Kurang nendang

140 39 0
                                    

"Nasgooorr!"

"Nasi goreeeng!"

Suara itu terdengar samar-samar dari kamar milik Haknyeon. Dengan cepat, Haknyeon langsung beranjak dari tempat tidurnya dan berlari keluar.

Walau sudah ngantuk, tapi demi nasi goreng ya gas aja lah ya.

"Pak! Beli!" teriaknya dari dalam rumah sambil membuka pintu yang sudah terkunci.

"Monyet, buka pintu doang lama amat. Ini pintu rumah atau pintu akhirat," gerutu Haknyeon.

Setelah bisa terbuka, ia keluar dengan berjalan cepat. Untung penjual nasi goreng itu mendengar panggilannya.

"Nasi goreng satu bungkus ya, pedesnya banyakin," pesan Haknyeon kepada bapak-bapak penjual nasi goreng itu. Penjual itu hanya menganggukkan kepala dan membuat nasi goreng pesanan Haknyeon dengan ahli.

Bahkan Haknyeon sampai kagum karena melihat nasi goreng yang menari-nari sambil loncat di atas penggorengan. Kagum sekaligus ngiler.

Tak lama dari itu, Kevin datang dengan wajah bantalnya. Sepertinya ia baru bangun. Padahal ini masih jam 11 malam.

"Pak, nasi goreng yang pedes biasa satu bungkus ya," pesan Kevin dengan suara khas orang mengantuk.

"Gak tidur ngab?" tanya Haknyeon.

"Ya tidur. Tapi kebangun karena laper, kebetulan lo lagi nyetop nasi goreng."

Haknyeon hanya menganggukkan kepalanya dan lanjut menunggu nasi gorengnya siap.

Tak memerlukan waktu yang sangat lama, pesanan nasi goreng Haknyeon dan Kevin sudah selesai. Mereka pun membayarnya, dan masuk. Tentu untuk makan nasi goreng.

"Bang, sekalian ambilin sendok," teriak Haknyeon dari ruang tamu. Kevin tak merespon, namun datang-datang ia membawa 2 buah sendok di tangannya.

"Itu sendoknya buat gue? Duh, abang gue emang paaal-"

"Gak. Buat Ghana," tukas Kevin malas.

"Iya buat lo. Siapa lagi?" sambungnya. Mata Haknyeon kembali berbinar. Ia membuka bungkus nasi gorengnya dan mulai memakannya.

Mereka menikmati nasi gorengnya. Namun tak lama dari itu Kevin memelankan kunyahannya dan tampak berpikir.

"Rasanya kaya ada yang kurang gak sih, Nyeon?"

Haknyeon langsung mengangguk dengan sangat setuju. "Bumbunya kurang mantep. Mungkin abangnya ngantuk, padahal baunya enak tadi."

"Iya kan, kaya kurang nendang gitu," timpal Kevin. Walau begitu, mereka tetap melanjutkan memakan nasi gorengnya.

"Bang, coba berdiri deh," pinta Haknyeon. Ia bahkan sudah berdiri terlebih dahulu.

Kevin mengerutkan alisnya, "Ngapain?"

"Iya berdiri aja."

Kevin hanya pasrah lalu mengikuti arahan Haknyeon.

"Nah, sekarang tendang."

"Hah? Tendang apaan?" tanya Kevin bingung.

"Ya tendang angin, masa tendang nasi gorengnya."

"Ngapain gue harus nendang gak jelas?"

Haknyeon kembali duduk dan memakan nasi gorengnya, "Haduh, abang gue yang paling ganteng. Tadi katanya bilang kurang nendang. Jadi ya coba aja, mungkin dengan lo nendang angin, jadi lo gak ngerasa kurang nendang lagi. Daripada nendang nasgornya, sayang sepuluh ribu."

Kevin speechless mendengar penjelasan Haknyeon. Masuk gak masuk akal, tapi ya dimasukin aja.

"Ya gak gitu juga, nyet," omel Kevin. Ia kembali duduk dan memakan nasi gorengnya.

"Tadi bilang kurang nendang, sekarang disuruh tendang biar kerasa nendang malah ngomel," gumam Haknyeon.

*End*


Heyyo! Sorry banget baru bisa update sekarang, huhu. Apa kabar?

Btw jangan lupa cek performance terbarunya THE BOYZ di Kingdom ya!
O Sole Mio (The Red Wedding)! Dijamin pas nonton satisfying banget <3

Kuy di tonton! 👇👇

Kalau kata Eric, yakali gak kuy🤪

THE BOYZ' DailyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang