Selamat Membaca....
"Ummiiii!" teriak Zahra mengejutkan Anastasia yang tengah tertidur.
"Apaan sih ra?" tanya Anastasia sembari mengucek-ngucek matanya.
"Loh, kok....?"
"Kok apa?" tanya Anastasia yang masih samar-samar melihat wajah Zahra. Kepalanya sangat pening, apa yang telah terjadi?
"Ta-tadi a-aku ada di sana, da-dan anu..."
"Udahlah tidur jangan ribut, masih malem ini. tau gak?" ucap Anastasia menyela pembicaraan Zahra yang terlihat sangat gugup. Dengan wajah yang terlihat sangat kesal Anastasia tertidur kembali.
Zahra masih mengingat tentang kejadian yang baru saja ia alami. Apa yang sebenarnya terjadi mengapa dirinya tak bisa mengingat segalanya. Anastasia dan dirinya mengapa bisa ada di sini?
Teka-teki macam apa ini?
Zahra masih mengingat semua kejadian tadi. Dirinya ingat jika Angga mencoba untuk menodainya. Ya tuhan, Zahra kemudian menangis sejadi-jadinya. Namun ia berusaha agar suaranya tidak terdengar oleh Anastasia. Betapa hinanya Zahra sekarang.
Waktu menunjukkan pukul 03:12 wib. Sebentar lagi akan masuk waktu adzan shubuh. Zahra tidak bisa bangkit dari tidurnya. Ia masih sibuk menangis, apa yang telah dilakukan oleh Angga?
Perasaannya campur aduk. Ia melihat seisi ruangan dan kini dirinya tengah berada di kamar Anastasia. Anastasia tidak mengerti apa-apa, ia asik tertidur pulas tanpa mengetahui ketakutan Zahra.
Bagaimana dirinya bisa ada di sini? siapa yang telah membawanya? apakah Anastasia? tidak. Tidak mungkin jika Anastasia yang membawanya kesini. Bahkan Anastasia pun dalam kondisi mabuk berat. Lalu siapa? Apakah Dini? ah entahlah.
Apakah Angga benar-benar telah menyentuhnya waktu itu. Wajahnya terasa sangat sakit, mungkin itu akibat tamparan keras dari Angga semalam.
Apa ini?
Sungguh hal ini tidak pernah terpikirkan oleh Zahra sebelumnya. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Apa dia akan menceritakan segalanya kepada abi dan ummi?
Apa dirinya akan menceritakannya pada Anastasia?
Tidak! dirinya tidak akan membiarkan seorangpun tau terutama abi dan ummi. Zahra tidak mau sampai dibawa ke pondok pesantren lagi. Dan pasti ummi dan abi akan sangat khawatir, Zahra tidak ingin melakukan kesalahan lagi pada ummi dan Abi.
Biarlah ini menjadi rahasia pribadinya.
Zahra sebenarnya masih belum yakin jika hal yang ia alami semalam adalah benar-benar nyata. Maka dari itu dia tidak ingin menceritakan apapun pada siapapun.
Zahra tak sanggup untuk bangkit dari tidurnya. Ia masih berlinang air mata ketika kejadian itu melintas dalam benaknya.
Dirinya antara yakin dan tidak dengan kejadian itu. Ya tuhan bantulah Zahra....
~~~
"GOBLOK!" teriak Angga. "Kenapa bisa sampe gagal?" ucapnya lagi.
"Tenang! Ini semua salah Septa?!" ucap Rizal mengelus pundak Angga.
"Sabar?!" ucap Angga kemudian melotot ke arah Rizal. "Zahra udah tau kebusukan gue! apa yang bakal gue bilang ke dia?" ucap Angga penuh amarah.
"Udahlah. Zahra gak bakal pernah ngomong apa-apa kok! dia kan kalem, gue yakin dia gak bakal ngomong apa-apa!" terang Dito sembari duduk di sebuah sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grief for Zahra's life (On Going)
Novela JuvenilSeorang gadis SMA alumni pondok pesantren yang dikenal sangat cantik dengan mata indahnya dan suara lembutnya yang selalu terdengar merdu, dibaluti hijab syar'i yang menjadi ciri khasnya tersendiri. Tanpa sengaja mencintai seorang guru yang telah be...