Zahra [ Bab 20 ]

121 9 0
                                    

Selamat Membaca...

Zahra masih menangis tersedu sedu disebuah taman yang memang jarang didatangi oleh para siswa,Namun sialnya taman tersebut adalah jalan menuju ke UKS,ketika sedang menangisi ketidak-nyamanannya bersekolah disekolah itu lagi,ia malah dikejutkan dengan kehadiran Septa dengan wajah sangarnya yang terlihat benar benar marah namun kemarahannya sengaja dipendam.

Ia menggendong seorang gadis cantik dengan rambut hitamnya yang terurai panjang,Namun sedang terkulai lemas,didahinya telah bersimbah darah segar.Siapa lagi gadis itu kalau bukan Anastasia

Sekolah memang sudah ramai dengan siswa yang berlalu lalang namun mata Zahra terkejut ketika melihat kedua orang tersebut,ia bergegas mengusap air matanya dan langsung beranjak dari tempat duduknya,Zahra berlari ketika mengenali sosok yang tengah bersimbah darah.

"Sep!"ucap Zahra yang menghentikan langkah Septa sejenak hanya untuk menengok siapa yang sedang memanggilnya,dengan tidak memperdulikan Zahra,Septa kembali melangkahkan kakinya dengan cepat.

Zahra berlari lagi untuk mengejar Septa,Namun langkah Septa lebih cepat ketika sedang marah ditambah lagi ia sangat khawatir dengan kondisi Anasatasia.

Ketika telah sampai diruang UKS banyak sekali orang yang menyambut kedatangan Anastasia,semua terkejut bukan main ketika melihat Anastasia,karena luka yang sangat parah dibagian kepala,bantuan dari UKS belum cukup atau bahkan tidak memadai,disana juga ada guru yang memang selalu melayani diUKS itu.Namanya bu Eka kurniawati.

Bu Eka adalah guru yang bertugas untuk mengawasi UKS,ketika melihat kondisi Anastasia yang sudah berlumuran darah langsung mengambil tindakan cepat.

"Cepat panggil pak Arya!"ucap bu Eka yang terlihat sangat khawatir dengan keadaan Anasatasia.

Salah satu siswa yang mengikuti ekstrakurikuler PMR (Palang Merah Remaja) dengan gerakan yang cepat langsung memanggil pak Arya.

Selain menjadi guru matematika,pak Arya juga menjadi salah satu orang yang bekerjasama dengan Puskesmas terdekat,dengan begitu jika ada hal hal yang sangat darurat hanya pak Arya yang bisa membantu.

Anastasia dibaringkan disebuah kasur berukuran persegi panjang,darahnya masih bercucuran,Septa dan Zahra yang melihat kejadian itu sangat khawatir,Zahra tidak berani menanyakannya pada Septa,karena ia melihat Septa terlihat sangat marah pada Saat itu.

Tidak beberapa lama kemudian murid tadi datang bersama pak Arya yang terlihat sangat tegang,suasana menjadi sangat mencekam ketika pak Arya berteriak kepada semua siswa yang tengah berada dilingkungan UKS.

"Apa yang kalian tunggu?cepat bawa dia masuk kedalam mobil saya diparkiran depan!"Teriak pak Arya yang terlihat sangat khawatir melihat kondisi Anastasia yang hampir seluruh kepalanya dipenuhi oleh darah.

Tanpa basa basi seluruh siswa anggota PMR langsung menggotong Anastasia menggunakan tandu sekolah menuju ke parkiran khusus guru didepan,diikuti oleh pak Arya,bu Eka,Zahra dan juga Septa.

Kali ini Septa benar benar tidak tega dengan Anastasia,hatinya terasa teriris melihat kondisi kekasihnya itu, ingin rasanya Septa menemui Angga dan menghantam kepalanya,Namun ia tahan,air mata mulai mengalir dari pipi Septa melihat Anastasia yang sangat cantik harus bergelimangan darah disekujur tubuhnya,darah itu terus mengalir tak henti hentinya membuat Septa merasa gagal untuk menjaga Anastasia.

Ketika hendak pergi kepuskemas,Septa ingin sekali ikut namun ia dilarang oleh bu Eka dan pak Arya.

"Pak saya mau ikut!"ucap Septa dengan lantang.

"Septa kamu disini dulu ya,ini sudah menjadi tugas saya dan pak Arya selaku guru!"ucap Bu Eka dengan sopan.

Septa hanya bisa pasrah dan melepaskan kepergian Anastasia dengan masih bergelimang air mata.

Banyak siswa yang bergidik ngeri menyaksikan hal itu,Zahra yang sedaru tadi menangis tanpa mengeluarkan sebuah kata kata pun hanya bisa terdiam melihat kondisi sahabatnya itu.

Apa yang terjadi?

Pikiran Zahra benar benar kacau saat itu,karena tidak tahan ia langsung berlari menuju ke taman yang sempat ia datangi tadi pagi.Septa yang melihat Zahra berlari dari tempat itu langsung mengikutinya,ia takut terjadi apa apa kepadanya,ia tau jika Zahra juga merasa terpukul dengan kondisi Anastasia.

#Angga POV

Angga dan Doni tidak membawa Cherryl ke ruang UKS,ia membawanya kekelasnya karena Cherryl yang memintanya,ia ingin bertemu dengan kekasihnya yaitu Rizal.

Ya,Cherryl adalah kekasih Rizal dan semua siswa sudah tau tingkah laku Cherryl dan Rizal,kali ini Angga pun juga termasuk kedalam geng Rizal yang kurang ajar itu.

"Ini semua pasti gara gara elo!"tuduh Doni yang sedari tadi hanya diam.

"Kok salah gue?"ucap Angga tidak mengerti.

"Kalo bukan salah lo,ngapain tadi lo ada disana?"tanya Doni menuduh Angga.

"Gue ngelerai mereka berdua!"ucap Angga tampak tidak tenang.

"Mereka kelahi dikelas karena sebuah kesalahpahaman!"ucap Angga mencoba menjelaskan.

"Hallah,gausa ngeless deh lo,gue tau elo gak suka kan sama Anastasia,elo suka kalo Anastasia jadi kaya gitu!"ucap Doni yang mulai tersulut api emosi.

"Maksud lo apa"ucap Angga yang geram sambil menarik kerah baju Doni.

"Sejak elo bergabung sama geng gila Rizal itu,tingkah lo itu makin brutal,ga!"ucap Doni yang benar benar sangat marah kepada Angga.

"Eh itu urusan gue ya!"ucap Angga dengan masih memegang kerah baju Doni.

"Apaan sih lo,sok ganteng lo!"ucap Doni yang langsung melepaskan tangan Angga dari kerahnya dengan kasar dan berlalu meninggalkan laki laki itu.

Angga yang tidak mau memperpanjang masalah hanya bisa mengusap wajahnya kasar sambil berjalan menuju kekelasnya.

Semua temannya sangat membencinya sekarang,terutama Zahra,ia melihat perilaku bejat Angga diruang kelas itu,sudah tidak ada harapan lagi untuk mendekati Zahra.

"Angga!"ucap seseorang dari belakang yang langsung memberhentikan langkah Angga.

Angga menoleh keasal suara dan ia mendapati Rizal disana.Rizal berjalan menuju ke arah Angga.

"Lu kenapa?"ucap Rizal dengan santai.Angga tidak menggubris pertanyaan Rizal dan kembali berjalan menuju kekelasnya.

"Eh,nanti ke club lagi kan?"ucap Rizal yang berusaha membujuk temannya itu.

Angga yang terkejut langsung menatap tajam kearah Rizal,ia terlihat tidak suka dengan perkataan Rizal.

"Maksudnya apaan?"ucap Angga dengan nada datar.

"Masa kaga ngerti sih,hari ini giliran elu yang akan seneng seneng sama Cherryl!"ucap Rizal dengan sangat santai.

"Eh,elu ga ngeliat kondisi Cherryl,dia pacar lu,dan elu seharusnya ngejaga dia bukan malah dibuat bahan seneng seneng doang!"ucap Angga menatap Kearah Rizal.

"Itu udah kodrat dia kali dijadiin bahan pelampiasan nafsu cowo,lagipula dia menikmatinya kok!"ucap Rizal kejam.

Dengan tangannya yang mengepal,ia memukul wajah Rizal itu,ia langsung terjatuh tersungkur diatas lantai itu.

Tidak ada perlawanan dari Rizal,ia malah tertawa dengan senangnya.

"Haha..gue yakin lu bakal dateng Angga!"ucap Rizal sambil berdiri dari tempatnya saat ini.

Tanpa menggubrisnya,Angga langsung berjalan lagi untuk menuju kekelasnya.Angga masih dalam keadaan yang masih sangat kacau,kejadian hari ini sungguh membuatnya sangat bingung.Entah apa lagi yang akan terjadi nanti.






_________~°-°~__________


Gimana ceritanya?
maaf jika terjadi sebuah kesalahan atau kekurangan,jika ada saran atau masukan bisa kalian tulis dikolom komentar ya....
Jangan lupa beri vote dan komentarnya ya...
TERIMAKASIH

Grief for Zahra's life (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang