Kesan & Pesan

200 40 2
                                    

"Gais, guru nari kita kan mau lanjutin kuliah nih...."

"Gimana kalau kita buat sesuatu gitu?" sambung Sangyeon yang mengusulkan idenya. Karena ia berpikir bahwa guru tari, staff, serta siapapun yang telah membantu mereka sangat berjasa bagi mereka. Mereka juga adalah salah satu alasan mengapa The Boyz bisa terus berjalan sampai sekarang.

"Ide bagus!" seru Hyunjae.

"Iya tuh. Kewren!"

"Berarti semua setuju kan?"

"Setuju!" seru semua anggota The Boyz membalas pertanyaan Sangyeon.

"Enaknya buat apa ya?" Sangyeon juga belum tahu apa yang harus mereka lakukan.

Semua anggota The Boyz tampak berpikir. Kalau memberikan kue? Sudah biasa. Memangnya ia berulang tahun?

"Buku aja gimana?"

Semua anggota The Boyz langsung menoleh kepada Kevin. Dan memberikan tatapan aneh.

"Lo kira ini ulang tahun anak SD?" cibir Q.

"Aish, bukan buku gitu maksud gue."

"Maksud gue tuh buku yang kalau dibuka, terus dia bisa jadi kaya 3D gitu! Ngerti ga maksud gue?" Kevin mengatakan itu sambil memberikan gerakan-gerakan kode tangan membentuk buku itu agar teman-temannya mudah mengerti apa yang ia maksud.

"Aah, gue ngerti. Iya, boleh tuh!" Sangyeon mengangguk dan menyetujui ide Kevin.

"Yang lain gimana? Ada ide lain?"

"Tambahin kesan-kesan selama kita bareng-bareng juga! Keknya bakal uwu," kata Sunwoo.

"Oh iya, bagus! Ada ide lain lagi?" Semua anggota The Boyz hanya melihat satu sama lain. Mereka juga bingung mau ngapain.

"Gini aja? Yaudah, besok kita buat ya." Semua mengangguk atas arahan Sangyeon.

"Vin, tapi lo ngerti kan buatnya?"

"Tenang, gampang. Tinggal cari foto sama hiasan aja!"

"Kalau ada Kevin mah semua masalah kesenian aman!" seru Younghoon sambil bertepuk tangan untuk mengapresiasi Kevin.

"Sa ae roti boy," balas Kevin sambil tersenyum. Sebenarnya ia juga senang diapresiasi seperti itu.

5 hari berlalu, dan kini tepat hari dimana The Boyz bertemu dengan guru tari mereka untuk terakhir kalinya sebelum ia akan pergi melanjutkan sekolahnya. Dan disaat ini pula mereka memberikan hadiahnya kepada guru tari mereka itu.

The Boyz yang baru saja selesai latihan, langsung saja memanggil guru tarinya itu. Mereka tak merasa lelah. Justru mereka kini sangat bersemangat.

"Kak, kita punya hadiah!" Guru tari itu pun juga penasaran dan menunggu. Ia tak sabar. Lagipula jarak umur mereka tak terpaut jauh. Tentu saja mereka sudah seperti teman seumuran.

Sangyeon pun berjalan agak cepat keluar ruangan untuk mengambil hadiahnya. Sedangkan anggota lain meminta guru tarinya itu untuk menutup mata terlebih dahulu.

"Kalian ga bakal ninggalin gue kan?" ucap guru tarinya itu sambil bercanda.

"Ya ngga lah, kak!"

Tak perlu waktu yang lama, tibalah Sangyeon dengan hadiah yang sudah mereka buat beberapa hari yang lalu.

"Ayo kak, sekarang buka matanya!" Guru tarinya itu langsung saja membuka matanya. Dan terkejut melihat Sangyeon yang hanya membawa buku. Terlihat seperti buku gambar. Tapi sudah dihias.

"Kalian nyuruh kakak menggambar?"

"Ih, buka dulu coba!" Guru tari itu pun membuka buku itu sesuai dengan saran Eric. Ternyata dugaannya salah. Saat ia membuka buku itu, muncullah foto ketika mereka makan bersama. Dan disaat mereka latihan. Serta ada hiasan yang membuat gambar itu menjadi lebih indah.

"Duh, adek-adek gue uwu banget?" Semua anggota The Boyz hanya tertawa dan bercanda ria bersama dengan guru tarinya itu.

"Widih, ada kesan pesan juga?"

Hyunjoon mengangguk, "Coba dibaca!"

Guru tari mereka itupun langsung membaca semua kesan pesan yang tertulis dan terlipat di dalam buku itu. Ia cukup tersenyum dan terharu membaca semua kesan pesan yang telah diberikan oleh adik-adiknya itu. Walau hubungan mereka hanya sebatas guru tari dan muridnya, tapi The Boyz sangat dekat dengannya. Sampai ia menganggap mereka adalah adiknya.

Tak lama ia tersenyum, tiba-tiba ia tertawa kencang. "Ini yang nulis ini siapa?"

"Disini dia nulis pesannya es teh satu sama nasi goreng telor satu porsi." Bisa-bisanya ia baca pesan seperti ini. Padahal tadi udah terharu.

"Ah, pasti Haknyeon!" tebak guru tari itu dan mendapat anggukan dari semua anggota The Boyz. Mereka semua lantas langsung tertawa.

"Haknyeon laper bang," ujar Sunwoo yang berusaha menahan tawanya.

"Yeu, tapi bilang aja lo juga pingin!" cibir Haknyeon. Paling kalau ia beli, Sunwoo juga bakal minta.

"Ya emang," jawab Sunwoo santai.

"Nyenyenyenye."

"Lu berdua mah emang gelut mulu kerjaannya," cibir Sangyeon sambil menggelengkan kepalanya. Ya udah biasa sih.

*End*

THE BOYZ' DailyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang