THE BOYZ' Daily

Takdir?

"Nonton film yuk?" ajak Kevin saat menuju ruang tamu dan melihat banyak dari anggota The Boyz yang sedang duduk disana.

Semua lantas langsung berteriak semangat. "AYOO!"

"Nonton apa emangnya?" tanya Sunwoo.

"AHH, HORRO--"

"Kak Changmin gausa jawab," potong Sunwoo memotong ucapan Q.

"Oh, jadi gitu? Lo motong ucapan gue?" ujar Q sambil tersenyum sinis.

"Eng-engga gitu..."

"Mampus lo, Nu!" ledek Eric.

"Eric mulutnya!" ujar Sangyeon sambil melirik Eric tajam.

"Ampun, maaf." Eric lalu membungkukkan badannya berkali-kali kepada Sangyeon.

"Yaudah nonton ape nih jadinya?" tanya Younghoon yang sudah gregetan mendengar perdebatan yang ia yakin tak akan ada ujungnya.

"Romance, aw biar so sweet," saran Hyunjae yang malah membuat seisi asrama menatapnya.

"JANGAN NGELIATIN GITU WOI, KAN MALU GUE NYA!"

Namun mereka semua masih menatap Hyunjae. Tanpa ekspresi.

"APAAN SIH, UDAH AH UDAH. CEPETAN MAU NONTON APA?"

Namun semuanya masih diam.

Hyunjae sudah tak bisa menahan malunya lagi. Kini ia pergi ke dapur, dan mengambil segelas air.

Untuk apa?

Hyunjae lalu memasukkan sedikit tangannya ke dalam gelas, lalu menyipratkan air tersebut ke wajah para temannya itu.

"Yaampun ini dorm kita kemasukan jin apa," omel Hyunjae sambil menyiprat-nyipratkan airnya.

"BUSET JE, LO NGAPAIN NYIPRATIN AER?!" omel Younghoon dan berusaha menghindari cipratan air dari Tuan Muda Lee Jaehyun aka Hyunjae.

Begitu pula temannya yang lain. Semua sudah berusaha menghindari cipratan air dari Hyunjae. Bahkan tak sedikit dari mereka juga mengomel pada Hyunjae.

"Yaampun ini setan apa yang ngerasukin temen-temen gue. Sampe bengong gini dari tadi," ujarnya sambil tetap menciprat-cipratkan air kepada teman-temannya itu.

Tak lama kemudian, Hyunjae sudah berhenti mencipratkan airnya.

"Yah syukurlah, sepertinya temen-temen gue udah ga dirasukin," ucapnya lalu sambil tersenyum bangga.

"Lo tuh yang dirasukin!" seru Younghoon.

"Ini jadi nonton ga sih?" tanya Q yang melihat keadaan sekitarnya semakin ricuh.

"Oh iya."

Lalu mereka semua tersadar akan kegiatan yang mereka lakukan sebelumnya. Dan mereka terdiam. Memikirkan film apa yang akan mereka tonton.

"Mau genre apaan? Gitu dulu deh." saran Jacob kepada semua temannya itu.

"Komedi!"

"Horror!"

"Romance aja dong!"

"Drama woi!"

"Sosial aja gimana?"

Kira-kira begitulah respon dari semuanya. Mereka menumpuk obrolan satu sama lain.

Jacob dan anggota lainnya kembali terdiam untuk mencari jalan keluar dari masalah film apa yang akan mereka tonton.

"Yaudahlah, nentuinnya pake game aja gimana?" saran Sangyeon yang disetujui oleh semua temannya itu.

Kini The Boyz langsung bermain bottle flip. Perlu menghabiskan 30 menit untuk menentukan siapa pemenang dari permainan itu. Dan ternyata keberuntungan berpihak pada Q.

"Kan, udah gue bilang. Fix banget emang kita ditakdirin buat nonton film horror! Ayok nonton Jembatan Merah aja! Gue udah beli CD nya kemarin," ujar Q yang mau tidak mau anggota lainnya harus setuju.

Sangyeon lalu menuju tempat untuk memutar CD itu. Begitu juga dengan Q, ia langsung mengambil CD Jembatan Merah yang berada di kamarnya itu.

Sangyeon tampak kebingungan, ia berjalan kesana dan kesini.

Younghoon yang melihat Sangyeon seperti itu lalu bertamya, "Ngapain mondar mandir?"

"Ini, kok gue ga nemu alat yang buat muter CD kita biasanya ya?" katanya.

"Ah, kurang teliti kali. Coba aja dicari lagi," ujar Younghoon lalu ikut membantu Sangyeon untuk mencari alat tersebut.

Sampai kurang lebih 15 menit mencari alat tersebut, tiba-tiba Eric mendapatkan pesan dari HP nya. Ia langsung mengecek dan membacanya. Isi pesan itu membuat Eric kaget.

"Woe, liat. Gue dapet chat dari agensi. Katanya mereka bawa alatnya itu tadi pagi, rusak soalnya." Ia pun menunjukkan isi chat itu kepada semua temannya.

Semua langsung mendatangi Eric untuk melihat isi pesan itu. Entahlah. Apakah mereka harus senang karena tidak jadi menonton film horror atau sedih karena mereka gajadi nonton film.

Sangyeon menarik nafasnya panjang, "Omongan lo salah Kyu. Kita ga takdir nonton film, apalagi horror. Kita mah takdirnya emang nonton Doraemon aja."

Ia pun menghidupkan TV dan mencari siaran Doraemon. Begitu juga dengan anggota lainnya. Hanya bisa pasrah dan duduk menikmati acara langganannya mereka, Doraemon.

*End*