Zahra [ Bab 27 ]

73 9 0
                                    

Selamat Membaca....

"Ummi!" panggil Zahra kepada umminya ketika sedang berada dimeja makan.

"Iya Apa sayang?" balas umminya sambil masih memakan makanannya. "Zahra kasian sama Anastasia." ucap Zahra sambil menunduk, menunjuk
kan kesedihan didalam hatinya.

"Yah, itu hanya sebuah kecelakaan kecil,sayang!" ucap umminya sembari menatap kearah putri semata wayang
nya itu dengan tatapan yang penuh kasih sayang.

"Tapi, Zahra ga tega ngeliat kondisi Anastasia dirumah sakit tadi, ummi!" ucap Zahra sambil menatap langsung mata indah umminya itu.

"Yaudah, kalo gitu pas kamu sholat nanti, doain Anastasia semoga cepat sembuh, dan semoga Anastasia terhindar dari malapetaka dan marabahaya." tutur umminya sembari melahap makanan yang telah tersedia diatas meja.

Zahra hanya mengangguk setuju dengan ucapan umminya itu, ia pun langsung melanjutkan makan. Ketika ia hendak menyuapkan nasi kedalam mulutnya, tiba tiba perasaannya mulai aneh. Kini ia tidak lagi memikirkan tentang Anastasia, tapi dirinya kini lebih memikirkan seorang pria paruh baya yang sedang ia kagumi disekolah itu

Ya Allah, aku rindu!

Ucapnya tanpa sadar, mengejutkan umminya yang tengah berada didepannya sambil melahap makanannya.

"Apa?" ucap Umminya dengan cepat karena terkejut mendengar putrinya mengucapkan kata itu.

"Eh, anu ummi, Zahra rindu sama Anastasia!" ucap Zahra yang gugup melihat ekspresi dari umminya yang terkejut.

"Oh, baru tadi siang yang ketemu sama Anastasia, masa udah rindu aja?" ucap Umminya yang mendengar penjelasan putri semata wayangnya itu.

"Iya dong ummi, aku kan sahabatnya Anastasia, mana lagi ummi tau kan kondisi Anastasia tadi siang! aku jadi pengen cepet cepet pagi, biar bisa ketemu sama Anastasia!" ucap Zahra sambil meminum segelas susu hangatnya dan langsung berpamitan kepada ummi untuk pergi kekamarnya.

"Ummi, Zahra sudah selesai makan! Zahra mau ke kamar ya, mau belajar.  Buat lomba matematika!" ucap Zahra sambil berdiri dari tempat duduknya.

"Loh iya, ummi sampe lupa. Kapan kamu ikut lomba itu?" tanya umminya kepada Zahra.

"Yah, lombanya kan udah tinggal satu hari lagi ummi!" ucap Zahra dengan wajahnya yang terlihat kecewa karena umminya lupa bahwa dirinya akan mengikuti lomba matematika sekolahnya pada hari Rabu nanti.

"Ummi kan banyak kerjaan sayang, jadi ummi tidak ingat dengan kegiatan kamu disekolah!" ucap ummi memelas.

"Yaudah deh ummi, Zahra mau belajar dulu. Nanti kalo Abi dateng bilang aja kalo Zahra lagi belajar, oke!" ucap Zahra sambil meninggalkan umminya yang sedang tersenyum manis melihat tingkah putrinya itu.

Keharmonian yang ada didalam keluarga Zahra, membuat siapapun akan iri memiliki ummi dan Abi yang selalu mengerti keadaan putrinya, selalu memberikan kasih sayang kepada putrinya, mengajarkan tentang akidah dan akhlak kepada putrinya. Itulah kesempurnaan yang mungkin selalu diharapkan oleh sebagian anak didunia ini, dan Zahra adalah salah satu anak yang beruntung itu.

Sesampainya dikamar, Zahra langsung menjatuhkan dirinya dikasur empuknya dalam kondisi tubuh yang terlentang, sungguh nikmat rasanya. Mengingat badannya sedang remuk karena kejadian yang ia alami tadi siang.

Kenapa aku tiba tiba inget sama pak Arya ya?
Ya Allah pak Arya,saya minta maaf pak!
Tapi beneran saya rindu pak Arya sekarang

Begitulah tanpa sadar dirinya mengucapkan kata kata itu, apakah dirinya benar benar sedang jatuh cinta kepada guru itu? Dirinya terus saja membayangkan wajah dari gurunya itu, mungkin kalian tidak akan percaya jika Zahra mencintai seorang laki-laki yang telah berumur,
dirinya mencintai orang yang salah,
tapi apa salah Zahra. Dia hanya seorang gadis yang sedang mencari cinta.

Astaughfirullah....

Zahra terkejut dengan hal yang sedang ia pikirkan saat itu, kenapa pikirannya semakin brutal? Ya Allah tolong sadarkanlah Zahra.

"Ya Allah tolong ampunilah hamba!"
Setelah itu dirinya pun bangkit dari tidurnya dan langsung menuju ke kamar mandi, waktu menunjukkan pukul 01:15. Dirinya baru tersadar jika tadi dia sedang tertidur, ya tuhan apa dirinya terlalu memikirkan pak Arya hingga dalam tidur dirinya masih tetap memikirkannya.

"Subhanallah, aku lupa sholat isyak! aku sungguh berdosa ya Allah, ampunilah hamba ya Allah!" Zahra berjalan menuju ke kamar mandi dan langsung mengambil air untuk berwudhu dan akan melaksanakan sholat tahajud. Dia sholat tahajud dengan penuh kesungguhan hati dan sangat khusyuk menghadap kepada Allah. Dirinya sangat menyesal karena tidak sholat isyak terlebih dahulu sebel tidur. Setelah ia memberi salam dirinya menengadahkan tangannya kelangit seraya berdoa.

"Ya Allah tolong ampunilah Zahra. Ya Allah, Zahra ingin bercerita, bolehkah jika Zahra suka sama pak Arya Apakah itu termasuk dalam dosa? Zahra benar-benar mencintai pak Arya Ya Allah. Ya Allah jika dia adalah yang terbaik untuk Zahra, maka Zahra mohon dekatkanlah Zahra dengan dirinya dalam sebuah hubungan yang engkau ridhoi, tapi jika dia bukanlah yang terbaik untuk Zahra, dunia dan akhirat Zahra tolong jauhkan Zahra dari dirinya, walaupun tidak dijauhkan secara fisik, maka tolong jauhkan perasaan Zahra untuk memilikinya.

Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah wa qina 'adzabannar."

Dengan begitu Zahra menutup doa doanya pada malam itu lalu dirinya melanjutkan dengan dzikir dan membaca al-qur'an sambil menunggu waktu masuknya adzan shubuh. Cinta Zahra kepada guru itu benar-benar sanga mendalam, sehingga dirinya tidak segan-segan untuk meminta langsung laki-laki itu kepada tuhannya.

#Angga POV

02:15

Mata lelaki itu melirik menengok ke arah jarum jam, sedari tadi dirinya belum bisa tidur hingga jam dua dini hari. Matanya belum terasa ngantuk, dia membuka ponselnya dan membuka data paketnya untuk melihat keadaan sosial medianya. Namun, sama saja tidak ada yang berbeda, dilihatnya sebuah galeri dan langsung masuk kedalamnya. Dirinya melihat foto seorang gadis cantik dengan hijab lebarnya. Dirinya melihat foto Zahra digaleri ponselnya yang ia tangkap secara diam-diam saat disekolah.

"Cantik, ya tuhan gue sayang sama lu, Ra. Kapan gue bisa dapetin elu? kapan Ra?" dirinya mulai bermonolog sendiri dalam keheningan malam.

Angga belum pernah seserius ini kepada seorang perempuan, ya bisa jadi ini adalah kali pertamanya merasakan kehidupannya tidak hening lagi. Walau hanya bisa memandang foto Zahra dan berkhayal bisa mendapatkan gadis yang sedang ia kagumi itu. Setidaknya usaha Angga tidak akan pernah sirna sebelum ia benar-benar bisa memiliki nya dan membahagiakannya.

"Ya tuhan, gue rindu sama lu ra! gue hampir putus asa, tapi gue ga bakal nyerah gitu aja buat dapetin elu, elu bakal jadi milik gue buat selamanya!" ucapnya dengan nada seperti orang depresi ketika tidak bisa bertemu dengan orang terkasih dalam jangka waktu yang lama.

Arrggghhhhhhhhh.....

Erangnya sembari mengusap wajahnya kasar.

















_____________~°-°~_____________

Halo guys...gimana ceritanya?
Jika ada saran dan kritikan bisa langsung kalian ketikan dikolom komentar ya....
Jangan lupa vote dan komentar ya!
Terus baca sampe ending oke?
TERIMAKASIH

Grief for Zahra's life (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang