zahra yang memang benar benar tidak seperti biasanya.

"Anastasia ummi,hiks..hiks!"ucap Zahra bertambah sedih.

"Astaghfirullah,kenapa Anastasia sampai masuk kerumah sakit,sakit apa dia?"ucap umminya yang terlihat sangat terkejut dengan pernyataan putrinya itu.

"Zahra juga gatau ummi,hikss..tadi Zahra liat ada banyak darah dari kepala Anastasia,hikss...!"jelas Zahra bertambah sedih,ia semakin menangis ketika menceritakan tentang Anastasia.Zahra tidak akan pernah menceritakan segala yang ia alami disekolahnya hari ini,ia takut ummi dan abi akan sangat khawatir terhadapnya.

"Ya Allah,yasudah ummi siap siap dulu ya,kamu ganti baju dulu sana,
setelah itu kita akan pergi kerumah
sakit!"ucap ummi dan langsung mematika kompornya,ummi benar benar khawatir ia tidak memperdulikan masakannya lagi,ia langsung bergegas pergi kekamarnya untuk bersiap siap.Sedangkan Zahra masih menangis didapurnya sambil duduk di kursi plastik yang tidak terlalu tinggi.

Matanya mulai bengkak karena tak henti hentinya menangis dari mulai kejadian itu dimulai,mulai dari pak Arya yang marah kepalanya,Kejadian Angga dan Cherryl,dan ditambah hal yang menimpa Anastasia sahabatnya.

Kejadian hari ini benar benar membuatnya stres berat,namun semuanya dapat ia tahan karena dihatinya masih ada seorang guru yang berhasil membuka hati Zahra dan selalu menjadi alasan dirinya agar tetap bertahan disekolah yang menurutnya sangat liar dan brutal itu.

"Ayo sayang kita berangkat,loh kok kamu belum ganti baju sih?"ucap umminya yang terlihat sangat buru buru itu,dirinya sangat khawatir karena memang ia telah menerima Anastasia sebagai putrinya sendiri.

"Nggak ummi,ayo kita berangkat!"
ucap Zahra yang langsung bergegas menuju kearah umminya dan menarik tangannya menuju keluar rumah,ia tidak sabar ingin segera menemui Anastasia dirumah sakit.
ummi berjalan mengikuti langkah putrinya itu,mereka berdua berjalan menuju ke halte bus,untuk pergi kerumah sakit yang akan dituju,
karena memang mereka tidak memiliki kendaraan lagi,sepeda motornya dibawa oleh abi untuk berkerja.

#Septa POV

"Gue bener bener gatau kejadian sesungguhnya itu kaya apa?"ucap Doni kepada Septa yang sedang di
bonceng oleh Septa.

Mereka berdua mengendarai sepeda motor menuju kerumah sakit tempat Anastasia dirawat,"Ini semua pasti gara gara Angga,gue yakin itu!"ucap Septa yang memang sedari tadi tengah dirundung kemarahan.

"Tapi Angga tadi bilang,itu semua cuma sebuah kesalahpahaman!"jelas Doni yang sedang dibonceng oleh Septa.

"Hallah,itu cuma basa basi,biar dia ga disalahin!"ucap Septa semakin memacu laju kendaraannya karena emosi.

"Santai,nanti kita minta penjelasan dari Anastasia dan juga Zahra,dengan begitu bakal ketemu titik terangnya!"
ucap Doni menenangkan Septa agar tidak emosi ketika sedang membawa kendaraannya supaya hal hal yang tidak diinginkan tidak akan terjadi.

Grief for Zahra's life (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang